Konten dari Pengguna

Golput Bukan Solusi, Hak Suara Gen Z dan Milenial Lebih Penting

Salma Jauza
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Jurnalistik Penerbitan
7 Juli 2023 16:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salma Jauza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto ilustrasi: tumpukan surat suara pemilu credit:istockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto ilustrasi: tumpukan surat suara pemilu credit:istockphoto.com
ADVERTISEMENT
Suara tentang Pemilihan Umum Indonesia (Pemilu) mulai terdengar ke telinga masyarakat, partai-partai politik mulai rutin berkampanye, lalu Gen Z dan Millennial mulai mempertimbangkan hak pilihnya. Tidak mau salah memilih, berujung dengan golput (golongan putih).
ADVERTISEMENT
Tidak menutup kemungkinan bagi Gen Z dan Milenial untuk golput saat Pemilu. Terlebih banyak mereka yang memilih jalan untuk tidak menggunakan hak suara dalam kepentingan politik Indonesia.
Bagi Gen Z dan Milenial memikirkan kepentingan sendiri pun sudah menjadi beban, apalagi ditambah dengan mencampuri kepentingan politik negara.
Alasan mereka untuk golput karena tidak yakin suaranya akan didengar ketika membela kebenaran atau keadilan. Banyak yang masih bingung mencari informasi tepat, valid dan terpercaya tentang berbagai capres mendatang.
Ketidaktahuan Gen Z dan Milenial semestinya bisa diatasi dengan informasi yang intensif dan maksimal tentang urgensi pemilu. Jika mereka merasa calon pemimpinnya kurang kompetitif, maka menjadi revisi bagi partai politik, khususnya harus mengambil langkah-langkah ekstensif untuk menawarkan calon pemimpin yang diharapkan kredibel, jujur, dan cakap tentang masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kebimbangan justru perlu disikapi, Gen Z dan Milenial juga merupakan generasi yang cenderung lebih arif dari generasi sebelumnya.
Seiring tumbuh dan berkembangnya mereka, berbagai teknologi pun ikut berkembang pesat, terutama teknologi digital. Generasi yang berteman dengan teknologi saat ini, hendak berpikir secara (open minded) terbuka dan kritis, diharapkan agar dapat lebih bijak dalam mengolah informasi. Dari kelebihan tersebut mereka tentu membantu Indonesia untuk menemukan pemimpin yang terbaik.
Mereka bisa juga memperjuangkan demokrasinya tanpa perlu turun ke lapangan dan berpidato di depan gedung-gedung pemerintah, dengan berjuang memanfaatkan hak pilih sebaik-baiknya.
Hak suara mereka sangat berarti untuk membangun negara kedepannya. Jika dibayangkan kalau mereka tidak menggunakan hak pilih dalam pemilu, mungkin dampak yang di dapat akan terasa besar. Banyaknya golput justru akan mengundang penyalahgunaan. Maka semakin banyak generasi muda Indonesia yang lebih sadar, bijak dan cerdas, akan semakin terwujudnya negara yang lebih terarah.
ADVERTISEMENT