Konten dari Pengguna

Menjaga Kebersihan Rumah: Waspadai Jenis Penyakit yang Bisa Ditularkan Tikus

Maslul
Profesi Ners dan Peneliti PUSAD ( Studi Anti-Korupsi dan Demokrasi ) Universitas Muhammadiyah Surabaya
28 April 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maslul tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
pixabay.com
ADVERTISEMENT
Menjaga kebersihan di sekitar rumah mungkin terdengar sederhana, tetapi seringkali ada banyak tantangan dalam pelaksanaannya. Rumah adalah tempat di mana kita mencari kenyamanan, kedamaian, dan ketenangan. Kondisi yang nyaman atau tidaknya suatu tempat tinggal seringkali ditentukan oleh tingkat kebersihannya. Penting untuk memastikan bahwa rumah tempat kita tinggal bersih dan terbebas dari serangga serta hewan pengerat seperti tikus dan serangga. Oleh karena itu, diperlukan strategi-strategi efektif dalam menjaga kebersihan rumah Anda.
ADVERTISEMENT
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap individu. Lingkungan yang bersih tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan kita, tetapi juga berdampak positif terhadap kelestarian alam dan kehidupan makhluk lain di sekitar kita.
Salah satu alasan utama pentingnya menjaga kebersihan di sekitar lingkungan adalah untuk memelihara kesehatan. Lingkungan yang kotor dan tidak terurus bisa menjadi tempat berkembangnya penyakit dan bakteri yang berbahaya. Kondisi di mana sampah berserakan dapat menjadi tempat berkembang biak bagi serangga dan hewan pengganggu lainnya yang bisa menyebarkan penyakit salah satunya adalah tikus. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, kita dapat mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan baik bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitar kita.
Tak hanya itu, menjaga kebersihan lingkungan juga mencerminkan kesadaran dan tanggung jawab kita sebagai warga negara. Dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan sekitar rumah, dan tidak melakukan tindakan vandalisme, kita telah berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan asri bagi semua orang.
ADVERTISEMENT
Di dunia ini, terdapat sejumlah penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya yang dikenal dengan istilah zoonosis. Tikus merupakan hewan pengerat yang identik dengan hal-hal kotor dan menjijikan. Tikus juga bisa menyebabkan sejumlah penyakit yang mengkhawatirkan. Beberapa masalah kesehatan yang diakibatkan oleh tikus yang berkeliaran dan tikus yang dipelihara seperti hamster dan mencit.

Leptospirosis

Saat banjir melanda, masyarakat seringkali khawatir akan bahaya leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi, termasuk tikus.Bakteri tersebut dapat menginfeksi manusia melalui kontak dengan urine atau darah hewan, masuk melalui kulit atau selaput lendir seperti mata, hidung, atau mulut.
Leptospirosis biasanya menunjukkan gejala seperti menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilangnya nafsu makan, mata merah dan iritasi, nyeri otot, mual, muntah, dan ruam kulit.
ADVERTISEMENT

Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)

Seperti dikutip dari laman Rare Disease, penularan HPS terjadi saat kontak langsung atau tidak langsung (lewat udara) dengan air liur atau produk limbah hewan pengerat yang membawa virus. Hewan pengerat yang paling sering membawa hantavirus ada tikus rusa (Peromyscus maniculatus).

Salmonellosis dan Campylobacteriosis

Bakteri Salmonella dan Campylobacter umum dianggap sebagai bakteri patogen yang berasal dari makanan. Namun tikus liar dan tikus rumah dianggap dapat memperbanyak dan mentransmisikan bakteri pada hewan dan makanan. Keduanya secara tidak langsung juga bagian dari penyakit zoonosis dari tikus. Jika produk makanan tidak dimasak dengan benar, bakteri akan menginfeksi manusia.

Tularemia

Mengutip King Country, salah satu penyakit yang disebabkan tikus adalah Tularemia. Tularemia adalah penyakit bakteri yang disebabkan oleh Francisella tularensis dan paling sering ditemukan pada hewan liar (misalnya tikus liar, tupai, kelinci, kelinci, dan berang-berang).
ADVERTISEMENT

Q Fever

Kendati umum ditemukan pada hewan ternak, beberapa studi mengindikasi potensi penularan dari hewan pengerat termasuk tikus. Jika terinfeksi, sebagian orang tidak sakit, tetapi ada pula sebagian yang mengalami gejala mirip flu termasuk demam, tubuh menggigil, lemas dan nyeri otot.
Dari beberapa pemaparan yang sudah di sebutkan serta dijelaskan di atas, tentang penyakit yang disebabkan oleh tikus, perlu kiranya tetap menjaga rumah selalu bersih, agar terhindar dari penyakit dan penularannya.