Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Partisipasi dalam Penentuan “Champion” Pilpres RI 2024
11 Februari 2024 12:11 WIB
Tulisan dari Rahman Tanjung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tak terasa tanggal 10 Februari yang merupakan hari terakhir bagi ketiga pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Indonesia dalam melakukan kampanye sudah lewat. Tinggal menghitung hari, tepatnya pada 14 Februari 2024 akan dilaksanakan Pemungutan Suara untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) di berbagai wilayah di seluruh Indonesia, di mana tanggal tersebut juga bertepatan dengan pertandingan leg pertama fase 16 besar Liga Champion Eropa.
ADVERTISEMENT
Di saat 16 klub terhebat di Benua Eropa bertanding untuk lolos ke tahap berikutnya dan menjadi juara atau Champion di UEFA Champions League, maka ketiga pasangan Capres dan Cawapres, yaitu Pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar (01), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (02) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (03) akan memulai pertarungannya di tanggal tersebut untuk menjadi “Champion” dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini.
Pilpres tahun ini adalah sebuah momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan arah dan masa depan negara ini. Agenda ini adalah salah satu bentuk demokrasi yang memberikan hak kepada rakyat untuk memilih pemimpin yang dianggap mampu dan sesuai dengan aspirasi mereka. Oleh karena itu, partisipasi dan persatuan dalam agenda politik lima tahunan ini sangat diperlukan agar proses pemilihan berjalan lancar, adil, dan bermartabat.
ADVERTISEMENT
Partisipasi dalam Pilpres berarti keterlibatan aktif dan sadar dari rakyat dalam setiap tahapan pemilihan, mulai dari pendaftaran, kampanye, pemungutan, penghitungan, hingga penetapan hasil. Partisipasi rakyat dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengikuti sosialisasi dan edukasi pemilih, mengawasi jalannya pemilihan, memberikan suara sesuai hati nurani, dan menghormati hasil pemilihan.
Partisipasi rakyat sangat penting karena menunjukkan tingkat kesadaran dan tanggung jawab rakyat terhadap hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Selain itu, partisipasi rakyat juga dapat meningkatkan kualitas dan legitimasi pemilihan, serta mencegah terjadinya kecurangan dan konflik.
Persatuan dalam Pilpres berarti sikap saling menghargai dan menghormati antara rakyat yang memiliki pilihan yang berbeda. Persatuan rakyat tidak boleh terpecah belah oleh perbedaan pendapat, suku, agama, ras, atau golongan. Persatuan rakyat harus tetap terjaga walaupun ada persaingan dan perdebatan antara Capres dan Cawapres. Persatuan rakyat sangat penting karena merupakan salah satu nilai dasar bangsa Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, persatuan rakyat juga dapat menjaga stabilitas dan keharmonisan nasional, serta mencegah terjadinya konflik dan kekerasan.
ADVERTISEMENT
Dengan partisipasi dan persatuan dalam Pilpres, rakyat Indonesia dapat menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa yang dewasa, cerdas, dan beradab. Rakyat Indonesia dapat menunjukkan bahwa mereka mampu memilih pemimpin yang terbaik bagi negara ini, tanpa harus saling bermusuhan atau memecah belah bangsa. Rakyat Indonesia dapat menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa yang bersatu, kuat, dan tangguh, yang tidak mudah terpengaruh oleh provokasi atau intimidasi dari pihak manapun.
Dalam sebuah teori “Relasi Kekuasaan” dari seorang Filsuf Prancis bernama Paul Michel Foucault, mengatakan bahwa kekuasaan tidak dianggap sebagai sesuatu yang dimiliki seperti barang atau jabatan, tetapi dilihat sebagai suatu taktik dalam kehidupan masyarakat yang melibatkan hubungan-hubungan atau relasi-relasi yang beraneka ragam. Tentunya setiap Capres dan Cawapres yang akan berkontestasi nanti akan melibatkan semua relasi-relasi yang telah dibentuk dan dijalin sebelumnya, mulai dari partai-partai pendukung, tim sukses atau simpatisan serta tentunya bagaimana mereka membentuk daya tarik tersendiri selama masa kampanye kepada seluruh Masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun, terlepas dari semua relasi-relasi yang telah dibentuk ketiga pasangan Capres dan Cawapres tersebut, kita semua berharap agar mereka yang terpilih dan dilantik nanti adalah pasangan yang benar-benar menjaga amanat yang diberikan rakyat dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Pasangan Capres dan Cawapres yang terpilih harus mampu memimpin dengan bijak, adil, dan profesional.
Pasangan Capres dan Cawapres yang terpilih harus mampu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi bangsa ini, seperti kemiskinan, ketimpangan, korupsi, radikalisme, dan perubahan iklim yang juga menjadi sorotan warga dunia akhir-akhir ini. Pasangan Capres dan Cawapres yang terpilih harus mampu membangun kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebagai bahan pertimbangan kita semua dalam memilih nanti, tentunya kita berharap Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih merupakan sosok yang memiliki tiga hal utama dalam kepemimpinan pemerintahan, sebagaimana yang dinyatakan oleh Prof. Dr. Sadu Wasitiono dalam bukunya Kepemimpinan Pemerintahan (2013), bahwa ada 3 kriteria yang dapat digunakan dalam memilih pimpinan pemerintahan yang diharapkan, yaitu: kapabilitas, kompatibilitas dan akseptabilitas.
Kapabilitas bisa dimaknai sebagai kombinasi kemampuan intelektual dan kualitas moral seorang pemimpin yang tercermin dari pengalaman dan kinerja mereka dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kepemimpinan organisasi.
Kompatibilitas adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan, permintaan, atau perintah yang mungkin berasal dari sumber yang berbeda dan bahkan bertentangan.
Sementara itu, Akseptabilitas adalah tingkat penerimaan yang dimiliki oleh bawahan atau pengikut terhadap pemimpin mereka. Tingkat ini tercermin dalam rasa hormat yang tulus dari bawahan atau pengikut, bukan hanya dalam perilaku yang disengaja untuk menyenangkan pemimpin.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, mari kita semua berpartisipasi dan bersatu dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia tahun 2024 ini. Mari kita gunakan hak pilih kita dengan cerdas dan bertanggung jawab. Mari kita hormati pilihan orang lain dan jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan atau menghasut.
Sebagaimana halnya pertandingan 16 Besar UEFA Champions League 14 Februari nanti, maka dalam prosesnya akan ada berbagai pihak yang mengawasi jalannya pertandingan sampai dengan lahirnya sang pemenang, mulai dari para Wasit, petugas VAR, pengawas pertandingan (match commissioner) dan penonton. Begitu juga dengan Pilpres nanti, semoga para pihak yang telah diberikan tugas untuk menyelenggarakan dan mengawasi agenda Pilpres ini dapat menjalankannya dengan baik dan Amanah.
ADVERTISEMENT
Agenda Pilpres ini merupakan panggung bagi harapan, keberanian, dan keadilan. Setiap suara adalah suara bagi masa depan yang lebih baik, sebuah panggilan untuk membangun negara yang lebih adil dan sejahtera. Bersama-sama, kita membentuk takdir kita sendiri dengan memilih pemimpin yang tidak hanya berjanji, tetapi juga bertindak untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Jangan pernah meremehkan kekuatan satu suara, karena dalam setiap pilihan kita, kita menentukan arah perjalanan bangsa ini menuju cahaya yang lebih terang
Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, yang merupakan modal utama kita untuk maju dan berkembang. Mari kita dukung pasangan Capres dan Cawapres yang terpilih dan dilantik nanti, dengan memberikan kritik yang konstruktif dan dukungan yang positif. Mari kita bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik, untuk kita dan generasi mendatang dengan cara datang ke Tempat Pemungutasn Suara (TPS) terdekat untuk menentukan pilihan sesuai dengan hati nurani.
ADVERTISEMENT