Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
4 Kebijakan Sultan Al Kamil di Masa Dinasti Ayyubiyah
13 Juni 2024 21:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sultan al-Kamil atau dikenal dengan Malik al-Kamil Muhammad adalah sultan Ayyubiyah keempat. Selama memerintah dari tahun 1218 M hingga 1238 M ada kebijakan yang beliau laksanakan. Lantas apa kebijakan Sultan al-Kamil?
ADVERTISEMENT
Penjelasan selengkapnya, simak artikel ini!
Kebijakan Sultan al-Kamil
Sultan al-Kamil mempunyai nama lengkap al-Malik al-Kamil Nasruddin Abu Al-Ma’ali Muhammad al-Kamil, beliau adalah putra dari al-Adil. Pada 1218, setelah ayahnya wafat, beliau kemudian menduduki kursi Dinasti Ayyubiyah.
Al-Kamil pada masa kepemimpinannya berhasil memenangkan Perang Salib Kelima. Beliau dikenal oleh tentara Salib Prancis dengan sebutan Meledin. Kemudian Sultan al-Kamil membuat beberapa kebijakan antara lain:
1. Mencetak Uang (Fulus)
Saprida, M.H.I. dkk dalam buku berjudul Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam menjelaskan bahwa pada masa pemerintahan Sultan al-Kamil telah mulai dicetuskan percetakan fulus, mata uang yang dibuat dari tembaga.
Fulus ini sebagai alat tukar terhadap barang-barang yang tidak signifikan dengan rasio 48 fulus untuk setiap dirhamnya. Setelah pemerintahan Sultan al-Kamil, percetakan mata uang tersebut terus berlanjut, sampai pejabat di tingkat provinsi terpengaruh laba yang besar dari kegiatan ini.
ADVERTISEMENT
2. Membangun Tembok di Yerusalem
Pada perjanjian di tahun 1229 muncul perjanjian terunik dalam sejarah Perang Salib yang dilaksanakan oleh al-Kamil dengan Frederick II.
Pada perjanjian ini al-Kamil mendapatkan seluruh Palestina (termasuk juga Transyordania). Bukan hanya itu, al-kamil juga membangun tembok Yerusalem yang sudah hancur dan perdamaian berlangsung kurang lebih 10 tahun.
3. Mengembalikan Salib Asli Kepada Orang Kristen
Al-Kamil mengajukan berbagai tawaran perdamaian untuk Tentara Salib, tapi seluruhnya ditolak sebab pengaruh utusan kepausan Pelagius.
Al-Kamil kemudian menawarkan untuk mengembalikan Yerusalem dan mengembalikan Salib Sejati yang dulu terpasang di kubah Baitul Maqdis kepada orang Kristen.
4. Mengepung Kota Damaskus
Al-Kamil juga mengalihkan perhatian ke Damaskus. Beliau mengutus al-Ashraf untuk melaksanakan operasi pengepungan kota tersebut. Setelah pertempuran sengit, kota Damaskus menyerah dan diberikan oleh al-Kamil kepada Al-Ashraf.
ADVERTISEMENT
Al-Kamil meninggal dunia pada tahun 1238. Meski al-Kamil berhasil berdamai dengan tentara Salib, ia harus bersaing kembali dengan Khawarezmia dan Seljuk.
Dengan demikian, kebijakan al-Kamil antara lain mencetak uang, membangun tembok Yerusalem, mengembalikan salib asli, dan mengepung kota Damaskus. (eK)