Apakah Wayang Kulit Diakui UNESCO? Cek Jawabannya di Sini

Ilustrasi Apakah Wayang Kulit Diakui UNESCO. Sumber: Unsplash.com/Lighten Up

Apakah wayang kulit diakui UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)? Menurut fakta yang ada, wayang kulit Indonesia sudah memiliki pengakuan UNESCO.

Pengakuan tersebut terjadi pada 7 November 2003. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia sudah sepatutnya untuk bangga serta mengambil peran dalam melestarikan wayang kulit sebagai kebudayaan bangsa.

Apakah Wayang Kulit Diakui UNESCO?

Ilustrasi Apakah Wayang Kulit Diakui UNESCO. Sumber: Unsplash.com/Krisna Yuda

UNESCO merupakan organisasi internasional di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, serta kebudayaan. Hal itu dapat terlihat dari kepanjangan UNESCO, yakni United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.

Beberapa negara di dunia kerap mengajukan pengakuan terhadap kebudayaannya kepada UNESCO, termasuk Indonesia. Salah satu di antaranya adalah pengakuan mengenai wayang kulit, lantas apakah wayang kulit diakui UNESCO?

Mengutip dari buku Gelaran Almanak Seni Rupa Jogja 1999-2009 karya Dahlan, dkk. (2009: 435), pertunjukan wayang kulit telah diakui UNESCO pada 7 November 2003. Pengakuan tersebut merujuk pada wayang sebagai karya kebudayaan.

Wayang sebagai karya kebudayaan dinilai mengagumkan dalam bidang narasi, warisan yang indah, serta berharga. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia patut bangga dan turut melestarikan wayang kulit sebagai kebudayaan bangsa agar tidak punah.

Cara Melestarikan Keberadaan Wayang

Ilustrasi Apakah Wayang Kulit Diakui UNESCO. Sumber: Unsplash.com/Lighten Up

Wayang sebagai bagian dari seni dan budaya Indonesia adalah unsur penting untuk dilestarikan. Tujuannya, agar generasi mendatang masih bisa mengenal, mempelajari, dan melestarikan keberadaan wayang.

Cara melestarikan keberadaan wayang ada banyak macamnya, antara lain:

Setelah menyimak pemaparan di atas, jadi apakah wayang kulit diakui UNESCO? Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah ya, wayang kulit Indonesia sudah diakui oleh UNESCO sejak 7 November 2003. (AA)