Konten dari Pengguna

Mengapa Belajar Berwirausaha Sejak Dini Itu Penting?

Rosyid Nurrohman
Saya adalah dosen administrasi bisnis di Universitas Mulawarman dengan minat dalam UMKM, Tekonologi digital, Ruang Publik dan Sumberdaya Manusia
17 September 2024 18:45 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rosyid Nurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah globalisasi dan digitalisasi yang semakin pesat, memahami dunia bisnis dan kewirausahaan menjadi lebih krusial dari sebelumnya. Generasi muda saat ini dihadapkan pada peluang dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Data dari laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2022 menunjukkan bahwa lebih dari 50% pengusaha baru di negara berkembang adalah di bawah usia 35 tahun, menunjukkan bahwa generasi muda semakin terlibat dalam kewirausahaan.
Gambar 1 : Ilustrasi Report Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2022 diolah menggunakan canva
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1 : Ilustrasi Report Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2022 diolah menggunakan canva
Oleh karena itu, memulai pendidikan kewirausahaan sejak usia muda bukan hanya sekadar memulai sebuah usaha, tetapi juga membekali diri dengan keterampilan yang akan bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan. Studi yang diterbitkan oleh Kauffman Foundation pada tahun 2018, berjudul "The Kauffman Index of Growth Entrepreneurship," mengungkapkan bahwa sekitar 70% pengusaha muda yang memulai bisnis saat masih kuliah melaporkan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memulai usaha pada usia yang lebih tua.
Gambar 2: Grafik Index of Growth Entrepreneurship, sumber : diolah penulis
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa penting untuk memulai pendidikan kewirausahaan sejak dini.
ADVERTISEMENT
1. Mengasah Keterampilan Kritis dan Kreatif
Salah satu manfaat utama dari mempelajari kewirausahaan sejak dini adalah pengembangan keterampilan kritis dan kreatif. Berwirausaha memerlukan kemampuan berpikir di luar kebiasaan, mencari solusi inovatif untuk masalah kompleks, dan merancang strategi yang efektif. Misalnya, ketika seorang remaja merancang rencana bisnis untuk startup kecil mereka, mereka harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti analisis pasar, pengelolaan keuangan, dan pemasaran. Proses ini membantu mereka mengasah keterampilan berpikir kritis yang tidak hanya berguna dalam bisnis, tetapi juga dalam pendidikan akademik dan kehidupan sehari-hari.
Kreativitas yang dikembangkan selama proses kewirausahaan juga merupakan aset berharga. Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovatif sangat diperlukan. Misalnya, saat merancang produk atau layanan baru, seorang pengusaha muda mungkin harus berpikir kreatif tentang cara memenuhi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi. Keterampilan ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang, mulai dari seni dan desain hingga teknologi dan ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
2. Membangun Kemandirian dan Kepercayaan Diri
Pendidikan kewirausahaan memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri. Ketika individu belajar cara menjalankan bisnis mereka sendiri, mereka sering kali harus mengambil keputusan penting, mengelola anggaran, dan menghadapi tantangan yang tidak terduga. Pengalaman ini mengajarkan mereka untuk mandiri dan bertanggung jawab atas hasil keputusan mereka sendiri.
Kepercayaan diri yang diperoleh dari menjalankan bisnis kecil dapat membawa dampak positif dalam banyak aspek kehidupan. Ketika seseorang melihat hasil nyata dari usaha mereka sendiri, mereka merasa lebih percaya diri dalam kemampuan mereka untuk mencapai tujuan lain, baik dalam pribadi maupun profesional. Kemandirian dan kepercayaan diri ini adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa depan.
ADVERTISEMENT
3. Memahami Risiko dan Kegagalan
Salah satu pelajaran berharga dalam kewirausahaan adalah belajar mengelola risiko dan menghadapi kegagalan. Tidak semua usaha berjalan sesuai rencana, dan menghadapi kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran. Pendidikan kewirausahaan mengajarkan pentingnya merencanakan dengan baik, namun juga mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan kegagalan dan belajar darinya.
Mengalami kegagalan dan mempelajari cara bangkit kembali memberikan individu pemahaman yang lebih baik tentang ketahanan dan ketekunan. Ini membantu mereka tidak hanya untuk mengatasi rintangan dalam bisnis, tetapi juga untuk menangani tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini sangat berharga dalam dunia kerja yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian.
4. Meningkatkan Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja
Keterampilan kewirausahaan sangat relevan dalam dunia kerja modern. Banyak perusahaan saat ini mencari karyawan yang memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif, memecahkan masalah, dan bekerja secara mandiri. Individu yang telah belajar berwirausaha sejak dini sering kali memiliki keunggulan kompetitif karena mereka telah terbiasa dengan tantangan yang terkait dengan menjalankan bisnis.
ADVERTISEMENT
Selain itu, keterampilan yang dipelajari melalui kewirausahaan, seperti pengelolaan proyek, pemasaran, dan strategi bisnis, dapat diterapkan dalam berbagai peran dan industri. Ini memberi mereka fleksibilitas untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan pekerjaan dan beradaptasi dengan perubahan industri.
5. Menumbuhkan Jiwa Sosial dan Kepedulian
Belajar berwirausaha juga dapat mengajarkan nilai-nilai sosial dan kepedulian. Banyak usaha kecil dan menengah yang fokus pada tanggung jawab sosial dan keberlanjutan. Melalui kewirausahaan, individu dapat belajar bagaimana bisnis mereka dapat membuat dampak positif di masyarakat. Misalnya, banyak pengusaha muda yang terlibat dalam inisiatif sosial seperti memproduksi barang dengan bahan ramah lingkungan atau mendukung komunitas lokal.
Kepedulian sosial ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga membantu membangun citra positif untuk bisnis itu sendiri. Ini menciptakan rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap lingkungan dan komunitas, serta memotivasi individu untuk berkontribusi pada perubahan positif di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
6. Mengadaptasi dengan Perubahan Teknologi
Teknologi terus berkembang dengan pesat dan mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita. Memahami dan menggunakan teknologi dalam kewirausahaan dapat memberikan keuntungan tambahan. Belajar tentang alat digital, e-commerce, dan media sosial sejak dini dapat mempersiapkan generasi muda untuk lebih mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi dan memanfaatkannya dalam bisnis mereka.
Misalnya, banyak bisnis baru saat ini yang memanfaatkan media sosial untuk pemasaran dan e-commerce untuk penjualan. Dengan memahami cara menggunakan alat-alat ini secara efektif, individu dapat mengakses pasar yang lebih luas dan menciptakan peluang bisnis yang inovatif. Ini juga memberi mereka keuntungan dalam hal efisiensi operasional dan jangkauan pasar global.
7. Mengembangkan Keterampilan Kepemimpinan dan Kerja Sama
ADVERTISEMENT
Berwirausaha juga mengajarkan keterampilan kepemimpinan dan kerja sama. Dalam menjalankan sebuah bisnis, individu sering kali harus memimpin tim, mengelola sumber daya, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Pengalaman ini membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang efektif, termasuk kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain.
Selain itu, berwirausaha sering kali melibatkan bekerja dengan berbagai mitra, pelanggan, dan pemangku kepentingan. Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, menyelesaikan konflik, dan membangun hubungan yang positif adalah keterampilan penting yang dipelajari melalui kewirausahaan. Keterampilan ini sangat berguna dalam berbagai profesional dan pribadi.
Sumber :
https://ti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/37/2014/06/GEM-2013-Indonesia-Report-Bahasa-Indonesia.pdf
https://indicators.kauffman.org/wp-content/uploads/sites/2/2019/09/National_Report_Sept_2019.pdf
Penulis:
Rosyid Nurrohman
Dosen Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman