Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pemeriksaan Radiologi: Teknik Proteksi Radiasi Radiografer kepada Pasien
7 Mei 2023 11:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SARAH FAUZIYAH AZ-ZAHRA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ruang radiologi adalah ruangan pemeriksaan yang memanfaatkan radiasi sinar-x untuk rontgen. Radiasi berfungsi untuk menegakkan diagnosa penyakit yang tidak bisa dilihat oleh mata saja. Salah satu contohnya yaitu fraktur ataupun trauma pada tulang, selain tulang juga ada tumor pada jaringan sel.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan pada ruang radiologi dilakukan oleh seorang pekerja radiasi, salah satunya Radiografer. Radiografer adalah seseorang yang mengoperasikan alat-alat yang ada di ruang radiologi dan membantu pasien untuk posisi pemeriksaan di bawah perintah Dokter.
Selain Radiografer, ada Fisikiawan Medis yang memiliki tugas mengontrol kualitas sumber radiasi dan mengukur pengeluaran radiasi pada ruang radiologi.
Apa yang Terjadi jika Terkena Paparan Radiasi?
Radiasi merupakan materi yang berbahaya, apalagi jika terkena manusia secara langsung. Radiasi dapat menyebabkan efek-efek ringan sampai berat. Efek radiasi yang umum kita dengar yaitu kanker. Kanker dapat disebabkan karena radiasi kuat merusak sel DNA kita.
Berikut jenis-jenis efek yang diakibatkan dari paparan radiasi:
1. Efek deterministik
Efek deterministik merupakan efek yang muncul ketika kita terpapar radiasi dengan jumlah di atas ambang radiasi, jadi tidak akan muncul jika kita tidak melebihi batas ambang dosis. Efek ini bisa kita lihat dan rasakan secara langsung. Contohnya seperti katarak, jika lensa mata terpapar radiasi sebesar 2-10 Gy.
ADVERTISEMENT
2. Efek stokastik
Efek stokastik merupakan efek yang dapat meningkat seiring waktu, efek ini tidak memiliki batas ambang, meskipun kita menerima paparan radiasi yang sedikit tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan efek yang parah.
Contoh efek stokastik yaitu cacat pada keturunan. Jadi menghindari pemeriksaan radiografi pada ibu hamil diharuskan, karena berbahaya bagi calon bayinya.
Teknik-teknik Proteksi Radiasi pada Pemeriksaan Radiologi
Seorang Radiografer harus bisa mengenali macam-macam proteksi radiasi, terutama untuk melindungi pasien yang sedang mereka periksa. Pasien harus menerima dosis radiasi sesuai dengan kebutuhan saja, tidak boleh lebih dari perkiraan dosis.
Hal itu menjadi dasar pengetahuan yang harus dimiliki seorang Radiografer. Dituntut menjadi professional yang paham dalam mengatur waktu serta perkiraan jarak sumber radiasi pada pasien memang harus tertanam pada diri seorang Radiografer, mengingat radiasi sangat berbahaya. Berikut adalah teknik-teknik proteksi radiasi saat pemeriksaan radiologi:
ADVERTISEMENT
1. Memperkecil waktu penyinaran
Ruang radiologi sangat berbahaya oleh karena itu, saat proses penyinaran sebisa mungkin dilakukan hanya satu kali tanpa ada pengulangan.
Pengulangan akan menyebabkan pasien mendapat dosis 2x lipat, untuk itu melakukan positioning pasien dan pengaturan expose harus dilakukan dengan teliti dan benar. Hal ini otomatis akan memperkecil waktu penyinaran pada pasien.
2. Menggunakan penahan radiasi
Salah satu hal penting lainya yaitu penggunaan alat proteksi radiasi. Alat proteksi radiasi yang kerap dipakai untuk pasien yaitu Kaca mata PB. Kaca mata ini berfungsi untuk melindungi bagian lensa mata pasien terhadap radiasi.
Itulah pentingnya proteksi radiasi pada pasien radiologi, kita sebagai seorang radiografer harus bisa meminimalisir efek-efek radiasi yang dapat menyerang pasien.
ADVERTISEMENT
Tentu tindakan ini tidak bisa berjalan maksimal tanpa sikap kooperatif pasien. Maka dari itu, saat melakukan instruksi pemosisian badan pasien harus mengikuti arahan Radiografer dengan baik.