Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Merdeka untuk Indonesia Emas 2045
28 Agustus 2022 16:43 WIB
Tulisan dari Sandi Kurniawan Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tepat tanggal 17 Agustus 2022 republik ini genap berumur 77 tahun, negara yang menjadi tempat Kita bernaung sekaligus berlindung, Negara yang merupakan hasil perjuangan para pendahulu yang telah berkorban nyawa dan harta demi berdirinya negara ini. Tak ada yang sia-sia pengorbanan mereka, karena para penjajah telah angkat kaki dari negara ini. Kita sebagai pewaris negara kesatuan tidak boleh hanya berdiam diri, dan berpasrah pada nasib. Jikalau para pendahulu Kita hanya berdiam diri dan berpasrah pada nasib, mungkin saja, negara ini tak kan berdiri.
ADVERTISEMENT
Berdirinya Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kemunculan nasionalisme di Asia, yang menginspirasi. Di awal-awal abad ke 20 menjadi fase pergerakan kebangsaan Indonesia, sampai akhirnya tujuan kemerdekaan menjadi universal ketika Proklamasi 17 Agustus 1945. Selepas proklamasi, Indonesia yang baru seumur jagung masih dihantam oleh badai kencang yang datang, yakni upaya mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan tersebut baru – baru benar berhasil ketika konferensi KMB 1949. Kemudian, cita – cita negara kesatuan berhasil diwujudkan melalui Mosi Integral Natsir pada 1950.
Terlepas dari berbagai polemik yang terjadi, dari periode ke periode, dari masa ke masa, negara ini, Alhamdulillah masih eksis dan tetap bisa bertahan sampai umurnya ke 77 tahun. Setiap pemerintahan pasti memiliki masalah yang dihadapi, mulai dari masa Orde Lama, Orde Baru, dan sampai Masa Reformasi pada saat sekarang ini. Setiap zaman pasti memiliki permasalahan, ibarat lingkaran setan, permasalahan tersebut pasti muncul setiap saat.
Namun bilamana kita menelisik stanza ke 2 lagu Indonesia Raya ada syair yang berbunyi, “ Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya, bangsanya, rakyatnya, semuanya. Sadarlah hatinya, sadarlah budinya, untuk Indonesia Raya “. Dari syair ini kita dapat menafsirkan bahwa sesungguhnya esensi dari kemerdekaan itu bukan hanya kemerdekaan dari penjajahan, namun kemerdekaan itu sendiri amat luaslah artinya. Merdeka dari kemiskinan, merdeka dari kebodohan, merdeka dari kemalasan, dan merdeka dari nafsu Kita sendiri. Oleh sebab itu Kita harus memerdekakan diri Kita sendiri, mulai dari merdeka dari bantuan orang lain, dan merdeka dari ketergantungan dan berharap kepada orang lain. Dengan demikian barulah Kita baru mengisi kemerdekaan di dalam aspek yang lebih luas lagi.
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil menciptakan individu yang merdeka, barulah kemerdekaan individu tersebut akan ditularkannya ke dalam aspek yang lebih luas lagi, ibarat efek domino yang menjalar. Kita harus memerdekakan diri Kita, keluarga Kita, masyarakat sekitar Kita, barulah secara akumulatif dapat mencapai kemerdekaan yang Haqiqi. Mulai dari masyarakat sekitar sehingga akan berdampak terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Bagaimana menciptakan individu yang merdeka ?. Individu yang merdeka adalah Individu yang mampu berdiri di atas kaki sendiri , serta mampu menjawab tantangan, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi. Ketika Kita mencoba membandingkan sejarah perkembangan manusia, dahulu kala manusia bersifat primitif. Peralihan pola hidup manusia dari Food gathering ( berburu dan meramu ) menjadi Food producing ( bercocok tanam ), dikarenakan adaptasi manusia pada kala itu dengan perubahan alam yang terjadi karena semakin menipisnya sumber pasokan makanan yang berasal dari hutan. Kemudian, perkembangan kemampuan berpikir manusia juga mempengaruhi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Di era saat ini, kemampuan adaptasi sanggatlah diperlukan. Apalagi dengan terjadinya disrupsi , menyebabkan perubahan yang begitu cepat. Insan yang mampu beradaptasi pasti memiliki kemampuan bertahan yang lebih tinggi. Bila tidak mampu beradaptasi pasti akan tereliminasi. Jangan sampai tahun 2045 Indonesia yang diharapkan menjadi salah satu kekuatan dunia, malahan menjadi failstate / negara gagal, dikarenakan ada jutaan individu yang gagal.
Tantangan Generasi Saat Ini !
Generasi saat ini , menghadapi tantangan yang begitu berat karena disrupsi dan perubahan yang terjadi begitu cepat. Generasi saat ini dituntut mampu beradaptasi dengan keadaan saat ini, kalau mereka tidak mampu beradaptasi maka, mereka akan terbuang dan tercampakkan. Dan di satu sisi, generasi saat ini, banyak terbuai dengan hal yang serba instan dan cepat. Dan sisi yang lain, dunia maya membuat mereka menjadi gangguan mental, karena terlalu menghayati apa yang mereka tonton di dalam gadget mereka. Ibarat Pisau bermata 2, gadget bisa dipergunakan untuk kebaikan, namun juga memiliki dampak negatif.
ADVERTISEMENT
Nasib negara Indonesia pada usianya yang keseratus tahun, kelak di tahun 2045 amatlah bergantung kepada generasi yang lahir di awal 2000–an dan akhir 1990-an. Karena kelak pada tahun 2045 mereka sedang mencapai usia emasnya. Sekarang 2022, masih ada sekitar 23 tahun lagi sebelum 2045. Kalau waktu yang tersisa tak dimanfaatkan maka, cita – cita Indonesia Emas hanya menjadi anggan semata. Dan ditahun yang sama Indonesia mengalami bonus demografi, bonus demografi adalah keadaan di mana usia angkatan kerja mendominasi populasi secara umum.
Kalau bonus demografi tidak dimanfaatkan secara optimal , maka bonus demografi akan menjadi (demografi diases) kutukan demografi. Apabila hal tersebut terjadi maka, ancaman kelaparan, kriminalitas, kemiskinan, dan permasalahan sosial yang lain akan muncul dikemudian hari. Generasi yang hidup pada saat ini, memegang tugas besar dalam memanfaatkan dan menunggangi bonus demografi yang akan terjadi pada 2045. Persaingan bagi generasi yang hidup pada saat ini sanggatlah ketat, bukan hanya persaingan di dalam negeri, namun mereka juga harus bersaing dengan berbagai SDM – SDM yang berasal dari luar negeri. Generasi Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas diri, dan berjiwa kompetitif supaya Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan.
Generasi yang lahir di awal abad ke 20, telah mampu memerdekakan Indonesia. Generasi tersebut adalah generasi – generasi angkatan founding fathers kita. Mereka yang pada umumnya, berasal dari kalangan priayi dan anak – anak pegawai kolonial Belanda, memiliki gagasan untuk memerdekakan Indonesia. Hal tersebut dapat diwujudkan pada tahun 1945 , ketika Indonesia lahir sebagai sebuah negara. Dan saat ini Kita mewarisi hal yang telah mereka perjuangkan. Tinggal bagaimana generasi yang lahir awal Abad 20 dan 21 saat ini, sadar bahwa mereka mengemban Amanah untuk Indonesia Emas pada tahun 2045.
ADVERTISEMENT
2045 tahun keseratus Indonesia merdeka, generasi yang lahir akhir abad 20 dan awal 21 akan memegang kendali atas negara Indonesia. Mereka harus dipersiapkan sebaik mungkin , untuk kedatangan Masa Emas Indonesia. Hal ini sejalan dengan slogan “ SDM Unggul Indonesia Maju “. Untuk perbaikan tersebut, para generasi ini harus diberikan berbagai kemudahan dalam berbagai aspek, dan juga mereka harus diberikan wadah dalam berkreasi. Di samping personal mereka yang dibangun secara baik. Generasi saat ini harus paham dengan tantangan yang mereka hadapi, dan paham akan sejarah bangsanya supaya jiwa patriotisme mereka dapat terbangun untuk Indonesia Emas 2045 mendatang.
Generasi sekarang tidak boleh hanya berpasrah pada nasib, mereka harus bergerak. Mempergunakan segala daya dan upaya yang mereka miliki, tak boleh hanya bergantung kepada sesuatu hal, cukuplah hanya bergantung kepada Tuhan dan jangan terlalu berharap kepada manusia. Karna kemerdekaan itu sendiri teramat luaslah artinya, merdeka pikiran, merdeka ekonomi, dan merdeka dalam berbagai aspek yang lain.
ADVERTISEMENT
Semoga Indonesia bisa menjadi kekuatan besar dunia di tahun 2045. Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya, bangsanya, rakyatnya, semuanya. Sadarlah hatinya, sadarlah budinya, untuk Indonesia Raya ......