Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Saintis Menemukan Spesies Baru di Perairan New Zealand
30 Mei 2024 12:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Salsabila Salmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
100 Spesies Yang Tidak Diketahui Ditemukan Oleh Saintis Ketika Mereka Sedang Mengeksplor di Perairan New Zealand.
ADVERTISEMENT
Channel Youtube DW News memposting video pada 12 Maret 2024, memberitakan bahwa saintis telah menemukan 100 spesies baru ketika mengeksplor perairan New Zealand pada kedalaman 5 kilometer di bawah permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini bagaikan harta karun emas bagi saintis. Mereka menemukan sekitar 100 spesies yang terdiri dari 1800 sampel mulai dari jenis ikan, siput, gurita, coral, sampai timun laut selama kurang dari satu bulan mengeksplor perairan. Sebagian besar spesies bahkan tidak bisa diidentifikasi oleh saintis, salah satunya hewan yang disebut-sebut sebagai sea pig (babi laut).
Tim saintis juga menemukan spesies mirip seperti belut yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya. Salah satu saintis juga menyatakan bahwa terdapat beberapa spesies yang bahkan tidak mereka ketahui.
Penemuan Spesies Babi Laut
Sebuah kapal di perairan New Zealand memiliki misi untuk mengeksplorasi kekayaan makhluk hidup di dalamnya. Alex Rogers, seorang direktur sains sensus kelautan mengatakan, “First thing I saw was a very large sea cucumber about so big, that was very nice that came out straight away and then as we delve through the net, we found a very large specimen of what are called sea pigs, which are sea cucumbers but they have small legs.”
ADVERTISEMENT
Alex mengatakan bahwa yang Ia lihat pertama kali yaitu timun laut yang berukuran sangat besar. Kemudian, Ketika timnya menggali jaringan lebih dalam, mereka menemukan makhluk yang disebut-sebut sebagai babi laut. Babi laut mirip dengan timun laut, namun mereka memiliki kaki kecil pada tubuhnya.
Cumi-cumi Raksasa Di Kedalaman 3 Mil
Grup saintis yang berisi 21 orang tersebut kemudian memasang kamera ke kedalaman laut sekitar 3 mil ke bawah permukaan untuk menemukan apa yang tersembunyi di dalamnya dan menemukan spesies yang diketahui dapat bertahan hidup. Salah satunya yaitu cumi-cumi Taningia danae (cumi-cumi raksasa).
Kat Bolstad, seorang ahli cumi Universitas Teknologi Auckland mengatakan, “An animal that’s over a meter long it’s got the largest organs in the animal kingdom and hooks on all of the arms instead of suckers and so this large specimen swam through the frame, had a little look at us, flashed it’s light organs once and then disappeared off into the darkness and that was a heart stopping moment.”
ADVERTISEMENT
Kat mengatakan seekor hewan yang panjangnya lebih dari satu meter ini memiliki organ terbesar di kerajaan hewan dan mengaitkan semua lengannya, bukan pengisap. Kemudian spesies besar ini terlihat dalam frame kamera, memperlihatkan organnya, lalu menghilang ke dalam kegelapan, dan itu adalah momen yang membuat tim saintis tersebut tercengang.
Penemuan 3 Spesies Baru Ikan
Salah satu pernyataan seorang saintis bahwa apa yang paling membuatnya terkejut yaitu penemuan hewan seperti ikan. Ia juga berpikir tim saintis telah menemukan tiga spesies baru ikan dalam 21 hari eksplorasi tersebut.
Komentar
Postingan berita tersebut kemudian banyak dikomentari oleh netizen, tak banyak dari mereka yang kagum akan kekayaan laut yang berlimpah yang bahkan belum sepenuhnya tereksplor.
“Mengejutkan bagaimana lautan seperti mendapat patch pembaruan.”
ADVERTISEMENT
“Banyak lautan yang masih belum dijelajahi, saya selalu penasaran untuk melihat temuan-temuan seperti ini.”
“Pasti luar biasa bagi para ilmuwan untuk melihat begitu banyak spesies baru dengan begitu cepat. Pasti ada banyak sekali spesies yang belum ditemukan di sana.”
Tim saintis juga menggunakan peta sensor kedalaman 3 dimensi (3D mapping depth sensor) untuk menangkap 6000 gambar hewan di habitat naturalnya. Mereka berharap peristiwa menakjubkan ini akan terulang pada tahun-tahun berikutnya.
Sumber
DW News. 12 Maret 2024. https://youtu.be/ILFZtdLM-Gk?si=7Kq_RxLj7CZdzL1O
THV11. 13 Maret 2024. https://youtu.be/pqc6s5oG_S8?si=2jS2Apv6fpUi4YsM