Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Candu Kafein: Manipulasi Otak dan Kelelahan Tubuh
7 Juli 2021 15:10 WIB
·
waktu baca 1 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:58 WIB
Tulisan dari Rosi Nur Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sahabat pasti tidak asing lagi dengan kafein bukan? Kafein banyak ditemukan pada minuman, seperti kopi, teh, dan cokelat. Akan tetapi, apakah kamu tahu kalau kafein yang dikonsumsi secara terus menerus memberikan dampak buruk bagi kesehatan? Simak penjelasan berikut ini mengenai bagaimana kerja kafein ketika masuk ke dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Kafein Memanipulasi Otak
Kamu pasti pernah kan merasa susah tidur setelah minum kopi? Kondisi tersebut normal terjadi karena tubuh kita menerima kafein. Kafein di dalam tubuh akan memblokir komponen kimiawi yang membantu manusia untuk tidur dan akan memperbanyak produksi adrenalin. Nah, hormon adrenalin inilah sahabat yang bekerja memompa darah dan meningkatkan ritme detak jantung kita. Kafein kemudian akan mengalir bersama darah ke otak dan hilang dalam jangka waktu sekitar 6 jam untuk setengah kadar, kemudian hilang setengah kadar lagi untuk 6 jam berikutnya, hingga kafein benar-benar habis.
Kafein dan Rasa Candu
Sahabat, tubuh manusia memiliki senyawa adenosine yang berperan memberi rasa kantuk. Kamu perlu tahu jika konsumsi kafein akan menggeser posisi adenosine. Kafein ini memiliki kerja yang berbanding terbalik dengan adenosine. Jadi, konsumsi kafein justru akan membuat otak kita kembali terjaga. Lantas, bagaimana kafein bisa menyebabkan candu? Konsumsi kafein berlebih akan menyebabkan otak menghasilkan adenosine lebih banyak lagi, sehingga tubuh membutuhkan jumlah kafein yang makin banyak pula.
ADVERTISEMENT
Kopi dan Kebiasaan Masyarakat Indonesia
Apakah kamu pernah menemukan fenomena jika tubuh tidak minum kopi, maka organ-organ tubuh tidak dapat berfungsi secara maksimal. Nah, kebiasaan ini lama kelamaan mengakibatkan candu loh sahabat karena pada dasarnya kafein merangsang otak sama seperti kokain, heroin, dan amfetamin. Oleh sebab itu, Kafein dapat diklasifikasikan menjadi zat aditif meskipun efeknya lebih ringan dibandingkan obat-obatan lain. Konsumsi kafein berlebih dalam jangka panjang berpotensi mengubah pengaturan kerja sistem koordinasi.
Begitu dahsyatnya ya sahabat jika sudah candu terhadap kafein. Kamu tidak perlu panik jika sudah terlalu sering mengonsumsi kafein karena candu ini dapat disembuhkan secara perlahan-lahan. Kamu hanya perlu berusaha mengurangi asupan kafein. Yuk, mulai biasakan hidup seimbang antara beraktivitas dan beristirahat agar tubuh bekerja sesuai dengan porsinya. Hidup sehat, tubuh pun bugar.
ADVERTISEMENT