Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Macam Bangunan Megalitikum dan Fungsinya
4 Desember 2024 13:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tiga macam bangunan Megalitikum merupakan warisan penting yang mencerminkan kebudayaan nenek moyang kita di masa prasejarah.
ADVERTISEMENT
Bangunan-bangunan megalitikum tidak hanya berfungsi sebagai tempat ritual atau penghormatan leluhur, tetapi juga menjadi bukti kreativitas dan kemampuan teknis masyarakat Megalitikum.
Mengutip situs repository.uisu.ac.id, megalitikum adalah zaman batu besar di mana masyarakat menggunakan alat-alat batu untuk kehidupan sehari-hari serta kegiatan penyembahan roh nenek moyang dan seni.
Macam Bangunan Megalitikum dan Fungsinya
Bangunan megalitikum merupakan salah satu peninggalan sejarah yang mencerminkan peradaban manusia pada masa prasejarah Berikut adalah tiga macam bangunan megalitikum beserta fungsinya:
1. Menhir
Menhir adalah tugu batu berukuran besar yang didirikan secara tegak lurus di atas tanah. Bangunan ini biasanya digunakan sebagai tempat pemujaan kepada arwah leluhur atau sebagai simbol penghormatan terhadap roh nenek moyang.
Selain itu, menhir juga berfungsi sebagai tanda wilayah atau simbol keagamaan dalam masyarakat megalitikum. Contoh menhir dapat ditemukan di daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur, dan beberapa situs arkeologi di Sumatra.
ADVERTISEMENT
2. Dolmen
Dolmen adalah meja batu yang terdiri dari lempengan batu besar yang disangga oleh batu-batu penopang di bawahnya. Dolmen umumnya berfungsi sebagai altar untuk upacara keagamaan, seperti tempat sesajen atau persembahan kepada arwah leluhur.
Dalam beberapa kasus, dolmen juga digunakan sebagai penutup makam untuk melindungi jenazah dari gangguan hewan atau kerusakan. Dolmen ditemukan di banyak situs megalitikum, seperti di Bondowoso, Jawa Timur.
3. Punden Berundak
Punden berundak adalah bangunan megalitikum berupa susunan teras atau tingkatan yang semakin tinggi ke arah puncak. Bangunan ini digunakan untuk kegiatan pemujaan atau ritual keagamaan, seringkali sebagai tempat menghormati roh leluhur atau dewa-dewa.
Punden berundak juga merupakan cikal bakal arsitektur candi di Indonesia. Contoh terkenal adalah Punden Berundak di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Bangunan megalitikum mencerminkan kepercayaan masyarakat prasejarah yang menghormati leluhur dan kekuatan alam, sekaligus menjadi bukti perkembangan budaya, religi, dan sosial masa lalu.
Tiga macam bangunan Megalitikum tidak hanya menunjukkan hubungan spiritual masyarakat masa lalu dengan leluhurnya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pelestarian budaya di masa kini. (Fikah)
Baca juga: 6 Benda Peninggalan Zaman Megalitikum