Lagi Musim, Inilah Khasiat Buah Delima yang Disebutkan Tiga Kali dalam Al-Qur’an

Foto buah delima diambil dari: https://pixabay.com/photos/pomegranate-fruit-food-red-fruit-196800/

Punica granatum, atau yang lebih dikenal sebagai buah delima, adalah tanaman buah yang berasal dari Timur Tengah dengan ciri khas kulit berwarna merah. Di dalamnya terdapat ratusan biji kecil yang dilapisi oleh aril, lapisan daging berwarna merah muda hingga merah terang yang manis dan berair, yang merupakan bagian yang bisa dikonsumsi. Buah delima tumbuh subur di daerah beriklim tropis hingga subtropis, serta tahan terhadap cuaca panas dan kering, sehingga sering dijumpai di wilayah dengan musim panas yang panjang dan musim dingin

Tidak hanya menjadi buah kesukaan Rasulullah SAW., delima juga disebutkan tiga kali dalam Al-Qur'an yang dengan begitu menunjukkan keistimewaan dan pentingnya buah ini. Dalam Surah Ar-Rahman ayat 68, Allah menyebutkan delima sebagai salah satu buah yang terdapat di surga:

فِيۡهِمَا فَاكِهَةٌ وَّنَخۡلٌ وَّرُمَّانٌۚ‏

"Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan, kurma dan delima." (55:68)

Selain itu, dalam Surah Al-An'am ayat 99 dan 141, buah delima disebut sebagai salah satu tanda kebesaran Allah yang menciptakan berbagai tanaman dan buah-buahan untuk dimanfaatkan manusia. Penyebutan ini memperkuat bahwa delima bukan hanya buah biasa, melainkan juga memiliki nilai spiritual yang tinggi.

وَهُوَ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً ۚ فَاَخۡرَجۡنَا بِهٖ نَبَاتَ كُلِّ شَىۡءٍ فَاَخۡرَجۡنَا مِنۡهُ خَضِرًا نُّخۡرِجُ مِنۡهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًا ۚ وَمِنَ النَّخۡلِ مِنۡ طَلۡعِهَا قِنۡوَانٌ دَانِيَةٌ وَّجَنّٰتٍ مِّنۡ اَعۡنَابٍ وَّالزَّيۡتُوۡنَ وَالرُّمَّانَ مُشۡتَبِهًا وَّغَيۡرَ مُتَشَابِهٍ ؕ اُنْظُرُوۡۤا اِلٰى ثَمَرِهٖۤ اِذَاۤ اَثۡمَرَ وَيَنۡعِهٖ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكُمۡ لَاٰيٰتٍ لِّقَوۡمٍ يُّؤۡمِنُوۡنَ‏

“Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (6:99)

وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ جَنّٰتٍ مَّعْرُوْشٰتٍ وَّغَيْرَ مَعْرُوْشٰتٍ وَّالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا اُكُلُهٗ وَالزَّيْتُوْنَ ۞ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ كُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖٓ اِذَآ اَثْمَرَ وَاٰتُوْا حَقَّهٗ يَوْمَ حَصَادِهٖۖ وَلَا تُسْرِفُوْاۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَۙ

“Dialah yang menumbuhkan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, serta zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya. Akan tetapi, janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (6:141)

Manfaat yang dijelaskan dalam Al-Qur'an ternyata sejalan dengan temuan modern tentang khasiat delima bagi kesehatan. Rasulullah SAW. pun menyebutkan dalam sebuah hadis bahwa buah delima memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, telah terbukti bahwa buah delima memberikan banyak manfaat, baik untuk pengobatan maupun pencegahan berbagai penyakit.

Khasiat buah delima terhadap kesehatan tubuh:

1. Melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel

Buah delima memiliki kandungan yang kaya akan antioksidan, seperti polifenol (flavonoid) yang berperan penting dalam melawan bakter berbahaya dengan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam tubuh. Dengan begitu, sel-sel dalam tubuh akan terjaga dan tidak mudah rusak.

2. Menjaga kesehatan jantung

Selain antioksidan, buah delima juga mengandung kalium yang bermanfaat untuk menjaga keseimbangan tekanan darah. Ada sebuah studi yang menunjukkan bahwa mengonsumsi jus delima dapat mengurangi resiko serangan jantung dan memperlancar aliran darah.

3. Mengatasi gangguan perut

Mengonsumsi buah delima dapat mendukung lancarnya saluran pencernaan dan mengatasi gangguan pencernaan seperti mual, diare, dan perut kembung. Daun pada buah delima memiliki kandungan zat tanin, yaitu sejenis zat yang dikenal memiliki sifat astringen, yang dapat membantu mengurangi pergerakan usus yang berlebihan dan memperbaiki tekstur tinja. Cara mengonsumsi daun tersebut dapat diseduh menjadi teh kemudian dikonsumsi secara hangat agar mengurangi rasa sakit pada perut.

4. Mencegah anemia

Buah delima juga dapat mengurangi risiko kekurangan darah atau anemia. Walaupun kandungan zat besi yang pada buah delima tidak terlalu banyak, akan tetapi khasiatnya masih tetap berperan dalam membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah sehingga kadar darah merah dalam tubuh tidak sedikit dan tidak akan menyebabkan anemia.

5. Membantu perawatan kulit

Khasiat buah delima yang terakhir yaitu dapat merangsang produksi kolagen yang sangat berperan untuk menjaga elastisitas dan kekencangan kulit dalam membantu perawatan kulit. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen menurun, yang menyebabkan kulit kendur dan munculnya garis halus serta keriput. Konsumsi buah delima atau penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung delima bisa membantu mengurangi tanda-tanda penuaan dini.

Belakangan ini, mulai banyak buah delima yang sudah matang dan siap untuk dikonsumsi. Musim delima adalah waktu yang tepat untuk menikmati buah yang tidak hanya lezat, tetapi juga penuh dengan khasiat kesehatan dan makna spiritual yang mendalam. Sebagai buah yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan disukai oleh Rasulullah SAW, delima menawarkan manfaat yang luar biasa untuk tubuh kita, mulai dari menjaga kesehatan jantung hingga mempercantik kulit. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati buah ini dan merasakan khasiatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Ditulis oleh Saniya Qonita Mefnanda, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.