Cegah Penyakit Hipertensi dan Diabetes, Mahasiswa UMY Cek Kesehatan Warga

Yogyakarta merupakan salah satu propinsi di Indonesia dengan prevalensi hipertensi yang tinggi. Pola makan yang tidak sehat dan kurang terjaga, perilaku merokok, stress psikososial karena faktor ekonomi, dan minimnya sarana dan prasarana kesehatan merupakan faktor pemicu tingginya insidensi penyakit hipertensi di Indonesia. Peran serta mahasiswa dalam penanganan dan perbaikan kondisi kesehatan masyarakat menjadi peran yang sangat diharapkan dan ditunggu oleh para masyarakat khususnya di wilayah pedesaan. Hal ini disebabkan warga masyarakat yang berada di pedesaan masih belum banyak tersentuh dalam hal pemantauan kondisi kesehatan karena keterbatasan sarana dan kemampuan finansial. Salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat adalah darah tinggi dan diabetes. Sehingga diperlukan pengecekan dan identifikasi awal kondisi kesehatan warga terkait kemungkinan menderita penyakit tersebut.

Inilah yang menjadi penyemangat bagi para mahasiswa UMY di dusun Mutihan, Banguntapan, Bantul untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga. Acara ini diadakan pada Minggu (13/2/2022) yang diadakan di masjid setempat. "Alhamdulillah acara dapat berjalan dengan lancar dan tanpa kendala, acara hari ini dihadiri oleh 40 warga yang sangat antusias untuk memeriksakan kondisi kesehatan mereka", tutur Dr. Rifki Febriansah, M.Sc., Apt. selaku dosen pendamping dari kegiatan tersebut.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi cek tekanan darah, cek berat badan, cek kadar gula darah dan kadar asam urat. Diharapkan acara ini dapat memberikan gambaran kondisi kesehatan masyarakat dan menjadi kewaspadaan bagi warga untuk selalu menjaga kesehatan diri masing-masing, tambah Rifki.

Pengurus PRM di dusun Mutihan. (Dok. Pribadi)

Tidak hanya pemeriksaan kesehatan, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penyuluhan kesehatan terkait penyakit darah tinggi dan diabetes oleh para mahasiswa. Hal ini dharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan warga terkait penyakit tersebut, sehingga diharapkan dapat lebih hati-hati agar tidak menderita penyakit tersebut dengan mengatur pola hidup dan pola makan mereka.

Suasana penyuluhan kesehatan di dusun Mutihan. (Dok. Pribadi)