Konten dari Pengguna

Dari Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Tangan

Rifki Amar Pinuji
Mahasiswa KKN Teknik Kimia UNDIP 2024
9 Agustus 2024 11:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifki Amar Pinuji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jogonayan, 7 Agustus 2024 - Desa Jogonayan di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, memiliki tingkat produksi minyak jelantah yang tinggi. Sayangnya, limbah minyak jelantah ini masih sering dibuang sembarangan ke lingkungan, menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Melihat potensi dan bahaya yang ditimbulkan oleh minyak jelantah, mahasiswa Teknik Kimia dari Universitas Diponegoro (UNDIP) menginisiasi sebuah kegiatan untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 7 Agustus 2024 di Desa Jogonayan dan melibatkan ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Jogonayan sebagai peserta.
Dokumentasi pembuatan sabun cuci tangan dari minyak jelantah bersama ibu-ibu PKK Desa Jogonayan. Sumber : Dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi pembuatan sabun cuci tangan dari minyak jelantah bersama ibu-ibu PKK Desa Jogonayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

Pengenalan Limbah Minyak Jelantah dan Bahaya Limbah Minyak Jelantah bagi Kesehatan dan Lingkungan

ADVERTISEMENT
Desa Jogonayan, seperti banyak desa lainnya, menghasilkan jumlah minyak jelantah yang signifikan dari kegiatan memasak sehari-hari. Sayangnya, banyak warga yang masih membuang limbah ini secara sembarangan. Minyak jelantah yang dibuang ke lingkungan dapat mencemari tanah dan air, mengganggu keseimbangan ekosistem, dan merusak habitat flora dan fauna. Selain itu, minyak jelantah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sarang bakteri dan racun yang berbahaya bagi kesehatan manusia, menyebabkan penyakit kulit dan gangguan pencernaan.

Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Melihat permasalahan ini, mahasiswa Teknik Kimia UNDIP berinisiatif untuk mengadakan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah yang tidak terkendali. Selain itu, sabun cuci tangan yang dihasilkan dari minyak jelantah dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga Desa Jogonayan. Dengan memanfaatkan limbah menjadi produk yang berguna, masyarakat tidak hanya membantu menjaga kelestarian lingkungan tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
ADVERTISEMENT

Partisipasi dan Antusiasme Warga

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga, khususnya ibu-ibu PKK Desa Jogonayan. Sebanyak 25 peserta hadir dan dengan antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan yang diberikan oleh para mahasiswa UNDIP. Mereka mendapatkan pengetahuan tentang dampak negatif minyak jelantah terhadap lingkungan dan kesehatan, serta cara praktis mengolahnya menjadi sabun padat. Antusiasme warga terlihat dari keaktifan mereka dalam bertanya dan mencoba langsung proses pembuatan sabun, menunjukkan ketertarikan yang besar untuk mempraktekkan ilmu yang baru mereka dapatkan.
Demonstrasi pembuatan sabun padat dari minyak jelantah. Sumber : Dokumentasi Pribadi

Harapan untuk Masa Depan

Diharapkan kegiatan ini dapat berlanjut dan menjadi salah satu solusi berkelanjutan untuk mengelola limbah minyak jelantah di Desa Jogonayan. Mahasiswa UNDIP berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan pelatihan lanjutan agar pemanfaatan minyak jelantah dapat dilakukan secara optimal. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, Desa Jogonayan diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola limbah dan memanfaatkannya untuk produk yang lebih bermanfaat. Kedepan, diharapkan lebih banyak warga yang terlibat dalam kegiatan serupa, sehingga lingkungan yang bersih dan sehat dapat tercapai, serta kesejahteraan masyarakat dapat meningkat melalui pengelolaan limbah yang tepat.
ADVERTISEMENT