Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Belajar dari Salmah Si Penulis 'Awan (Tak Lagi) Kelabu'
4 September 2024 13:04 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Rizki Gaga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi Salmah Muslimah, menulis bagaikan beribadah: Dilakukan dan disempurnakan setiap hari.
ADVERTISEMENT
Saat saya minta Salmah untuk menulis di Rubrik Opini dan Cerita di kumparan, ia langsung saja mengetik judul: "Awan (Tak Lagi) Kelabu".
Tanpa ba-bi-bu, ia langsung menyelesaikan paragraf pertama. Ditinggal sebentar, sudah jadi tiga paragraf. Lalu enam paragraf. Lalu sembilan.
Tulisan tersebut rampung cuma dalam waktu (kurang-lebih) 15 menit. Dahsyat.
Salmah jelas bukan overthinking writer karena ia bisa menulis dengan amat cepat. Apa-apa yang ada di kepalanya langsung dijadikan barisan kata-kata.
Saat mengetik, sesekali Salmah merenung. Matanya tetap ke layar laptop tapi tangannya ada di dagu. Berpikir. Lalu kembali mengetik.
Tanpa menyinggung kualitas tulisan Salmah (karena saya belum membaca tulisannya), mestinya kita (atau minimal saya) bisa mencontoh Salmah yang langsung joss menggarap sesuatu.
ADVERTISEMENT
Entah sudah berapa ide menulis yang gugur di dalam kepala gara-gara saya-si-sok-sok-perfeksionis-ini tidak lantas mengeksekusi.
Life is too short to wait for the perfect moment. So, go ahead and do something—create it, share it!