Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengembangan Aplikasi Protease SarsCov2 Protein Target Kandidat Obat Anti Covid
21 Februari 2024 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sri Handayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cibinong_Humas BRIN. Saat ini pandemi Covid19 telah menjadi endemi, akan tetapi, infeksi Covid tetap beresiko bagi sebagian mereka yang rentan. Oleh karena itu, obat anti Covid tetap diperlukan bahkan di masa penyakit ini menjadi endemi. Dengan demikian, penelitian untuk mengindetifikasi obat antivirus baru apalagi dari sumber keragaman hayati Indonesia tetap penting dan relevan.
ADVERTISEMENT
“Penelitian dan pengembangan obat berdasarkan herbal asli Indonesia dan keragaman hayati mikroba Indonesia akan mengurangi ketergantungan obat impor, selain mengasah kemampuan riset untuk antisipasi pandemi di masa depan.” ungkap Is Helianti, sebagai narasumber pada acara Friday Scientific Sharing Seminar (FS3) Seri ke-30.
Lebih lanjut Is Helianti menjelaskan, kegiatan pengembangan dan aplikasi Protease SarsCov2 rekombinan sebagai protein target untuk skrining kandidat obat anti covid telah dimulai pada masa awal covid sampai hari ini.
“Fokus riset kami adalah rekayasa protein enzim yang dapat dimanfaatkan dalam proses industri hijau ke depannya, termasuk dalam proses diskoveri obat anti Covid. Highlight riset ini adalah pengembangan protease SarsCov2 melalui tahap kloning dan ekspresi gen. Produksi 2 jenis protease (3CL protease dan PL protease) yang dimiliki virus SarsCov2 hasil teknologi DNA rekombinan dengan memakai sumber daya domestik belum pernah dilakukan," terang Is Helianti.
ADVERTISEMENT
Dirinya menambahkan, PL Protease dan 3CL Protease yang telah diproduksi via DNA sintesis ini menjadi protein target pencarian senyawa aktif yang berasal dari ekstrak herbal ataupun ekstrak isolat mikrob Indonesia. Protease ini berperan penting dalam replikasi dan pembentukan virus baru Covid19, sehingga penghambatan aktivitas protease berarti mencegah virus bereplikasi lebih lanjut. Penghambatan aktivitas protease ini menjadi tujuan utama inhibitor protease yang digunakan sebagai obat antivirus.
Is Helianti mengatakan, selama ini riset terkait uji penghambatan aktivitas protease SarsCov2 secara in vitro oleh senyawa dari sumber herbal Indonesia maupun senyawa dari ekstrak mikrob belum pernah dilakukan di tanah air.
“Ringkasan hasil riset ini menyimpulkan, bahwa 3CL Protease dari SarsCov2 dapat diekspresikan pada galur bakteri E.coli via pendekatan DNA sintesis dengan sebagian besar produk gen adalah protein soluble. Produksi, purifikasi, dan karakterisasi 3CL Pro rekombinan telah dilakukan. Dengan menggunakan 3CL Pro ini sebagai protein target, didapatkan data bahwa ekstrak daun jamblang berpotensi tinggi sebagai kandidat obat anti Covid. Enzim 3CL Pro ini juga digunakan sebagai protein target dalam proses skrining senyawa aktif anti Covid dari 1000 isolat bakteri Actinomycetes asal Indonesia, di mana didapatkan 6 isolat potensial mengandung senyawa aktif anti Covid,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Sedangkan, PL Protease dari SarsCov2 dapat diekspresikan dengan baik di bakteri E.coli setelah melalui optimasi kodon dan fusi dengan Maltose binding protein. Produksi, purifikasi, dan karakterisasi PL Pro rekombinan telah dilakukan. Dengan menggunakan PL Pro ini sebagai protein target, didapatkan data bahwa ekstrak daun jamblang berpotensi tinggi sebagai kandidat obat anti Covid,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama Andri Fadillah Martin, mewakili Kepala Pusat Riset Genetika BRIN, selaku Koordinator Tim Perencanaan Monitoring Evaluasi (PME) Riset Rekayasa Genetika menyampaikan acara FS3 ini merupakan seminar dua mingguan yg diadakan oleh Pusat RekGen dgn tujuan agar para peneliti selalu update dengan kemajuan atau perkembangan teknologi terbaru khususnya bidang bioteknologi modern.
“Ajang seminar ini juga diharapkan menjadi diskusi pertukaran ide dan berbagi pengalaman diantara peneliti, praktisi dan tentunya terkait dg masyarakat yang dapat memberikan manfaat yg besar bagi kita semua dan juga terpacu menghasilkan karya yg terbaik demi bangsa dan negara kita,” ujar Andri.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pembicara lainnya Matin Nuhamunada dari Fakultas Biologi UGM, dalam paparan presentasinya menyampaikan “BGCFlow: Systematic pangenome workflow for the analysis of biosynthetic gene cluster across large genomic datasets”. Di mana BGCflow ini menjadi tool baru dalam bidang bioinformatika untuk mencari klaster gen biosintesis tertentu dalam proses genome mining di era PanGenom ini. (sh/ih/es/)