Konten dari Pengguna

Kendala yang Sering Dialami Recruiter saat Mencari Kandidat

Robit Mikrojul Huda
Blogger & Digital Strategist at Digitalic.id
30 Agustus 2021 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Robit Mikrojul Huda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
pixabay.com
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, prosedur merekrut pekerja bukanlah tugas yang mudah. Dan faktanya, proses ini membutuhkan banyak hal dimana acapkali tim recruiter kerap terpaksa harus menghadapi banyak kendala.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, guna menjadi perekrut yang baik, dan untuk meningkatkan branding si pemberi kerja, recruiter harus mengisi posisi yang dibutuhkan dalam waktu seminimal mungkin. Nah sayangnya, realitanya kadang jauh dari teori karena kendala-kendala berikut.
Menciptakan Proses Rekrutmen yang Efisien
Tantangan paling utama yang sering dihadapi recruiter adalah menciptakan proses rekrutmen yang efisien. Kita semua tahu bahwa proses rekrutmen dapat berubah dengan cepat karena dinamika sosial pekerja dan tuntutan target perusahaan. Sementara itu, di sisi lain, recruiter wajib memiliki proses rekrutmen yang efisien untuk merekrut kandidat yang tepat.
Karena itu, tim recruiter di tiap perusahaan harus berkomunikasi dengan mahir dan cepat untuk mengevaluasi para kandidat. Kemampuan untuk menggunakan tools dengan collaborative features jadi salah satu kunci untuk menekel masalah ini. Intinya, tugas utama yang perlu diperhatikan adalah mengkoordinasikan semua jenis komunikasi untuk berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
Merekrut secara Adil
Perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama kepada semua kandidat untuk mempekerjakan orang terbaik untuk pekerjaan yang tersedia. Namun terkadang, recruiter kerap harus berada di kondisi dimana mereka tidak bisa secara bebas mempekerjakan seseorang tanpa campur tangan stereotip.
Untuk mengatasi salah satu tantangan ini, recruiter perlu melakukan beberapa modifikasi dari sisi teknik perekrutan. Di antaranya adalah dengan mengadopsi wawancara terstruktur, yaitu memberikan pertanyaan dan aktivitas yang sama untuk setiap kandidat. Selain itu, tidak ada salahnya untuk menggunakan perangkat lunak yang membantu proses blind hiring.
Proses Hiring yang Lambat
Realitanya, recruiter akan mencoba mengisi posisi pekerjaan yang kosong secepat mungkin karena posisi yang kosong akan menghabiskan uang dan juga menunda operasional, tetapi beberapa industri sering membutuhkan waktu yang lama untuk merekrut kandidat yang sudah terpilih. Proses hiring yang lambat ini juga sering jadi kendala bagi para recruiter untuk melakukan tugas mereka.
ADVERTISEMENT
Alasan di balik durasi perekrutan yang lama juga dapat disebabkan oleh kurangnya kandidat yang memenuhi syarat. Area ini sebenarnya bisa ditanggulangi dengan menggunakan software yang memiliki kemampuan mengakses banyak platform. Solusinya mudah saja, dengan akses ke banyak platform, kandidat paling ideal pasti akan lebih mudah ditemukan.
Menarik Perhatian Kandidat yang Memenuhi Syarat
Menarik kandidat yang memenuhi syarat adalah salah satu tantangan yang juga sering jadi realita para recruiter. Akan sangat penting untuk menjangkau kandidat yang tepat namun sering kali, kandidat dengan kualifikasi terbaik biasanya akan dibanjiri email dari banyak perekrut yang lain.
Guna mengakali hal ini, email dari tim recruiter harus menonjol, terutama ketika kandidat ini memiliki banyak tawaran dari perusahaan lain. Para recruiter juga harus berusaha lebih keras untuk menarik dan membujuk calon kandidat terbaik untuk memilih perusahaan mereka di tengah lautan persaingan ini, terutama dalam hal kandidat yang pasif.
ADVERTISEMENT
Mencari Kandidat yang Tepat
Pada akhirnya, hanya ada satu masalah yang paling utama yang harus diselesaikan para recruiter: mencari kandidat yang tepat. Nah, menemukan kandidat yang tepat yang sesuai dengan pekerjaan bisa menjadi tugas yang sulit dan membosankan. Oleh karena itu, rasanya wajar kalau poin ini biasanya harus dieliminasi dengan bantuan hiring software seperti Shortlyst.
Shortlyst bukan hanya bisa menyiapkan list kandidat terbaik dengan bantuan database yang diisi lebih dari 600 juta profil tetapi juga memberikan rekomendasi berbasis kecerdasan buatan. Dengan bantuan aplikasi sourcing talent ini, tidak ada lagi alasan bagi para recruiter untuk akhirnya “terpaksa” memilih kandidat yang merupakan orang terbaik pada saat itu meskipun mereka bukan yang paling cocok untuk pekerjaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Oh iya, Shortlyst.ai juga mampu mengakses banyak channel dengan kemampuan automation across multiple platform yang bisa terintegrasi ke berbagai job board dengan harga layanan yang sangat terjangkau mulai dari $23 per bulannya.