Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Kerajaan Benin serta Hubungannya dengan Bangsa Eropa
1 Januari 2024 12:30 WIB
Tulisan dari Rio Fernandes tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Afrika merupakan salah satu benua terbesar kedua di dunia setelah Asia. Pada masa kuno Afrika pernah berjaya sebelum datangnya bangsa kolonial yang berasal dari Eropa.
ADVERTISEMENT
Kejayaan di wilayah Afrika dialami oleh salah satu kerajaan bernama Benin. Kerajaan Benin terletak di Afrika bagian Barat atau saat ini disebut sebagai wilayah Nigeria Selatan.
Kerajaan Benin didirikan pada tahun 1200-an dengan ibukota bernama Edo. Menurut Dominicus Kerong Kolit dalam catatannya yang berjudul Sedjarah Afrika menjelaskan bahwa Kerajaan Benin merupakan kerajaan rimba terbaik di benua Afrika sebelum datangnya pengaruh Arab dan Eropa.
Pada awalnya Kerajaan Benin terbentuk dari berbagai komunitas kecil yang diisi oleh orang-orang Edo dengan pola hidup berpindah-pindah atau nomaden. Seiring dengan perkembangan zaman komunitas tersebut mendirikan pemukiman setelah mereka memahami tata cara mengelolah besi untuk kebutuhan pertanian dan berburu.
Bertambahnya jumlah penduduk di wilayah Benin mengakibatkan komunitas-komunitas orang Edo bersaing untuk mendapatkan wilayah. Perebutan wilayah yang dilakukan nyatanya tidak menguntungkan setiap komunitas Edo yang ada di wilayah Benin.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, menurut para ahli pada tahun 1100-an berbagai komunitas yang ada di wilayah Benin bersatu menjadi satu wilayah yang kini dikenal sebagai Kerajaan Benin.
Kondisi masyarakat di Kerajaan Benin diisi oleh kelompok etnis Edo. Masyarakat etnis tersebut dikenal dengan keterampilan dalam bidang pertanian dan pembangunan.
Sementara itu, dalam hal pemerintahan Kerajaan Benin pertama kali dipimpin oleh Ogiso yang bergelar “Raja Langit”. Pemerintahannya tidak berjalan cukup lama akibat peristiwa kudeta yang dilakukan oleh masyarakat Edo.
Pasca peristiwa kudeta tersebut, masyarakat Edo yang diwakili oleh Uzama meminta bantuan kepada Kerajaan Ife supaya mengirimkan salah satu utusannya untuk memimpin Kerajaan Benin. Permintaan tersebut dikabulkan Raja Kerajaan Ife yakni Oni dengan mengirimkan utusan bernama Oranmiyan.
Diceritakan Oranmiyan merupakan seorang pemuda yang diyakini sebagai demigod yakni manusia setengah dewa. Oranmiyan menikah dengan perempuan dari Edo dan menghasilkan keturunan bernama Eweka I yang juga pada nantinya menjabat sebagai raja.
ADVERTISEMENT
Garis keturunan Eweka I inilah yang mengawali dinasti di Kerajaan Benin hingga pada akhirnya salah satu keturunannya berhasil menjalin hubungan dengan bangsa Eropa.
Berdasarkan cerita diatas menjelaskan bahwa masyarakat Kerajaan Benin percaya bahwa setiap raja yang memerintah Kerajaan Benin adalah manusia setengah dewa yang mereka sebut sebagai Oba.
Hubungan Kerajaan Benin dengan Bangsa Eropa
Kerajaan Benin mengalami kemajuan pada masa pemerintahan Oba Esegie. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Benin mendapatkan kunjungan dari para pelaut Eropa pada abad ke-15 hingga ke-16.
Salah satu pelaut Eropa yang berhasil mencapai Kerajaan Benin adalah bangsa Portugis. Kunjungan bangsa Portugis pertama dilakukan pada tahun 1470 akan tetapi hanya sampai di daerah pantai Kerajaan Benin. Selanjutnya pada tahun 1486 dibawah pimpinan Joao Avvonso D’avero bangsa Portugis berhasil masuk ke pedalaman wilayah Kerajaan Benin.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya bangsa Portugis mengunjungi Kerajaan Benin untuk melakukan perdagangan. Barang dagangan yang dibawa oleh bangsa portugis berupa kain, manik-manik koral dan kuningan.
Seiring berjalannya waktu hubungan antara Portugis dan Kerajaan Benin semakin erat. Semenjak kunjungan Joao Avvonso D’avero, bangsa portugis berhasil menjalin hubungan diplomatik dengan Kerajaan Benin.
Hubungan antara Portugis dan kerajaan Benin semakin erat dengan dikirimkannya duta Kerajaan Benin ke Lisabon pada tahun 1486. Akibat dari hubungan yang semakin erat tersebut di wilayah Benin mulai diberlakukan pembelajaran bahasa Portugis.
Selain hubungan diplomatik, Kerajaan Benin dan Portugis melakukan hubungan kontrak dagang. Kerajaan Benin menawarkan barang dagangan berupa merica, gading, budak, berlian dan hasil karya seni.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Benin seakan membuka jalur hubungan antara bangsa Afrika dengan bangsa Eropa. Hal tersebut dikarenakan Kerajaan Benin menjadi tonggak awal dan pelopor dari adanya pola hubungan antara Afrika dan Eropa.
ADVERTISEMENT