Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fakta Potensi Geowisata dan Geologis Menarik Gunung Api Mahawu
21 Juni 2021 19:19 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:05 WIB
Tulisan dari Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pesona Keindahan Gunung Api Mahawu di Provinsi Sulawesi Utara
ADVERTISEMENT
Halo Sobat Gunung, sudah tahu belum ada gunung api di Sulawesi Utara yang cukup mudah untuk digapai. Bayangkan, Sobat Gunung hanya perlu waktu 10 menit agar dapat menikmati Kawah Gunung api serta pemandangan ke setengah bagian Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Gunung api tersebut adalah Gunung api Mahawu. Pariwisata Gunung Mahawu sudah cukup maju dengan jalan setapak yang disemen dan fasilitas yang cukup baik, membuat wisata alam Gunung Mahawu menjadi lokasi wisata yang tak hanya diminati pendaki Gunung, melainkan juga masyarakat pada umumnya.
Secara administratif, Gunung api Mahawu terletak di wilayah Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa. Pengelolaan Gunung api Mahawu lebih banyak dilakukan oleh Kota Tomohon.Aksesibilitas kepuncak Gunung Mahawu yang cukup mudah dan dekat untuk dicapai, Gunung Mahawu memiliki segudang fakta menarik yang membuat Sobat Gunung dapat berwisata sekaligus belajar sejarahnya.
Gunung api Mahawu merupakan Gunung api Strato tipe A dengan ketinggian 1299 mdpal. Pusat erupsi Gunung api Mahawu berada di kawah utama disertai dua kerucut piroklastik. Selain itu Gunung api Mahawu diduga pernah mengalami erupsi samping yang menghasilkan lava. Gunung api Mahawu, nan indah ini, memiliki lebar kawah 180 meter dan kedalaman kawah 140 meter. Tatanan tektonik Gunung api Mahawu adalah Zona Subduksi dengan jenis batuan utama yang ditemukan Andesit hingga basaltic andesit, dasit hingga basalt.
ADVERTISEMENT
Potensi Wisata Gunung api Mahuwu
Sobat gunung tidak perlu cemas, jalur pendakian Gunung Mahawu merupakan salah satu jalur yang terdekat dan sangat mudah untuk mencapai kawah di Sulawesi Utara. Bayangkan saja, parkir kendaraan berada di ketinggian 1200 meter, hanya perlu menaiki 150 anak tangga untuk mencapai kawah Mahawu.
Wisatawan dapat mengelilingi bibir kawah yang sudah di buat jalan betonnya. Bagi para pendaki yang tidak suka dengan pendakian terlalu rendah, tenang Gunung Mahawu masih menyajikan trekking mengelilingi Kawah Mahawu dengan kontur naik turun. Asyiknya, sobat gunung membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk berkeliling kawah Gunung Mahawu.
Banyak fotografer memanfaatkan momen mudahnya naik Gunung Mahawu dengan mengabadikan keindahan Kawah Gunung Mahawu, megahnya badan Gunung Lokon-Empung di sisi barat Kawah Gunung Mahawu, indahnya hamparan danau Tondano di sisi tenggara Kawah Gunung Mahawu. Berfoto dengan latar belakang Kota Manado, hingga latar Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken dan pulau-pulau lainnya di sisi barat laut Gunung Mahawu. Selain itu, Gunung Mahawu juga memiliki aneka ragam jenis burung yang terbang bebas di sekitar kawah dan perjalanan ke puncaknya. Sobat gunung dipastikan tidak mati bosan jika berkunjung ke Gunung Mahawu.
Infrastruktur Gunung Api Mahuwu
Dengan aksesibilitas yang mudah ini. Sobat Gunung perlu mengetahui kenapa Gunung api Mahawu mendapatkan fasiltas infrastruktur yang mumpuni di Sulawesi Utara?
ADVERTISEMENT
Pertama, Gunung Mahawu dikelola oleh Pemkot Tomohon, tentunya Pemerintah Kota memiliki dana dan area yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk menyediakan infrastruktur yang baik bagi potensi wisata yang ada di wilayah Kota tersebut.
Kedua, Gunung api Mahawu memiliki ketinggian tertinggi 1331 mdpal. Sedangkan, desa terendah berada di ketinggian di atas 1100 mdpal. Sehingga yang perlu dikelola hanya sekitar. Alasan yang ketiga, Sejarah Pengamatan Gunung Mahawu selama ini berjarak cukup jauh dengan indeks eksplositivitas gunung api paling kuat Skala 2 VEI, dengan rentang tahun yang sangat lama. Lebih lanjut sejarah pengamatan Gunung api Mahawu akan dibahas di bawah ini!
Sejarah pengamatan Gunung api Mahuwu
Sejarah pengamatan Gunung api Mahawu telah mencatat sebanyak 3 kali periode erupsi yang cukup kuat selama sejarah pengamatan. Periode erupsi yang pertama tercatat sekitar tahun 1789. Catatan pengamatan mengungkapkan terjadi erupsi sebanyak tiga kali sebelum tahun 1789, namun tidak terdapat keterangan lebih lanjut. Letusan 1789 terjadi dari kawah pusat Gunung Mahawu. Kegiatan ini menimbulkan kerusakan tanah garapan warga Tondano. Indeks kekuatan vulkanik Gunung Mahawu diduga berskala 2 VEI.
ADVERTISEMENT
Periode erupsi selanjutnya terjadi 57 tahun berselang, tepatnya tahun 1846. Periode erupsi Mahawu 1846 menghasilkan letusan freatik dari kawah parasit. Periode erupsi selanjutnya berselang 58 tahun kemudian, yaitu pada tanggal 4 Oktober 1904. Ketika itu letusan freatomagmatik terjadi dari kawah pusat dengan Skala 2 VEI.
54 tahun kemudian, tepatnya 12 Juli 1958 terjadi erupsi freatik berskala 2 VEI. Seismograf di Pos Kaskaskasen mencatat getaran selama 78 menit, gempa vulkanik ini terjadi seketika dan secara mendadak.
Setelah tahun 1958 terjadi beberapa aktivitas vulkanik Gunung Mahawu. Aktivitas pertama terjadi pada Maret 1974 berupa semburan-semburan lumpur setinggi 0,5 meter.Titik kegiatan berada di tengah danau kawah. Berselang tiga tahun, tepatnya November 1977, seluruh dasar kawah digenangi air. Di tengah-tengah terdapat gumpalan. Suhu air naik menjadi 65 °C (normal 20 °C). Asap kawah terlihat dari Pos setinggi 200 meter.
Tahun 1978 Kepulan asap putih tebal merata di atas permukaan air, suhu 70° C. Menurut Smithsonian Institute, kepulan asap ini dianggap sebagai erupsi berskala di bawah 1 VEI. Aktivitas selanjutnya terjadi 9 tahun berselang, yaitu pada tahun 1987. Ketika itu, air kawah gunung Mahawu berubah warna menjadi air hijau keruh, suhunya 45° C sampai 48° C. aktivitas terakhir Gunung Mahawu terjadi sekitar tahun 1990. Suhu air Gunung Mahawu pada tahun 1990 mencapai suhu 49° C. Terdapat Asap tipis setinggi 100 meter yang keluar dari kawah pusat.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut PVMBG, erupsi Gunung Mahawu pada masa lalu tergolong cukup besar. Adanya kaldera dan struktur lainnya mengindikasikan kegiatan magmatis besar yang kemudian diikuti oleh kegiatan struktur sesar. Sejarah kegiatan yang tercatat dalam waktu sejarah sebagian besar berupa letusan freatik dan freato magmatik, sedangkan yang bersifat murni magmatis relatif tidak terjadi.
Kawasan Rawan Bencana dan Kondisi Terkini Gunung Mahawu
Sekarang ini aktivitas Gunung Mahawu berstatus Normal. Apabila terjadi peningkatan di masa yang akan datang, maka Kawasan Rawan Bencana Gunung Mahawu yang perlu diwaspadai terbagi menjadi tiga kawasan, yaitu:
1. Kawasan Rawan Bencana III, ditandai dengan warna merah transparan mencakup keseluruhan area Kawah Gunung Mahawu. KRB III Gunung Mahawu merupakan kawasan yang selalu terancam aliran awan panas, gas beracun, dan kemungkinan aliran lava.
ADVERTISEMENT
2. Kawasan Rawan Bencana II, ditandai dengan warna merah jambu mencakup wilayah yang luas dominan ke sektor utara dan barat daya. KRB II Gunung Mahawu merupakan kawasan yang berpotensi terlanda aliran awan panas, aliran lahar, dan aliran lava.
3. Kawasan Rawan Bencana I, ditandai dengan warna kuning transparan, berpotensi mencakup arah aliran sungai dominan di sektor utara, ada juga yang mengisi aliran sungai di timur dan barat daya mengikuti aliran sungai yang ada. KRB I Gunung Mahawu merupakan kawasan yang berpotensi terlanda aliran lahar hujan.
PVMBG merekomendasikan Masyarakat di sekitar Mahawu dan wisatawan agar membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) dan tidak bermalam di area kawah aktif di Utara puncak, serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
ADVERTISEMENT
Apabila dilihat dari KRB Gunung Mahawu, ada kemungkinan terjadi korban harta benda akibat lahar hujan pada periode erupsi di masa yang akan datang. Potensi korban jiwa sangat rendah karena pengamatan visual, seismik, geokimia dan deformasi yang cukup baik di Gunung Mahawu. Kemajuan teknologi dan pendidikan masyarakat yang meningkat akan memudahkan dalam pencernaan informasi dari pihak terkait di masa yang akan datang.
Terima kasih buat Sobat Gunung yang sudah membaca ya!
Referensi
Global Volcanism Program, 2013. Mahawu (266110) in Volcanoes of the World, v. 4.10.0 (14 May 2021). Venzke, E (ed.). Smithsonian Institution. Downloaded 21 Jun 2021 (https://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=266110). https://doi.org/10.5479/si.GVP.VOTW4-2013
Kusumadinata K, 1979. Data Dasar Gunungapi Indonesia. Bandung: Volc Surv Indonesia, 820 p.
ADVERTISEMENT
Matahelumual J, 1986. G Lokon-Empung. Bull Volc Surv Indonesia, 114: 1-52 (in Indonesian).
Morrice M G, Jezek P A, Gill J B, Whitford D J, Monoarfa M, 1983. An introduction to the Sangihe arc: volcanism accompanying arc-arc collision in the Molucca Sea, Indonesia. J. Volcanol. Geotherm. Res., 19: 135-165.
Neumann van Padang M, 1951. Indonesia. Catalog of Active Volcanoes of the World and Solfatara Fields, Rome: IAVCEI, 1: 1-271.
PVMBG, 2014. Gunung Mahawu. Sumber URL: https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi/540-g-mahawu
PVMBG, 2021. Laporan AKtivitas Gunung Mahawu – 20 Juni 2021. Sumber URL: https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan/164955?signature=0ac7d4e84b9c860a2aa2fb6d07e2ec4f66d65d7acb05e3c4b2bb2d1232618b8f