Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Real Food vs Ultra Processed Food: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan Anda?
21 September 2024 15:44 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Rizki Dwi Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya tren kesehatan dan diet, istilah “real food” dan “ultra processed food” semakin sering terdengar. Keduanya mewakili dua kutub yang berbeda dalam dunia pangan modern. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan makanan "real" atau alami, dan mengapa makanan ultra proses menjadi sorotan dalam diskusi kesehatan? Mari kita bahas lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Real Food?
Real food, atau makanan alami, merujuk pada makanan yang minim pengolahan dan tetap mendekati bentuk alaminya. Makanan ini biasanya tidak ditambahkan bahan kimia, pengawet, atau perasa buatan. Contoh-contohnya adalah buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, serta protein hewani yang diproses secara minimal seperti daging, ikan, dan telur. Real food juga mencakup makanan yang diproses dengan cara-cara tradisional, seperti fermentasi, pengeringan, atau pemanggangan, tanpa bahan tambahan yang tidak alami.
Keuntungan utama dari mengonsumsi real food adalah kandungan nutrisinya yang tetap utuh. Makanan alami cenderung kaya akan vitamin, mineral, serat, serta antioksidan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Dengan meminimalkan pengolahan, kita juga dapat menghindari bahan tambahan yang tidak perlu seperti gula, garam, dan lemak trans, yang biasanya ditambahkan dalam makanan ultra proses.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Ultra Processed Food?
Di sisi lain, ultra processed food merujuk pada makanan yang telah mengalami banyak tahapan pengolahan industri. Makanan ini sering kali dibuat dari bahan-bahan yang tidak dikenali sebagai produk pangan alami, seperti pengemulsi, pewarna buatan, penambah rasa, serta bahan kimia lain yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan atau meningkatkan rasa dan tekstur.
Contoh dari makanan ultra proses meliputi makanan cepat saji, snack kemasan, makanan beku siap saji, minuman bersoda, permen, hingga roti dan sereal yang diproduksi secara massal. Meskipun produk-produk ini praktis dan murah, banyak di antaranya mengandung kadar gula, garam, dan lemak yang tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Dampak Terhadap Kesehatan
ADVERTISEMENT
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa makanan ultra proses berhubungan erat dengan peningkatan risiko berbagai penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan bahkan beberapa jenis kanker. Makanan ini cenderung rendah nutrisi namun tinggi kalori, sehingga berkontribusi pada peningkatan berat badan yang tidak sehat dan peradangan kronis dalam tubuh.
Sebaliknya, diet yang didominasi oleh real food telah terbukti meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Makanan alami yang kaya serat, vitamin, dan mineral dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah, menurunkan tekanan darah, serta memperbaiki pencernaan dan fungsi kekebalan tubuh.
Perbedaan Nutrisi
Perbedaan mendasar antara real food dan ultra processed food terletak pada kandungan nutrisinya. Makanan alami cenderung kaya akan serat, vitamin, mineral, dan fitonutrien. Serat, misalnya, sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengatur kadar gula darah. Antioksidan dalam buah-buahan dan sayuran segar juga membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ultra processed food umumnya mengandung nutrisi rendah, yang berarti makanan ini tinggi kalori tetapi rendah gizi. Makanan jenis ini sering kali kehilangan serat dan nutrisi penting selama proses pengolahan, namun ditambahkan gula, garam, dan lemak dalam jumlah berlebihan. Hal ini membuat kita merasa kenyang secara sementara tetapi kurang mendapatkan nutrisi yang diperlukan tubuh.
Mengapa Ultra Processed Food Begitu Populer?
Meski memiliki banyak kekurangan dari sisi kesehatan, makanan ultra proses sangat populer di kalangan masyarakat modern. Ada beberapa alasan utama mengapa makanan ini diminati:
ADVERTISEMENT
Bagaimana Mengurangi Konsumsi Ultra Processed Food?
Meskipun mungkin sulit untuk sepenuhnya menghindari makanan ultra proses, terutama di era modern yang serba cepat, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi konsumsi dan meningkatkan kualitas pola makan:
ADVERTISEMENT
Dalam pertarungan antara real food dan ultra processed food, jelas bahwa makanan alami jauh lebih baik untuk kesehatan Anda. Meskipun makanan ultra proses menawarkan kenyamanan dan harga yang terjangkau, dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan sangat merugikan. Dengan beralih ke makanan utuh yang segar dan meminimalkan konsumsi produk ultra proses, Anda tidak hanya akan merasa lebih sehat, tetapi juga membantu mencegah berbagai penyakit kronis di masa depan.
Memilih makanan yang lebih alami adalah langkah penting untuk menjaga tubuh tetap kuat dan sehat di tengah gempuran makanan cepat saji dan ultra proses.