Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Siapa yang memberi nama Gunung Bawah Laut Emperor of China di Indonesia? #WHY ?
4 Juni 2021 23:04 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fakta Menarik Gugusan Gunung Bawah Laut NEC (Nieuwerkerk-Emperor of China)
ADVERTISEMENT
Haloo Sobat Gunung. Sudah tidak sabar pengin mengenal Gunung Bawah Laut Emperor of China ya? Sabaarr dulu. Sobat Gunung hari ini bakal diajak untuk mengenal Dua Gunung Bawah Laut yang letaknya berada di Laut Banda bagian barat dan masih termasuk dari Provinsi Maluku. Karena jaraknya cukup jauh dan terpencil, sehingga banyak sekali yang belum mengetahui, bahkan jika tidak benar-benar mencari, mungkin sobat gunung tidak bakal mengerti ada dua gunung bawah laut yang spesial di Indonesia Timur.
Sobat Gunung harus tau! Sebenarnya, PVMBG telah mencatat ada sekitar 400 gunung api di Indonesia loh. 127 Gunung Api di antaranya memilik segudang riset dan telah diberi nama resmi. Pada tahun 2020 terdapat juga 8 Gunung api Bawah Laut yang sudah diteliti toponominya sehingga telah didaftarkan BIG dan Lembaga terkait ke International Hidrographic Organization (IHO).
ADVERTISEMENT
Jangan kaget ya Sobat Gunung. Faktanya! PVMBG telah meneliti sebanyak enam Gunung api Bawah Laut di Indonesia bagian Timur yang telah dimasukkan ke dalam Data Dasar Gunung Api di Indonesia Edisi II pada tahun 2011. Enam gunung bawah laut tersebut terdiri dari 4 Gunung Api Tipe A (Letusan telah tercatat sejak 1600 Masehi) dan 2 Gunung Api Tipe B (Letusan belum pernah tercatat sebelum 1600 Masehi, namun masih mengeluarkan aktivitas vulkanik). 6 Gunung Bawah Laut, dalam data dasar gunung api Indonesia itu, berada di tiga busur Gunung Api.
Gunung Bawah Laut Hobal dan Yersey
Dua Gunung Api Bawah Laut tersebar di Busur Gunung Api Bali dan Nusa Tenggara, yaitu Gunung Bawah Laut Hobal (Selatan Pulau Lembata), dan Gunung Bawah Laut Yersey (Utara Gunung Batu Tara). Menarik sekali tentang Gunung Bawah Laut Hobal di Selatan Pulau Lembata ini yang masih jarang perhatian masyarakat. Faktanya, ketika Gunung Bawah Laut Hobal erupsi sekitar 1970-an, puncaknya muncul di atas permukaan laut saat air surut. Namun saat terjadi pasang, gunung api itu kembali tenggelam.
ADVERTISEMENT
Sekarang ini, saat air surut pun gunung tersebut tidak terlihat, kemungkinan puncaknya sudah tergerus gelombang laut. Letusan Gunung Bawah Laut Hobal terakhir terjadi pada tahun 1999, ketika itu hembusan asap putih keluar sekitar ±100 meter dari permukaan laut.
Gunung Bawah Laut Yersey berada di arah Utara-Timur Laut Gunung Batu Tara. Gunung Bawah Laut Yersey merupakan bagian dari Gunung Api Tipe B. Karena jaraknya yang jauh dari keberadaan penduduk, maka Gunung Yersey ini sangat jarang diteliti ahli vulkanologi. Selain itu, keberadaan Gunung Hobal dan Gunung Yersey sangat sulit diinterpretasi lokasinya dengan Citra Satelit yang ada.
Gunung Bawah Laut Banua Wuhu dan Submarine 1922
Dua Gunung api Bawah Laut lainnya berada di Busur Kepulauan Sangihe, yaitu Gunung Banua Wuhu dan Submarine 1922. Bagi sobat gunung yang tau arti “submarine” di dunia per-gunungapi-an memiliki arti tidak lebih sekedar untuk menjelaskan bahwa ada aktivitas erupsi gunung api bawah laut pada tahun 1922. Dugaan sementara, Erupsi Submarine 1922 yang ditulis dalam dasar gunung api Indonesia tersebut merupakan salah satu gunung api yang diusulkan BIG pada tahun 2020, dengan kata lain sekarang ini gunung api tersebut bernama Gunung Malihe. Bagi Sobat Gunung yang belum tau dua gunung tersebut dapat mengklik link di bawah ini ya!
ADVERTISEMENT
Gunung Bawah Laut di Pungung Nieuwerkerk-Emperor of China (NEC Ridge)
Dua Gunung api Bawah Laut yang terakhir termasuk dalam punggungan bawah laut NEC yang dikelompokkan ke dalam Busur Laut Banda. NEC ridge adalah sebuah punggungan bawah laut di sebelah barat Laut Banda, Indonesia. Lebih detail, Gugusan NEC berlokasi di sekitar Basin Wetar. Basin Wetar terletak di Laut Banda, yang dibatasi oleh busur vulkanik Sunda Timur dan Banda pada pertemuan tiga lempeng utama, yakni Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia; ketiga lempeng ini telah aktif sejak zaman Mesozoikum.
Hanya dua gunung api aktif yang teridentifikasi di punggung bawah laut NEC, yaitu Gunung Bawah Laut Nieuwerkerk dan Gunung Bawah Laut Emperor of China. Informasi yang didapat, Dua gunung api bawah laut berlokasi di ujung barat punggung bawah laut NEC.
Gunung Bawah Laut Nieuwerkerk merupakan gunung api kembar di bawah laut dengan puncaknya satu sama lain berjarak sekitar 7 km. Puncak I dan II dipisahkan oleh punggungan dengan kedalaman 600 m dari Puncak II. Jika ingin mencapai Puncak I Gunung Nieuwerkerk, perlu menyelam hingga kedalaman 2285 meter di bawah muka laut, sedangkan untuk mencapai Puncak II memiliki kedalaman 2325 meter di bawah muka laut. Ketinggian tubuh Gunung Nieuerkerk dari dasar laut lebih dari 1900 meter untuk Puncak I, dan lebih dari 1800 meter untuk Puncak II.
ADVERTISEMENT
PVMBG mencatat, Gunung Nieuwerkerk adalah satu-satunya Gunung api Bawah Laut di wilayah NEC ridge yang mengalami erupsi sejak tahun 1600 Masehi. Yaitu pada tahun 1893, 24 September 1925, dan Februari-Maret 1926.
Gunung Bawah Laut Emperor of China merupakan Gunung Api Tipe B, yang belum pernah erupsi sejak pencatatan sejarah pengamatan dilakukan di Indonesia. Gunung api Emperor of China dengan lokasi berada di kedalaman 3.100–2.700 meter di bawah permukaan laut. Tinggi tubuh gunung api bawah laut Emperor of China menjulang hampir 1500 m di atas sekitarnya.
Gunung Bawah Laut di wilayah NEC merupakan Gunung api yang cukup sulit dipastikan datanya dibandingkan dengan empat gunung bawah laut lainnya. Hal-hal yang sangat sulit dipercaya sampai saat ini yaitu lokasi gunung bawah laut Nieuwerkerk dan Gunung Bawah Laut Emperor of China masih sangat sulit diidentifikasi letak keberadaannya. Lokasi dua gunung ini telah dipastikan bahwa Gunung Emperor of China berada paling barat dari gugus NEC, sedangkan Gunung Nieuwerker berada ±30-50 km di timur dari Gunung Emperor of China.
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang cukup menarik adalah perbedaan lokasi dari dua gunung api ini. Pada data dasar gunung api Indonesia ditandai bahwa Gunung api Nieuwerker berada sedikit lebih ke utara dibanding dengan Gunung api Emperor of China. Dan dari peta tersebut dapat diambil garis lurus, dari Gunung Serua dan dari pulau Taliabu, maka letak pendugaan dua gunung api ini berada di Tenggara Pulau Morohamo, Kepulauan Binongko, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Namun, Publikasi yang dilakukan Teguh Rahat Prabowo termasuk ahli geologi Indonesia, Sutikno Bronto, menunjukan dua gunung api ini berada di selatan dari pulau Taliabu tersebut. Publikasi Teguh Rahat Prabowo dkk termasuk Sutikno Bronto menampilkan wilayah yang lebih besar skalanya, sehingga dapat di input dalam Citra Satelit yang ada.
ADVERTISEMENT
Apakah perbedaan ini dikarenakan peta dasar Gunung api Indonesia cukup besar? Atau karena lokasi dan toponomi dua gunung api ini belum benar-benar dilakukan. Tentu saja, hal ini menjadi tanda Tanya besar tentang lokasi akurat dari dua gunung api di wilayah punggung laut NEC ini.
Kemudian yang menjadi masalah Siapa? Bagaimana? Kenapa? Nama dua gunung api ini sangat sulit untuk di mengerti. Sampai saat ini pertanyaan ini masih terngiang-ngiang di kepala penulis, dan masih menjadi PR besar hal yang perlu dijelaskan untuk dikaji lebih lanjut bagi ahli vulkanologi Indonesia di masa yang akan datang.
Kedua keberadaan gunung bawah laut ini masih dipertanyakan oleh beberapa ahli vulkanologi dan telah menjadi topik perdebatan yang menarik apakah gunung api ini nyata. Hanya ada satu ekspedisi mengenai gunung bawah laut di punggungan laut NEC ini, yaitu Ekspedisi Snellius pada tahun 1934. Beberapa ahli lain percaya bahwa gunung bawah laut ini hanyalah terumbu karang. Pada tahun 1929 terjadi fenomena dimana banyak penyu yang mati dan terdampar di pantai, yang biasanya disebabkan oleh letusan bawah laut (Herdervari, 1984).
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang semakin menjadi misteri apakah orang-orang ekspedisi Snellius yang menamakan dua gunung api ini ataukah penduduk sekitar yang menemukan ikan-ikan mati tersebut.
Tentu saja pemodelan Gunung Bawah Laut sekarang ini sudah dapat diolah semenarik mungkin, seperti halnya Gunung Bawah Laut Lōihi di Hawaii atau Gunung Bawah Laut di Busur Mariana. Semoga saja pertanyaan #WHY tidak keluar dari Paman Coki Pardede untuk dua gunung api ini, karena hal ini bakalan sangat sulit dijawab.
Terima kasih buat Sobat Gunung yang sudah setia membaca ya!!
Referensi
Hedervari, Peter 1984 Catalog of Submarine Volcanoes and Hydrological Phenomena Associated with Volcanic Events 1500 B.C to Desember 31, 1899. World Data Center A for Solid Earth Geophysics (United States: National Oceanoc and Atmospheric Administration)
ADVERTISEMENT
Hinschberger, F., Malod, J.A., Dyment, J., Honthaas, C., Réhault, J.P. and Burhanuddin, S., 2001. Magnetic lineations constraints for the back-arc opening of the Late Neogene South Banda Basin (eastern Indonesia). Tectonophysics, 333(1-2), pp.47-59.
Honthaas, C., Réhault, J.P., Maury, R.C., Bellon, H., Hémond, C., Malod, J.A., Cornée, J.J., Villeneuve, M., Cotten, J., Burhanuddin, S. and Guillou, H., 1998. A Neogene back-arc origin for the Banda Sea basins: geochemical and geochronological constraints from the Banda ridges (East Indonesia). Tectonophysics, 298(4), pp.297-317.
Indonesia, B.G., 2011. Data Dasar Gunung Api Indonesia, Edisi ke-2. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral: Bandung.
Prabowo, T.R., Fauziyyah, F. and Bronto, S., 2017, December. A new idea: The possibilities of offshore geothermal system in Indonesia marine volcanoes. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 103, No. 1, p. 012012). IOP Publishing.
ADVERTISEMENT
PVMBG, 2020. Tipe Gunung Api di Indonesia, (Tipe A, Tipe B, dan Tipe C). SUmber URL: https://magma.esdm.go.id/v1/edukasi/tipe-gunung-api-di-indonesia-a-b-dan-c