Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Data Warehouse dan Sepak Bola: Mengelola Data untuk Kemenangan di Lapangan
14 Oktober 2024 14:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rizal Dwi Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Data Warehouse merupakan Kunci Analisis Data dan Keputusan Strategis dalam Sepak Bola
ADVERTISEMENT
Di dunia modern yang serba digital, data telah menjadi salah satu aset paling berharga dalam hampir setiap industri, termasuk olahraga, khususnya sepak bola . Sama seperti sebuah tim sepak bola yang membutuhkan strategi kuat untuk memenangkan pertandingan, sebuah organisasi atau klub membutuhkan Data Warehouse untuk mengelola dan memanfaatkan data secara efisien. Jadi, bagaimana sebenarnya data warehouse terkait dengan sepak bola?
Apa Itu Data Warehouse? Secara sederhana, Data Warehouse adalah tempat penyimpanan terpusat untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menganalisis data dari berbagai sumber. Ibaratnya seperti pusat pelatihan sepak bola, di mana semua data dari berbagai pertandingan, latihan, hingga analisis pemain disimpan. Tujuan dari data warehouse adalah membantu pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang terintegrasi dan mendalam.
ADVERTISEMENT
Dalam sepak bola, bayangkan sebuah klub besar seperti Barcelona atau Manchester City. Mereka memiliki ribuan data terkait performa pemain, taktik, hasil pertandingan, hingga statistik lawan. Semua informasi ini tidak hanya membantu manajer dalam membuat keputusan taktis di lapangan, tetapi juga membantu tim pengelola klub dalam strategi bisnis, seperti pemasaran atau transfer pemain.
Data Warehouse sebagai ‘Playmaker’ Tim Dalam pertandingan, seorang playmaker adalah pemain yang bertugas mengatur ritme permainan, mengarahkan bola ke tempat yang tepat, dan menciptakan peluang bagi timnya. Dalam konteks data, Data Warehouse berperan seperti playmaker bagi manajemen tim sepak bola.
Misalnya, dari sisi analisis performa, data yang dikumpulkan melalui teknologi seperti GPS, video, atau sensor lainnya dapat disimpan di dalam data warehouse. Dari data tersebut, pelatih bisa melihat statistik penting seperti jarak yang ditempuh pemain, pola pergerakan, dan intensitas serangan yang dilakukan. Analisis ini memungkinkan tim untuk menyesuaikan strategi dalam latihan maupun pertandingan, layaknya seorang playmaker yang memberikan umpan akurat kepada striker untuk mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Selain itu, data warehouse juga membantu dalam analisis performa lawan. Klub bisa menganalisis data historis pertandingan lawan, pola serangan, kelemahan di lini pertahanan, hingga preferensi taktik tertentu. Dengan informasi ini, tim bisa menyiapkan strategi yang lebih baik, meminimalisir kesalahan, dan meningkatkan peluang kemenangan.
Data Warehouse vs OLTP Jika diibaratkan ke dalam dunia sepak bola, data warehouse adalah pemain veteran berpengalaman yang tahu bagaimana membaca situasi, sementara OLTP (Online Transactional Processing) seperti pemain muda berbakat yang cepat dan efisien dalam hal eksekusi harian. OLTP mengelola data operasional harian, seperti transaksi tiket atau penjualan merchandise klub. Namun, data warehouse mengelola data historis, yang penting untuk analisis jangka panjang, seperti tren performa pemain atau pendapatan klub dalam beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, ketika sebuah klub ingin memutuskan apakah mereka perlu memperpanjang kontrak seorang pemain, data historis dari data warehouse memberikan gambaran performa pemain tersebut selama beberapa musim. Apakah performanya menurun atau tetap stabil? Apakah ada tren cedera yang meningkat? Semua pertanyaan ini bisa dijawab dengan data warehouse, yang memungkinkan manajemen membuat keputusan strategis.
Keputusan penting juga terjadi pada bursa transfer. Bursa transfer adalah salah satu momen terpenting dalam sepak bola, di mana keputusan yang tepat dapat meningkatkan performa tim, sementara keputusan yang buruk bisa menjadi bumerang. Data warehouse membantu klub menganalisis performa pemain yang diincar, menggabungkan data dari liga lain, dan melihat apakah pemain tersebut sesuai dengan gaya bermain tim.
ADVERTISEMENT
Misalnya, sebuah klub Premier League ingin membeli striker dari La Liga. Dengan data warehouse, klub bisa menganalisis statistik pemain tersebut dalam beberapa musim terakhir, membandingkan gaya bermainnya dengan striker yang ada di tim saat ini, serta memprediksi bagaimana adaptasinya di liga yang berbeda.
Dalam dunia sepak bola modern, data telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari strategi tim, baik di dalam maupun di luar lapangan. Data warehouse memberikan klub kemampuan untuk mengelola data dalam jumlah besar, melakukan analisis mendalam, dan mengambil keputusan yang lebih baik, baik terkait performa pemain, taktik, hingga strategi bisnis.
Seperti halnya pelatih yang merencanakan formasi terbaik untuk mengalahkan lawan, data warehouse membantu klub merancang strategi jangka panjang yang didukung oleh data yang akurat dan relevan. Di lapangan, mungkin bintang yang mencetak gol akan mendapat sorotan, tetapi di balik layar, data warehouse adalah "pemain" kunci yang membantu tim meraih kemenangan.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Berk, J. B., & Wills, C. (2019). The Role of Data Analytics in Football: Assessing the Impact of Data on Team Performance. International Journal of Sports Science & Coaching, 14(4), 471-485.
Pérez, J. E., & Peral, J. (2012). A Framework for Sports Data Warehousing. Journal of Sports Analytics, 1(1), 25-34.
Sampaio, J. E., & Janeira, M. A. (2003). Comparative Analysis of Team Sports: A Data Mining Approach. Sports Science Review, 12(1-2), 61-79.