Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Peninggalan Dinasti Abbasiyah Paling Terkenal
4 Februari 2024 18:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peninggalan Dinasti Abbasiyah merupakan jejak sejarah yang menyimpan kekayaan budaya dan arsitektur megah dari masa kejayaan kekhalifahan Islam.
ADVERTISEMENT
Dengan keberagaman yang mencengangkan, mari kita telaah tiga peninggalan paling terkenal dari Dinasti Abbasiyah.
Sejarah Dinasti Abbasiyah
Mengutip buku Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Abbasiyah karya Syaikh Muhammad Al-Khudari, sejarah berdirinya khilafah Abbasiyah dari Dinasti Abbasiyah tidak dapat dilepaskan dari revolusi Abbasiyah tahun 700-an Masehi.
Revolusi ini bertujuan untuk menurunkan Kekhilafahan Ummayah dari Dinasti Muawiyah bin Abu Sofyan, salah satu sahabat Nabi Muhammad Saw yang menjadi Gubernur Syam di era Kekhilafahan Rosyidah.
Revolusi ini bertujuan untuk menurunkan Kekhilafahan Umayyah yang dianggap korup dan tiran.
Dinasti Abbasiyah sendiri bermula dari keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad Saw.
Revolusi Abbasiyah berhasil menggulingkan kekuasaan Umayyah, membuka lembaran baru bagi Kekhilafahan Islam yang lebih adil.
ADVERTISEMENT
Berbagai Peninggalan Dinasti Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah meninggalkan warisan yang mencakup seni, arsitektur, dan keilmuan yang mengagumkan.
Inilah berbagai peninggalan Kekhilafahan Abbasiyah paling terkenal:
1. Istana Ukhaidir
Dibangun pada tahun 775 di sekitar Kufa, sebuah wilayah yang terletak sekitar 200 km selatan Baghdad , istana ini memberikan gambaran yang cukup jelas tentang struktur kota melingkar.
Area luas kompleks ini dikelilingi oleh dinding setinggi 19 meter dan memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran tepat 175 m x 169 m.
Di dalam kompleks tersebut, terdapat berbagai halaman, aula, sebuah masjid, dan fasilitas permandian.
Penyekatan bangunan dengan tembok setinggi mirip benteng adalah salah satu ciri khas yang melekat pada Dinasti Abbasiyah.
Dengan membangun tembok tinggi tersebut, mereka berharap dapat meningkatkan keamanan saat melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk pelaksanaan upacara-upacara megah di dalam istana.
ADVERTISEMENT
2. Masjid Agung Samarra
Pada abad ke-9, ketika kekuasaan Khalifah Abbasiyah di Baghdad semakin melemah, Khalifah al-Mu’tashim memutuskan untuk memindahkan ibu kota kekhalifahan ke Samarra, yang terletak 125 km utara Baghdad.
Di kota baru ini, mereka mendirikan suatu kota yang luasnya mencapai 50 km sepanjang Sungai Tigris, melibatkan area seluas 150 km persegi.
Masjid ini dikenal sebagai Masjid Agung Samarra, pada masa itu menjadi masjid terbesar di dunia.
Dibangun antara tahun 848-852 oleh al-Mutawakkil, putra dan pewaris al-Mu’tasim, masjid ini memiliki dimensi 239 m x 156 m dan dikelilingi oleh tembok tinggi yang didukung oleh 44 menara semi melingkar. Keseluruhan struktur ini berdiri di dalam wilayah berpagar seluas 444 m x 376 m.
3. Makam Zumurud Khan
Terletak di tengah kota Baghdad, struktur ini berdekatan dengan terkenalnya Madrasah Mustansiriya.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, bangunan ini didirikan oleh Zumurrud Khatun, ibu dari Khalifah An-Nashir Lidinillah, yang menjabat sebagai khalifah Bani Abbasiyah ke-34 dari tahun 1180 hingga 1225.
Kompleks pemakaman ini telah mengalami beberapa kali pemugaran, termasuk pada tahun 1590 oleh negarawan Kekhilafahan Utsmani, Cigalazade Sinan Pasha, dan kemudian pada tahun 1969 oleh Badan Wakaf Irak.
Peninggalan Dinasti Abbasiyah tidak hanya menjadi saksi bisu dari masa keemasan Islam, tetapi juga memperkaya sejarah dunia dengan keindahan dan kearifan yang diwariskan.
Peninggalan ini memberikan inspirasi tentang pentingnya menjaga dan menghargai warisan budaya untuk generasi mendatang. (AZZ)