Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Nasibku di Tangan Ojek Online
9 September 2017 11:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Sari Kusuma Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hmm... Ngomong-ngomong soal pengalaman buruk naik ojek online, gue punya beberapa cerita nih... Langsung aja, ya.
ADVERTISEMENT
1) GAGAL BERANGKAT
Udah pesen, udah siap-siap berangkat, lalu si driver telepon memastikan tempat. Dan tanya lokasi tujuan di daerah mana. Oke.
15 menit kemudian, dia telepon kembali dan bilang kalau tidak bawa helm.
WHATTT?!?! Ya kali driver ojol gak bawa helm?? Kalau memang niatnya nggak mau ambil, ya nggak usah di pick up, Pak. (Emosi)
Dan yang bikin naik darah, gopay gue dipotong juga gara-gara dia udah pencet pick up. Wah, udah nggak beres. Alhasil, gue laporin itu semua ke pihak ojol itu. Alhamdulillah, uang gue kembali beberapa hari kemudian.
2) (HAMPIR) KETILANG (PART 1)
Kejadian ini saat gue sedang mengerjakan skripsi dan harus ke Perpus Atmajaya.
ADVERTISEMENT
Dengan modal nggak hafal jalan alias modal google maps saja, gue pun berangkat ke sana naik ojol.
Awalnya, driver ini bilang kalau dia tau jalan. Tapi, karena gue agak kurang yakin. Gue pun buka maps sepanjang jalan.
empat salah jalan. Ok.
Lalu karena nggak lihat rambu bahwa motor dilarang melintas di salah satu jalan. Akhirnya... Kami tercyiduk polisi :)
Dan dari situ driver juga ketahuan tidak punya sim. Lengkap sudah.
3) (HAMPIR) KETILANG (PART 2)
Gue pesan ojol dari Ciledug-Pasar Minggu.
Percakapan pun di mulai saat tanya jalan, biasa lewat mana, dll. Ok, dia juga meng-iya-kan. Gue anggap dia paham dan ngerti jalan.Walaupun gue kurang yakin dengan gerak-geriknya.
ADVERTISEMENT
Sudah sampai TB Simatupang ternyata ada razia! Si driver pun ketakutan. Motor yang ia tunggangi hampir goyang dan oleng. Gue pun bingung.
G: Kenapa Pak?
Ojol: Itu ada razia. Saya lupa bawa sim
G: Loh? Bukannya tiap ojol harus punya sim ya?
O: Iya, sim saya ketinggalan. Ini plat belakang juga gak ada habis jatoh. Lewat mana lagi ya Mba?
*GUE MAKIN CURIGA*
Akhirnya, gue dan ojol mencoba lewat Terogong. Dan hasilnya sama. Di sana ada RAZIA!!
Ojol kembali muter balik dan menyerah. Gue pun kesel dan memilih turun di jalan untuk pesan ojol yang lain.
Meski kasihan, tapi gimana? Dari awal mas ojol ini udah nggak jujur.
ADVERTISEMENT
4) Pesan minuman. Pas datang, hanya sekitar 70% isi minuman itu. Entah salah ojek online atau si mba/mas kedainya. Driver sih bilang dapatnya sudah begitu pas dari sana. Entahlah... Yang jelas, di situ saya sedih. :(
5) Pesan makan. Pas dateng nggak sesuai. Padahal dia udah tlp juga mastiin "sesuai pesanan ya mba?" dan gue udah kasih note. :(((
.
.
.
(1001)
Sampai gue nggak inget pengalaman buruk apalagi saat naik ojol.