Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Arti Dwifungsi ABRI? Ini Makna beserta Penerapannya
4 Mei 2024 21:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa arti dwifungsi ABRI ? Dwifungsi ABRI adalah suatu konsep serta kebijakan politik yang berkaitan dengan tatanan kehidupan negara. Selain itu, dwifungsi ABRI juga sebagai upaya pengharapan militer agar menjadi alat pertahanan.
ADVERTISEMENT
Rikan dalam Konsep Dwifungsi ABRI dan Perannya di Masa Pemerintahan Orde Baru Tahun 1965-1998 menyebutkan bahwa dwifungsi ABRI muncul pada masa Orde Baru.
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai apa arti dwifungsi ABRI, simak selengkapnya dalam bacaan berikut.
Apa Arti Dwifungsi ABRI?
Apa arti dwifungsi ABRI ? Dwifungsi ABRI adalah konsep yang mengatur tentang fungsi ABRI dalam tatanan kehidupan negara. Dalam dwifungsi ABRI, dijelaskan bahwa ABRI mempunyai dua fungsi sebagai kekuatan militer serta pemegang kekuasaan negara.
Kebijakan dwifungsi ABRI berlaku pada masa Orde Baru atau di masa pemerintahan Presiden Soeharto. Sejarah dwifungsi ABRI bermula dari ide A.H. Nasution.
Konsep dwifungsi ABRI juga dikenal dengan istilah konsep jalan tengah untuk membuat militer sebagai alat pertahanan keamanan negara. Di samping itu, ABRI juga berpartisipasi dalam bidang politik, ideologi, budaya, sosial, serta ekonomi.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, konsep dwifungsi ABRI atau jalan tengah ini diterapkan oleh Presiden Soeharto dalam pemerintahannya di masa Orde Baru.
Bentuk Penerapan Dwifungsi ABRI
Pada dasarnya, penerapan dwifungsi ABRI dilakukan di masa Orde Baru dan baru dilegalkan tahun 1982. Penerapan ini turut memengaruhi sistem politik serta sosial di Indonesia.
Penerapan dwifungsi ABRI membuat ABRI di Indonesia mampu mendominasi lembaga eksekutif serta legislatif di masa tersebut. Bahkan, sekitar tahun 1970-an, banyak perwira ABRI yang akhirnya ditunjuk menjadi bagian dari MPR, DPR, serta DPD provinsi.
Tak berhenti di situ saja, ABRI pun juga meraih posisi penting dalam menggerakkan politik dalam Partai Golkar. Sayangnya, dwifungsi ABRI lambat laun mulai menyimpang dari prinsip awalnya.
Hal itu karena militer yang terlibat terlalu dalam di bidang politik dan sosial, sehingga membuatnya berubah menjadi alat kekuasaan rezim tertentu.
ADVERTISEMENT
Demikian berbagai informasi mengenai apa arti dwifungsi ABRI dan bentuk penerapannya. [ENF]