Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
4 Prestasi Kabinet Natsir Pasca RIS Dibubarkan
4 September 2023 22:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berbagai prestasi Kabinet Natsir yang memerintah pada periode setelah Republik Indonesia Serikat (RIS) dibubarkan telah berkontribusi dalam perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja prestasi dari Kabinet Natsir? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Prestasi Kabinet Natsir
Mengutip situs setkab.go.id, Kabinet Natsir adalah salah satu kabinet pemerintahan Indonesia yang menjabat dalam periode yang singkat. Kabinet ini dibentuk pada 6 September 1950 dan berakhir pada 27 April 1951.
Pimpinan tertinggi dalam Kabinet Natsir adalah Presiden Ir. Soekarno dengan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden. Adapun Perdana Menterinya adalah Mohammad Natsir , sementara Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri.
Pembentukan Kabinet Natsir didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 1950.
Berikut adalah berbagai prestasi penting dari Kabinet Natsir:
1. Di Bidang Ekonomi
Salah satu prestasi luar biasa dari Kabinet Natsir adalah pelaksanaan Sumitro Plan yang merupakan sebuah rencana ekonomi yang fenomenal.
ADVERTISEMENT
Rencana ini berhasil mengubah struktur ekonomi Indonesia dari ekonomi yang terkait dengan kolonialisme menjadi ekonomi nasional yang lebih mandiri.
Dengan Sumitro Plan, pemerintahan Kabinet Natsir mendorong industrialisasi, pertanian, dan infrastruktur yang menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang Indonesia.
2. Indonesia Berhasil Masuk sebagai Anggota PBB
Pada 28 September 1950, Indonesia berhasil meraih pencapaian diplomatik yang sangat penting dengan menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Keanggotaan ini menandai pengakuan internasional atas kedaulatan dan eksistensi Republik Indonesia serta memungkinkan Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam arena diplomasi internasional.
3. Penerapan Prinsip Politik Bebas Aktif
Penerapan prinsip politik bebas aktif dalam politik luar negeri Indonesia adalah langkah berani yang diambil oleh Kabinet Natsir. Dengan prinsip ini, Indonesia secara aktif terlibat dalam menyelesaikan konflik, sengketa, dan permasalahan dunia lainnya.
ADVERTISEMENT
Tujuannya adalah untuk mencapai ketertiban dunia yang berlandaskan pada kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dengan kata lain, Indonesia berusaha untuk berperan aktif dalam upaya menjaga perdamaian dan mengatasi masalah global.
4. Perundingan Irian Barat
Kabinet Natsir juga mengambil langkah penting dalam menyelesaikan sengketa wilayah dengan Belanda. Mereka memulai perundingan mengenai status kepemilikan wilayah Irian Barat (sekarang Provinsi Papua).
Meskipun perundingan ini belum mencapai kesepakatan final, langkah ini menjadi dasar bagi penyelesaian konflik di masa depan dan menggarisbawahi komitmen Indonesia untuk memperjuangkan kedaulatan atas seluruh wilayahnya.
Berbagai prestasi Kabinet Natsir, yang menjabat setelah RIS dibubarkan, telah meninggalkan jejak yang penting dalam sejarah Indonesia.
Prestasi-prestasi ini tidak hanya memperkuat fondasi politik dan ekonomi Indonesia, tetapi juga mencerminkan semangat dan tekad untuk membangun negara yang lebih baik dan lebih kuat.
ADVERTISEMENT