Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Alasan Sangkuriang Berpisah dengan Ibunya
12 Oktober 2024 7:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi adalah kisah rakyat yang sarat dengan nilai-nilai moral, simbolisme, dan mitos dari budaya Sunda.
Ini Alasan Sangkuriang Berpisah dengan Ibunya
Kenapa Sangkuriang berpisah dengan ibunya? Sangkuriang berpisah dengan ibunya, Dayang Sumbi, karena sebuah insiden yang terjadi saat dia masih kecil.
Mengutip buku Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara: Jawa, Dian K, (2024:23), beginilah kisahnya.
Suatu hari, Sangkuriang kecil marah pada Tumang yang merupakan anjing peliharaan ibunya dan juga ayahnya dalam wujud anjing.
Sangkuriang mengusir Tumang karena telah gagal membantunya menangkap rusa. Sangkuriang lalu bercerita pada ibunya bahwa Tumang telah tua dan tidak berguna lagi, serta dia telah mengusirnya.
Ibunya yang saat itu sedang mengaduk nasi terkejut. Dayang Sumbi melemparkan sendoknya begitu saja dan langsung berlari ke halaman. Sendoknya mengenai kepala Sangkuriang dan langsung melukainya. Karena itu, Sangkuriang pun marah.
ADVERTISEMENT
Dia mengira ibunya sengaja memukulnya dan pergi meninggalkan rumah padahal Dayang Sumbi telah mencegahnya.
Kejadian ini yang akhirnya menyebabkan keduanya berpisah untuk waktu yang sangat lama.
Perpisahan ini membuat Sangkuriang tidak mengenali Dayang Sumbi ketika bertemu kembali bertahun-tahun kemudian, setelah dia dewasa.
Terdapat versi lain dari legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi mengenai alasan Sangkuriang berpisah dengan ibunya.
Mengutip buku Pustaka Dongeng Nusantara, Cerviena Susilo, (2013: 144-145), versi lainnya adalah pada suatu hari, Dayang Sumbi menyuruh Sangkuriang untuk berburu kijang dan mengambil hatinya untuk dia masak sebagai hidangan istimewa.
Dengan membawa busur panah, Sangkuriang berangkat ke hutan untuk berburu kijang ditemani oleh Tumang yang setia.
Hari telah menjelang senja dan tidak ada hewan buruan yang berhasil didapatkan Sangkuriang. Dia mulai bingung dan enggan pulang ke rumah jika belum membawa pesanan ibunya. Dia ingin sekali menyenangkan hati sang ibu.
ADVERTISEMENT
Dalam keputusasaannya, Sangkuriang mengambil panah dan berkata,” Tumang, temanku yang setia, maafkan perbuatanku, Aku lakukan ini untuk mengabulkan permintaan ibuku.”
Tumang memahami perasaan Sangkuriang dan hanya merunduk serta pasrah, Sangkuriang menutup mata dan melepaskan anak panahnya tepat mengenai Tumang.
Sambil menangis dia mengambil hati Tumang dan membawanya pulang ke rumah. Ibunya yang akhirnya mengetahui kebenarannya memukul kepala Sangkuriang yang meninggalkan bekas luka yang besar.
Dayang Sumbi juga mengusir Sangkuriang.
Alasan Sangkuriang berpisah dengan ibunya adalah hasil dari insiden yang berasal dari kesalahpahaman dan kemarahan. Kesalahan masa lalu dan rahasia besar mengenai identitas ayah Sangkuriang menjadi pemicu perpecahan hubungan ibu dan anak ini.
ADVERTISEMENT