Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fakta Menarik Gunung Ili Boleng dan Keindahan Alam Pulau Adonara
25 Juni 2021 18:29 WIB
·
waktu baca 9 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:06 WIB
Tulisan dari Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Spesial Edisi Gunung Api Terakhir di Nusa Tenggara Timur
ADVERTISEMENT
Halo sobat Gunung, kembali lagi di pembahasan menarik spesial Gunung api Ili Boleng. Gunung Ili Boleng merupakan Gunung api tipe A terakhir yang belum di Nusa Tenggara Timur. Sengaja dibuat terakhir karena Gunung ini istimewa, masih sedikit terjamah wisatawan. Gunung Ili Boleng merupakan salah satu gunung api yang memiliki keberagaman hayati yang menarik namun masih jarang di eksplor oleh wisatawan.
ADVERTISEMENT
Gunung api Ili Boleng masuk dalam empat gunung api di Kabupaten Flores Timur, uniknya Gunung api Ili Boleng merupakan satu-satunya gunung api aktif di Pulau Adonara. Sedangkan, Tiga Gunung api lainnya masih berada di Pulau Flores. Secara administratif, Gunung liboleng terletak di Kecamatan Ili Boleng, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kurang timur apa nih Gunung Ili Boleng buat destinasi Wisata Sobat Gunung? Selain Gunung Ili Boleng Keindahan Alam apalagi sih yang ada di Pulau Adonara ini? Yuk simak fakta menariknya di bawah ini!
Aksesibilitas Menuju Pulau Adonara
Bagi sobat gunung yang ingin mendaki Gunung Ili Boleng sekaligus jalan jalan ke Pulau Adonara ini, sobat gunung dapat memesan tiket pesawat ke Bandar Udara Gewayantana yang terletak di utara Kota Larantuka. Kota Larantuka merupakan Ibukota Kabupaten Flores Timur ini loh, letaknya berada tepat di ujung timur dari Pulau Flores. Nah kemudian, sobat gunung dapat melakukan perjalanan laut dari Pelabuhan Larantuka menuju ke Pleabuhan Waiwerang. Sesuai namanya, pelabuhan Waiwerang terletak di Kota Waiwerang. Kota Waiwerang merupakan Ibukota Kecamatan dari Kecamatan Adonara Timur.
ADVERTISEMENT
Sobat gunung tidak perlu takut, selain masyarakatnya yang ramah dengan pengunjung. Di sini sudah tersedia penginapan, rental kendaraan dan yang paling penting aksesibilitas jalan yang sudah baik. Jadi, mari intip apa saja sih keindahan alam yang dapat dijelajahi di Pulau Adonara.
Empat Pantai Indah Pulau Adonara
Salah satu keindahan alam yang dimiliki Pulau Adonara adalah keindahan wilayah pesisir. Tidak diragukan lagi bahwa Kepulauan di Provinsi Nusa Tenggara memiliki Keindahan pantai yang menarik wisatawan. Yang menjadi menarik pantai ini cukup sepi dan ombaknya tidak sekuat ombak di laut jawa. Apa saja jenis pantai yang tersedia ?
1. Pantai Watotena
Pantai Watotena merupakan pantai pertama yang aksesnya paling dekat dari Pelabuhan Waewerang. Pengunjung dapat mencapai lokasi ini dengan menempuh waktu 25 menit. Pantai ini memiliki panjang pesisir sekitar 360 meter. Terdapat beberapa pesisir batu vulkanik, pesisir pantai putih tanpa batu memiliki panjang pesisir 230 meter di sisi barat, sedangkan di timur memiliki panjang pesisir 130 meter. Pantai ini sangat jarang dikunjungi pada hari kerja, bahkan sering tidak ada pengunjung. Yuks Tunggu apalagi mari merapat ke pantai Watotena.
Gelombang di pantai Watotena tidak terlalu kuat, karena arus laut dan ombak dari Laut lepas lebih dulu menabrak Pulau Lembata dan Pulau Solor. Pulau Adonara bagian selatan dibatasi oleh Selat Solor. Apabila sobat gunung melihat ke arah timur akan terlihat Puncak-puncak Gunung di Pulau Lembata.
2. Pantai Ina Burak
ADVERTISEMENT
Letak pantai Ina Burak cukup dekat dari Pantai Watotena, pantai ini hanya dibatasi oleh batuan andesit basaltik dan rindangnya pepohonan, pengelolaan pantai kedua lokasi ini sudah berbeda. Panjang garis pesisir Pantai Ina Burak sekitar 180 meter. Pantai ini memiliki hamparan pasir putih dengan beberapa batu vulkanik, tidak berbeda jauh dengan Pantai Watotena.
3. Pantai Wera Mean
Pantai Wera Mean berada persis di arah Tenggara Gunung Ili Boleng. Nama Wera Mean berasal dari warna pantainya yang dominan Merah darah. Warna merah darah pada Pantai Wera Mena pendugaan sementara berasal dari campuran sedimen coral bawah laut dan endapan erosi tanah merah yang berasal dari belakang pesisir (dugaan pribadi).
4. Pantai Deri
Pantai Deri merupakan pantai di timur Pulau Adonara. Berbeda dengan tiga pantai lainnya, Pantai Deri merupakan pantai berpasir hitam yang memanjang relatif lurus di Pulau Adonara. Jadi, selain Sobat Gunung menikmati pantai pasir putih dan pasir merah, Sobat Gunung dapat menikmati pasir hitam dan kerikil hasil endapan erupsi Gunung Ili Boleng loh.
Selain itu, terdapat juga Pelabuhan Deri yang dibangun pada tahun 2013. Sayangnya pelabuhan ini sejak tahun 2019 sudah jarang aktif di datangi kapal Feri. Padahal, masyarakat cukup terbantu dalam menyalurkan hasil bumi komoditi kelapa, pisang, sirih pinang, kemiri dan lainnya ke Pulau Lembata, Alor, dan Kupang.
Puncak Tertinggi di Pulau Adonara
ADVERTISEMENT
Gunung api Ili Boleng (1659 mdpal) merupakan Gunung Api Strato dan tergolong dalam Klasifikasi Gunung Api Tipe A. Morfologi puncak Gunung Ili Boleng terdiri dari 2 buah kawah pada ketinggian 1659 m dpl. Dinding kawah 1 (Kawah Riawale) terdapat di puncak Gunung Ili Boleng yang masih tersisa di sektor puncak sebelah utara-timurlaut. Kawah 2 (kawah utama) berbentuk hampir membulat membuka ke arah utara dan baratdaya, di dalamnya terdapat aktivitas vulkanik berupa fumarola/solfatara.
Produk hasil letusan primer di sekitar Gunung Ili Boleng terdiri dari batuan vulkanik Gunung Lambanga yang terdapat di sebelah utara dan timurlaut Gunung Ili Boleng, disusun oleh endapan jatuhan piroklastik dan lava yang umumnya telah mengalami pelapukan kuat; dan batuan vulkanik Gunung Ili Saluri yang terdapat di sebelah barat dan baratlaut Gunung Ili Boleng dengan batuan penyusun didominasi endapan jatuhan piroklastik.
Evolusi Gunung api Ili Boleng dan sekitar dimulai dengan pembentukan gunungapi di sekitar Gunung Ili Boleng (Gunung Lambanga dan Gunung Ili Saluri), disusul dengan pembentukkan tubuh Gunung Ili Boleng menghasilkan Kawah Riawale dan kawah utama. Kemudian diikuti dengan pembentukan Gunung Ili Balile yang menghasilkan kawah Ili Balile. Pembentukan endapan sekunder yang dimanifestasikan dengan endapan lahar tersebar di kaki Gunung Ili Boleng sebelah timur-timurlaut dan endapan lahar Wai Pedang yang terbentuk tahun 1975 tersebar di sektor barat-baratdaya.
ADVERTISEMENT
Keanekaragaman Unggas di Sekitar Gunung Api Ili Boleng
Gunung api Ili Boleng memiliki hutan yang masih terjaga keasliannya. Berdasar penelitian Duhan, 2009 yang dilakukan di Hutan Utara Gunung Ili Boleng, ditemukan banyak keanekaragaman jenis burung yang tinggal di wilayah Pulau Adonara ini. Kekayaan jenis burung yang diketahui di Pulau Adonara sebanyak 33 jenis burung. Lebih lanjut, Total jenis burung di Pulau Adonara sebanyak 64 jenis burung. Persebaran jenis burung di Hutan utara Gunung Ili Boleng tersebar merata.
Ada tujuh jenis unggas yang sering ditemukan di sekitar hutan wilayah utara Gunung Ili Boleng. Tujuh jenis unggas tersebut yaitu, Burung Kepudang Sungu Topeng, Burung Walik Putih, Burung Kirik-kirik Australia, Burung Cekakak Tunggir Putih, Burung Kacamata Wallacea, Elang Bonelli, dan Ayam Hutan Hijau. Apabila sobat Gunung ingin berburu foto burung di alam bebas sekaligus mendaki gunung, sobat gunung perlu menyiapkan kamera terbaik kalian untuk mengabadikan momen menarik tersebut. Semoga kekayaan jenis burung Pulau Adonara tidak tereksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yaa Sobat Gunung.
ADVERTISEMENT
Sejarah Pengamatan Gunung Api Ili Boleng
Sejarah pengamatan Gunung Api Ili Boleng telah dilakukan sejak September 1885. Periode erupsi yang tercatat sejak tahun 1885 sebanyak 16 periode erupsi. 2 periode letusan terjadi pada abad ke-19, sedangkan sisanya sebanyak 14 perode letusan terjadi pada abad ke-20.
Kekuatan erupsi Gunung Api Ili Boleng sejak tahun 1885 hingga 1984 memiliki skala 2 VEI. Pada periode 28 Mei-24 November 1986, erupsi Gunung Ili Boleng berada di skala 1 VEI. Erupsi 2 Oktober 1987 di Ili Boleng merupakan erupsi dengan Skala 2 VEI terakhir. Pada tahun 1991, periode erupsi terjadi sebanyak dua kali masing-masing dengan Skala 1 VEI, yaitu 8 Mei- 30 Juni 1991, dan 3-15 November 1991. Kronologi erupsi Gunung Ili Boleng yang terakhir berupa Letusan abu kecil yang terjadi tepat pada tanggal 3 dan 15 November 1991. Gunung Ili Boleng menyemburkan kolom asap setinggi ~150 m di atas tepi kawah. Sejak itu, rata-rata 47 gempa bumi dangkal telah tercatat setiap bulan, dan kolom asap putih terus naik hingga ~ 50 m di atas kawah. Informasi ini diberikan oleh Modjo dan Tjetjep dari Direktorat Vulkanologi. Sekitar tanggal 16 Juni 1993 dilaporkan terjadi erupsi dengan Skala 1 VEI, namun laporan ini belum diketahui kebenarannya.
ADVERTISEMENT
Karakter erupsi Gunung Ili Boleng berupa erupsi eksplosif preatomagmatik, yang memproduksi sejumlah endapan jatuhan piroklastik. Dari sejarah pengamatan gunung Ili Boleng dapat disimpulkan bahwa kekuatan erupsi Gunung Ili Boleng melemah dan cenderung menghasilkan erupsi efusif yang memproduksi sejumlah aliran lava berkomposisi andesit-andesit basaltik.
Periode istirahat terpendek Ili Boleng adalah 1-2 tahun dan periode istirahat terpanjang selama 20 tahun. Setelah erupsi tahun 1991, belum terjadi lagi erupsi dari Kawah utama Gunung Ili Boleng.
Kawasan Rawan Bencana Gunung Ili Boleng dan Aktivitas Terkini
Sekarang ini aktivitas Gunung Ili Boleng berstatus Normal. Apabila terjadi peningkatan di masa yang akan datang, maka Kawasan Rawan Bencana Gunung Ili Boleng yang perlu diwaspadai terbagi menjadi tiga kawasan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Laporan aktivitas Gunung Ili Boleng tertunda dari 8 Juni 2021 hingga 24 juni 2021. Tidak tahu apakah besok sudah dimulai kembali laporan aktivitas Gunung Ili Boleng di Aplikasi Magma Indonesia atau tidak.
ADVERTISEMENT
PVMBG merekomendasikan Masyarakat di sekitar Gunung Lereboleng dan wisatawan agar jangan beraktivitas atau berlama - lama di dalam kawah dan jangan mendekati lubang tembusan gas untuk menghindari bahaya gas beracun.
Jalur Pendakian Gunung Ili Boleng
Pendakian menuju puncak Gunung Ili Boleng dapat ditempuh dari tiga arah, yaitu arah utara-timur laut, selatan dan timur. Ketiga arah tersebut masing-masing melalui Kampung Lamahelan Atas, Kampung Dua, dan Kampung Lamabayung.
Pendakian dari arah utara-timurlaut, yaitu dari Kampung Dua. Lintasan ini tidak terlalu berat, kemiringan lerengnya sekitar 40°-45°, kecuali pada daerah hampir mencapai puncak kemiringan lereng berkisar 50°-55° dengan kondisi lereng sangat licin (karena ditutup endapan jatuhan piroklastik muda yang tidak padu). Lama perjalanan dari Kampung Dua menuju puncak sekitar 5 jam.
ADVERTISEMENT
Pendakian dari arah selatan Gunung Ili Boleng, yaitu dari Kampung Lamahelan Bawah (elevasi 100 m dpl) menuju Kampung Lamahelan Atas (elevasi 300 m dpl) dengan berjalan kaki sekitar 1 jam. Dilanjutkan menuju puncak bagian selatan selama 6 jam perjalanan. Lintasan ini walaupun relatif pendek tetapi kemiringan lerengnya cukup tajam (sekitar 45°-60° ).
Pendakian dari arah timur, yaitu melalui Kampung Lamabayung. Lintasan melalui Kampung Lamabayung ini dapat dicapai dengan lama perjalanan sekitar 6 jam. Ketiga jalur tersebut rata-rata membutuhkan 6 jam untuk sampai di puncak. Jalur yang biasa dipilih para pendakian yaitu jalur Kampung Dua karena trek yang ada tidak terlalu terjal.
Terima kasih buat Sobat Gunung yang telah membaca!
ADVERTISEMENT
Referensi
ADVERTISEMENT
Duhan, GUUB, 2009. Keanekaragaman Jenis Burung di Hutan Utara Gunung Ili Boleng, Adonara, Flores Timur, NTT. Skripsi Program Studi Biologi UAJY Yogyakarta.
Global Volcanism Program, 2013. Ili Boleng (264220) in Volcanoes of the World, v. 4.10.0 (14 May 2021). Venzke, E (ed.). Smithsonian Institution. Downloaded 25 Jun 2021 (https://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=264220). https://doi.org/10.5479/si.GVP.VOTW4-2013
PVMBG, 2014. Gunung Ili Boleng. Sumber URL: https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi/489-bolin-wakka-lamatelang-ld-reksowirogo?
PVMBG, 2021. Laporan Aktivitas Gunung Ili Boleng 8 Juni 2021. Sumber URL: https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan/164108?signature=4199b57b3307f711e886090af5fb0538572651259a493467816d12dd28c79a5e
Stolz A J, Varne R, Davies, G R, Wheller G E, Foden J D, 1990. Magma source components in an arc-continent collision zone: the Flores-Lembata sector, Sunda arc, Indonesia. Contr Mineral Petr, 105: 585-601.
Wheller G E, Varne R, Foden J D, Abbott M J, 1987. Geochemistry of Quaternary volcanism in the Sunda-Banda arc, Indonesia, and three-component genesis of island-arc basaltic magmas. J. Volcanol. Geotherm. Res., 32: 137-160.
ADVERTISEMENT