Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Model pertemanan Caraka dan Nathan dalam Buku Let Go
6 Agustus 2021 11:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sabrina Ghaisani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dimulai dengan tokoh utama yang sangat mainstream yaitu seorang remaja yang nakal dan selalu mendapatkan nilai yang buruk kecuali pelajaran sejarah ini mempunyai daya tarik yang berbeda, membaca buku lama dan mendengarkan musik klasik adalah hobinya. Hal tersebut sebetulnya tidak pantas berada di dalam diri Caraka.
ADVERTISEMENT
Dilapisi dengan cover yang sangat simpel dan memberikan kesan nyaman dan tenang seperti novel percintaan pada umumnya. Tetapi siapa sangka, pada buku Let Go ini bahasan percintaan hanya dibahas 20% dari buku ini selebihnya adalah peristiwa-peristiwa bromance antara Caraka dan Nathan.
Perseteruan terjadi terus menerus setelah Caraka menolong Nathan untuk pertama kalinya. Di mulai dari menolong Nathan sampai menjadi bagian anggota veritas di dalam sekolahnya membuat Caraka harus terus bertemu dengan seseorang yang menyebalkan baginya, Nathan. Seorang murid teladan dan pintar yang mempunyai sifat dingin bagaikan kulkas 30 pintu.
Jika ingin jujur, saya sangat menaruh harapan banyak terhadap bahasan percintaan pada buku ini, tetapi hal tersebut tidak mengubah diri saya untuk menutup buku dan tidak melanjutkan cerita menyenangkan tentang kedua insan muda itu, Caraka dan Nathan.
ADVERTISEMENT
Kedua karakter tersebut sangat berbeda. Sangat amat berbeda. Tetapi yang saya sukai dari pertemanan mereka adalah bagaimana Caraka selalu mencampuri urusan Nathan dan Nathan dengan sifat cueknya. Sifat tersebut membuat buku ini menjadi buku yang lucu dan menyenangkan, terlebih karakter Caraka adalah karakter yang gemar melemparkan guyonan aneh kepada temannya.
Model pertemanan yang dimiliki Caraka dan Nathan semacam istilah bahasa Jepang yang sangat terkenal saat ini, Tsundere. Nathan memiliki sifat itu, dengan sifat itulah pertemanan antara lelaki ini lebih terlihat kalau mereka bermusuhan karena seringnya terjadi perseteruan. Nathan dengan sifat Tsundere nya itu lah yang dapat membuat buku ini terlihat lebih menyentuh, saya suka bagaimana cara Nathan untuk memperbaiki sifat jeleknya Caraka dengan sifat Tsundere nya. Ia diawal terlihat sangat dingin dan cuek tetapi Nathan diam-diam sangat memperhatikan temannya itu, Caraka.
ADVERTISEMENT
Ada satu paragraf yang saya sangat sukai dari buku ini, yaitu
Paragraf di atas membuat saya berpikir betapa hebatnya seorang Caraka untuk menyingkirkan sifat yang sudah dilabeli oleh orang-orang sekitarnya yaitu anak nakal dengan paragraf di atas tersebut. Tidak semua orang bisa berbicara seperti Caraka, tidak semua orang mempunyai keberanian untuk berbicara seperti itu. Tetapi Caraka adalah seorang remaja yang berbeda dari yang lainnya. Dari yang saya baca, Caraka adalah tipe orang yang seru tetapi hanya ada satu kekurangannya suka berantem. Caraka adalah tipe pria semua wanita yang ada di sekolahnya, terlebih dia adalah seseorang yang bersifat baik hati dan selalu menolong teman.
Bagi sebagian wanita, saya jamin jika ada pria menolongmu saat kamu kesusahan atau apa pun itu, kamu dapat jatuh cinta pada pandangan pertama kepada pria itu. Ya, Caraka seperti itu. Sarah, teman veritasnya yang selalu terlihat menyusahkan sehingga Caraka tidak tega untuk tidak menolongnya. Karakter Sarah ini merupakan karakter yang banyak dimiliki bagi sebagian wanita di Indonesia, yaitu lemah lembut, baik hati, tidak enakan, dan juga pemalu.
ADVERTISEMENT
Di awal saya membaca buku ini, saya berpikir Caraka akan berakhir dengan Sarah, karena banyaknya momen-momen mereka berdua yang diceritakan di dalam buku ini. Tapi ternyata tidak. Ada satu karakter yang sangat menakjubkan bagi saya, yaitu Nadya. Sebaiknya saya menjelaskan karakter Nadya tidak terlalu banyak karena ia terlalu sempurna bagi seorang wanita.
Buku ini sukses membuat saya terkagum akan cara pertemanan antara Caraka dan Nathan. Mereka tetap menjalani pertemanan meskipun salah satu dari sifat mereka yang sama-sama mereka tidak sukai.