Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Meski Beda Pilihan Politik, Suami Istri bisa Tetap Akur
16 April 2019 9:56 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Sehatq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masa pemilu memang bisa dibilang masa-masa yang panas. Perbedaan pandangan politik kerap menjadi pemicu konflik satu sama lain. Tidak menutup kemungkinan, perselisihan tersebut dialami oleh pasangan suami istri .
ADVERTISEMENT
Perbedaan pandangan politik suami dan istri pada masa pemilu perlu ditanggapi secara dewasa. Namun, menghindari konflik saat terjadi perbedaan pendapat memang bukan hal yang mudah. Berikut ini tips bagi kamu dan pasangan untuk menghadapi perbedaan dengan kepala dingin, agar terhindar dari konflik.
Bagaimana Perbedaan Pilihan Politik dapat Memengaruhi Hubungan?
Konflik-konflik kecil yang timbul akibat hal sepele, memang sering dianggap sebagai bumbu pernikahan . Namun, apa jadinya jika konflik tersebut timbul akibat perbedaan pilihan politik?
Tidak jarang, pilihan politik dianggap dapat menggambarkan cara pandang seseorang dalam menjalani hidup. Itulah alasan beberapa pasangan, perbedaan pilihan politik dikhawatirkan dapat menjadi pemicu perbedaan yang lebih besar, yaitu dalam menjalani kehidupan berumah tangga dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Bukan berarti Anda dapat menghindari konflik dengan memiliki pandangan politik yang sama, namun Anda tidak harus selalu sependapat dengan pasangan untuk menghindari konflik.
Sebab, siapapun pasangan Anda, konflik merupakan hal yang sudah pasti akan muncul. Sehingga, Anda perlu memahami cara yang tepat untuk menghadapi konflik-konflik yang mungkin muncul, termasuk akibat perbedaan pilihan politik.
5 Tips untuk Menghadapi Perbedaan Pendapat dengan Pasangan
Berikut ini langkah-langkah yang dapat diambil saat menghadapi perbedaan pilihan politik dengan pasangan.
Anda harus ingat bahwa pasangan bukanlah orang yang sama dengan politikus yang didukungnya. Sehingga, saat politikus tersebut mengeluarkan pendapat, bukan berarti pasangan Anda pasti menyetujui hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika pasangan menyetujui pernyataan sosok politikus tertentu dan Anda tidak menyetujuinya, maka berikan kritik kepada hal tersebut secara spesifik atau kritik situasi yang terjadi saja. Dalam hal ini, Anda disarankan untuk tidak mengkritik kepribadian pasangan.
Sebab, mengkritik kepribadian pasangan, akan secara otomatis memicu mengeluarkan pernyataan untuk mempertahankan diri. Selain itu, hal ini juga dapat membuat pasangan merasa kurang dihargai.
Anda perlu ingat bahwa memenangkan argumen bukanlah segalanya. Masa depan negara tidak akan ditentukan dari argumen sepasang suami istri, meski sedikit banyak akan memengaruhi masa depan sebagai warga negara.
Berbeda pendapat merupakan hal yang wajar. Namun memenangkan argumen tentu tidaklah lebih penting daripada menjaga hubungan baik suami istri.
ADVERTISEMENT
Perdebatan akibat perbedaan pilihan politik juga dapat dihindari dengan membatasi perbincangan mengenai politik di rumah. Membicarakan berita yang sedang hangat dengan pasangan merupakan hal yang penting dilakukan. Hanya saja, Anda perlu lebih memperhatikan waktu dan tempat untuk membicarakan isu politik.
Hindari melihat media sosial yang dipenuhi argumen politik, saat Anda sedang bersama pasangan. Hal ini akan memicu pembicaraan mengenai politik.
Anda mungkin memiliki pandangan yang berbeda seputar politik. Namun ingat, menjaga hubungan baik dengan pasangan dan mencintai satu sama lain, adalah hal yang jauh lebih penting.
Meski Anda dan pasangan memiliki perbedaan dalam satu hal, ingatlah bahwa pasti ada kesamaan yang membuat Anda berdua bisa bersatu. Jangan hanya fokus pada perbedaan yang ada, tapi pikirkan mengenai kesamaan yang Anda dan pasangan miliki.
ADVERTISEMENT
Memiliki pilihan politik yang berbeda, seharusnya dapat memberikan manfaat bagi Anda dan pasangan. Salah satunya adalah memperluas pandangan dan melatih diri, agar tidak menjadi pribadi yang mudah menghakimi keputusan orang lain.
Pasti terdapat alasan di balik pilihan Anda dan pasangan. Oleh sebab itu, cobalah untuk memahami alasan masing-masing, sebelum membantah pilihan pasangan Anda.
Jangan sampai, ajang lima tahunan ini justru merusak hubungan suami istri yang seharusnya bisa bertahan seumur hidup. Jadi, mari lebih bijak dalam menanggapi perbedaan yang ada.
Referensi:
ADVERTISEMENT