Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pola Tidur Sehat Dalam Islam
21 Oktober 2024 11:27 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rizaldy Hakim Sagata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak orang bilang “tidur yang baik itu 6-8 jam”, tapi beberapa orang yang lain bilang “yang penting itu bukan lama tidurnya, tap
i kualitas tidurnya.” Banyak orang masih bingung tentang benarnya hal ini. Daripada bingung-bingung, mari kita coba lihat dari sudut pandang Islam, lebih jelas lagi dari kebiasaan tidur Rasulullah S.A.W.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, mari kita bahas tentang waktu tidur Rasulullah. Waktu tidur Rasulullah biasanya setelah solat isya dan bangun si sepertiga malam yang akhir untuk melakukan solat tahajud. Menurut hadis Rasulullah tidak suka tidur sebelum solat isya dan berbincang-bincang setelahnya. Tidur setelah solat isya ini sangat bagus karena tubuh sudah mulai memasuki fungsi malamnya dan memproduksi hormon melatonin, yaitu hormon tidur yang mengatur waktu tidur dan lelapnya tidur. Hormon melatonin diproduksi pada jam 20:00-01:00 malam. Bisa disimpulkan Rasulullah biasa tidur 5-7 jam.
Rasulullah juga memperbolehkan tidur di waktu setelah dan sebelum solat Zuhur. Ternyata tidur siang itu sangat luar biasa. Aktivitas jantung paling tinggi pada siang hari. Oleh karena itu, tidur siang sangat baik untuk mengistirahatkan jantung.
ADVERTISEMENT
Selain waktu-waktu yang Rasulullah sarankan untuk tidur, beliau juga tidak menyarankan beberapa waktu tidur tertentu. Beberapa waktu tidur yang tidak disarankan Rasulullah, yaitu setelah solat subuh, setelah solat ashar, dan setelah solat magrib. Tidur di waktu ini bisa menyebabkan terlewatnya beberapa aktivitas, seperti solat dan aktivitas bermanfaat yang bisa dilakukan pada waktu tersebut. Selain itu, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa tidur setelah ashar itu buruk untuk kesehatan. Jadi, tidur di waktu ini tidak disarankan karena kurang bermanfaat dan lebih banyak mudaratnya.
Dengan begitu sepertinya sudah cukup untuk menjawab waktu tidur yang baik, sekarang mari kita lanjut ke bagaimana mendapatkan kualitas tidur yang baik dari kebiasaan tidur Rasulullah. Pertama-tama, sebelum tidur Rasulullah wudhu dulu. Itu menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan dalam tidur karena kita akan berdiam selama lebih dari 5 jam. Lalu setelah wudhu, Rasulullah mengibas-ngibaskan kasurnya. Sama juga seperti wudhu, ini penting untuk menjaga kebersihan tempat tidur kita karena bisa saja terdapat kuman, sel-sel mati, dll.
ADVERTISEMENT
Lalu matikan lampu sebelum tidur. Boleh juga dengan lampu redup. Ini membantu produksi hormon melatonin. Langkah terakhir sebelum tidur adalah membaca doa. Membaca doa membawa ketenangan. Oleh karena itu, bacalah doa dengan sungguh-sungguh, jangan cuma dibaca saja. Tidur itu harus tenang. Jika kita tenang, kita akan lebih mudah tertidur.
Nah, sekarang kita lanjut ke posisi saat tidur. Bagaimana posisi kita yang baik saat tidur? Posisi nabi saat tidur adalah menghadap ke kanan. Ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Ini melibatkan 2 organ paling penting, yaitu jantung dan otak. Posisi otak dalam keseharian adalah yang paling tinggi, jadi aliran jantung ke otak itu berat. Ada dua saat dalam keseharian kita yang menyebabkan aliran darah dari jantung ke otak lebih lancar, yaitu sujud dan tidur menghadap ke kanan. Oleh karena itu, kata-kata jika mengalami kebuntuan maka perbanyak sujud juga bisa dijelaskan secara ilmiah. Saat tidur ke kanan posisi jantung lebih tinggi daripada otak yang mengakibatkan aliran darah ke otak lebih lancar.
ADVERTISEMENT
Pengaruh tidur menghadap kanan tidak hanya sebatas itu. Tidur menghadap ke kanan juga membuat kontraksi jantung lebih ringan dan kuat karena jantung ditekan oleh paru-paru kiri yang lebih kecil dan ringan, bukan paru-paru kanan yang lebih besar dan berat. Ngomong-ngomong soal berat, hati juga merupakan salah satu organ terberat di tubuh manusia. Dengan tidur menghadap ke kanan, hati akan terletak di sebelah bawah dan tidak menimpa organ-organ lain. Ini meringankan beban organ-organ lain yang berada di samping hati, contohnya lambung dan pankreas.
Tidur berakhir dan kita bangun. Nabi bangun tidur di waktu sepertiga malam yang akhir, yaitu jam 1-3 malam, untuk mengerjakan solat tahajud. Selain memiliki manfaat pahala dan ibadah, solat tahajud juga memiliki manfaat kesehatan. Hormon melatonin diproduksi pada jam 20:00-01:00. Ketika tingkat produksi hormon melatonin menurun, tingkat produksi hormon cortisol akan naik. Hormon cortisol (stres) sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak boleh berlebihan. Di situlah fungsi solat tahajud, yaitu untuk mereduksi hormon cortisol
ADVERTISEMENT
Jadi, pola tidur sehat menurut Islam adalah kebiasaan tidur Rasulullah. Tidur setelah isya dan bangun di sepertiga malam akhir yang berarti tidur sekitar 5-7 jam. Adapun cara tidur Rasulullah, yaitu menjaga kebersihan, mematikan lampu, membaca doa, tidur menghadap ke kanan, lalu bangun untuk solat tahajud. Yang mana semuanya terbukti secara ilmiah.
Sekian dari saya, saya harap artikel ini bisa bermanfaat.
Assalamualaikum wr.wb.
Rizaldy Hakim Sagata, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia