Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN UAD Adakan Pelatihan Pembuatan Emping Jagung di Dusun Jelok
27 Februari 2023 18:47 WIB
Tulisan dari Rizal Redita Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dusun Jelok merupakan salah satu Dusun yang berada di Desa Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mayoritas warganya bekerja di sektor pertanian, dari jagung, kacang-kacangan, sampai beras menjadi hasil pertanian mereka. Hal ini menarik perhatian mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler UAD ke-101 Unit XXVIII.C.1 untuk mengadakan program kerja yang memanfaatkan hasil pertanian.
ADVERTISEMENT
“Pengolahan Hasil Panen menjadi Produk yang Memiliki Nilai Jual Tinggi”, menjadi tema yang diusung oleh kelompok KKN ini untuk melaksanakan program kerja pelatihan Pengolahan hasil panen yang dilaksanakan pada Rabu, 22 Februari 2023 di Balai Padukuhan Jelok, di ikuti oleh 21 orang yang merupakan delegasi dari setiap Rukun Tetangga (RT) di Dusun Jelok.
Larasati selaku koordinator acara mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut diadakan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga, dalam memanfaatkan hasil panen agar diolah menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual tinggi. “Dengan adanya pelatihan ini, harapannya jagung atau hasil panen lainnya tidak dijual begitu saja, namun bisa diolah terlebih dahulu sehingga memiliki nilai jual yang lebih,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Rangkaian agenda pelatihan dimulai dari sosialisasi cara pemilihan bahan baku yang baik dalam pembuatan emping jagung. Dalam pembuatan emping jagung yang berkualitas dibutuhkan jagung yang utuh dan besar-besar, hal tersebut utama dan mutlak. Sebab, biji jagung yang kecil akan menghasilkan emping yang terkesan seperti remahan.
Kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan emping jagung oleh ibu-ibu. Selama proses pembuatan, ibu-ibu cukup antusias mengikuti pelatihan hingga selesai. Di akhir pembuatan, dilanjutkan dengan sosialisasi kemasan. “Kegunaan kemasan adalah sebagai berikut. Pertama, menambah nilai jual produk. Kedua, membuat produk memiliki ciri khas. Ketiga, menjaga kualitas makanan. Keempat, menampilkan informasi tentang produk sehingga menambah pelanggan semakin yakin dengan produknya”, tutur Laras saat mensosialisasikan kemasan.