Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ujian Analisis Jurnal Mahasiswa prodi Keperawatan Anestesiologi UMP Purwokerto
13 Maret 2023 17:48 WIB
Tulisan dari Prima Trisna Aji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Purwokerto – Mahasiswa keperawatan Anestesiologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto menjalani ujian presentasi analisis jurnal praktek klinik Anestesiologi. Pada hari Rabu (1/3/2023) pada pkl.09.00 wib pagi mahasiswa Keperawatan Anestesiologi UMP Purwokerto menjalani ujian presentasi jurnal dengan judul “Faktor Resiko Kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu Di RS Pekanbaru Medical Center Pekanbaru Tahun 2021”.
ADVERTISEMENT
Presentasi ujian analisis jurnal dilaksanakan oleh mahasiswa Anestesiologi UMP Purwokerto kelompok 2 yang terdiri dari : Celine Sandra Nuraini, Ayu Fiika Hidayah, Miftakhudin, Farihatun Muslimah dan Akhmad Qodri. Sedangkan untuk dosen penguji ujian analisis jurnal adalah Bapak Prima Trisna Aji.
Dalam presentasi analisis jurnal tersebut mahasiswa melakukan pemaparan terhadap jurnal yang sudah ditemukan kemudian dilakukan analisis dengan PICO kemudian disesuaikan dengan kondisi lapangan Rumah Sakit tempat mahasiswa praktek yaitu di ruang IBS kamar operasi RSI Purwokerto. Mahasiswa keperawatan Anestesiologi UMP Purwokerto saat ini sedang menjalani praktek klinik bertempat diruang ICU dan ruang IBS kamar operasi RSI Purwokerto.
Dalam presentasi analisis jurnal tersebut mahasiswa keperawatan Anestesiologi UMP Purwokerto memaparkan bahwa Kematian ibu adalah semua kematian yang disebabkan oleh kehamilan dan kelahiran, maka kematian yang terjadi sebelum, selama dan sesudah persalinan harus diperhitungkan. Kematian yang terjadi sebelum persalinan antara lain disebabkan oleh abortus dan kehamilan ektopik (Royston, 2010). Kehamilan ektopik bertanggung jawab terhadap 10 persen dari semua kematian ibu di Amerika Serikat yang disebabkan oleh kehamilan, dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering pada trimester pertama. (Cunningham, 2006). Kehamilan ektopik terjadi 4 – 5 kejadian dalam 1000 kehamilan (Wiknjosastro, 2008). Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya bagi seorang wanita yang dapat menyebabkan kondisi yang gawat bagi wanita tersebut (Wiknjosastro, 2006). Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan di mana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri.
ADVERTISEMENT
Latar belakang dalam pemilihan jurnal tersebut adalah Berdasarkan data dari The Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan bahwa kehamilan ektopik di Amerika Serikat meningkat drastis pada 15 tahun terakhir (Cunningham, 2006). Kejadian kehamilan ektopik terganggu di negara-negara berkembang, khususnya di Indonesia, padaRS Pringadi Medan (1979-1981) frekuensi 1 : 139, dan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta (1971-1975) frekuensi 1:24. Dan laporan lain yang didapatkan dari negara lain berkisar antara 1 : 38 dan 1 : 150. Di negara-negara maju berkisar antara 1 : 250 dan 1 : 329. Frekuensi kehamilan ektopik.
Sedangkan tujuan dari penelitian tersebut adalah Untuk mengetahui mengetahui Faktor Resiko Kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu di RS Pekanbaru Medical Center Pekanbaru Tahun 2021. Metode penelitian yang dipilih deskriptif, yaitu salah satu pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu di RS Pekanbaru Medical Center Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
Hasil dari presentasi analisis jurnal dengan judul ““Faktor Resiko Kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu Di RS Pekanbaru Medical Center Pekanbaru Tahun 2021” antara lain : Penelitian ini menyimpulkan dari 57 kasus perdarahan yang terjadi pada kehamilan trimester 1 di ruang Melati RS Pekanbaru Medical Center Pekanbaru periode 2021 sebahagian besar penderita kasus perdarahan pada kehamilan trimester 1 adalah kehamilan ektopik terganggu (KET) yaitu sebanyak 38 kasus (66,7%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa yang mengalami Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) sebahagian besar pernah menggunakan Alat Kontrasepsi (IUD). Hal ini ditujukan dari hasil penelitian sebahagian besar kasus menggunakan Alat Kontrasepsi (IUD) yaitu sebanyak 25 kasus (65,7%).
Dosen Spesialis Medikal bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa ujian presentasi analisis jurnal mahasiswa prodi keperawatan Anestesiologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto berjalan dengan lancar dan baik. Meskipun ada beberapa masukan perbaikan dalam sisi pembahasan analisis jurnal tersebut, tetapi secara keseluruhan analisis jurnal tersebut dapat diterima dengan baik untuk diterapkan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan hasil kesimpulan dari penelitian tersebut adalah : Faktor resiko kejadian kehamilan ektopik terganggu diantaranya berumur 20 – 40, paritas multipara 2-5 kali, menggunakan alat kontrasepsi IUD dan tidak pernah mengalami Riwayat Penyakit Reproduksi. *Red