Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Asal Mula Songket Minangkabau di Sumatera Barat yang Penuh Makna
1 Juni 2024 21:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Songket Minangkabau merupakan salah satu warisan budaya leluhur yang masih lestari hingga sekarang. Asal mula songket Minangkabau di Sumatera Barat berawal dari sebuah kain tenun yang digunakan sebagai pakaian raja.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya rendang atau rumah gadang, tetapi Sumatera Barat juga punya kain songket yang penuh makna mendalam. Apalagi kain tersebut punya motif serta tekstur mewah yang dulunya hanya boleh digunakan oleh keluarga bangsawan.
Dikutip dari buku Keistimewaan Kain Songket Minangkabau karya Budiwirman, di bawah ini terdapat asal mula songket Minangkabau yang sangat indah.
Asal Mula Songket Minangkabau di Sumatera Barat
Songket Minangkabau masih menjadi salah satu kain dari Indonesia yang punya daya pikat tersendiri hingga diminati masyarakat mancanegara. Bentuknya berupa kain sutra dengan hiasan emas atau perak gang menggambarkan keindahan Indonesia.
Kain tersebut juga menjadi saksi bisu kekayaan serta keindahan tenun tradisional yang dimiliki Minangkabau Sumatera Barat. Bahkan kain songket dari Minangkabau terkenal sebagai kain tenun paling mewah dengan nilai artistik sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, kain songket hanya digunakan sebagai pakaian para raja, keluarga kerajaan, serta orang-orang dengan posisi penting. Kain tersebut pertama kali dibuat pada abab ke 16-17 di masa Kerajaan Pagaruyung.
Menariknya, proses pembuatan kain songket membutuhkan keterampilan dan kesabaran yang tinggi. Prosesnya harus dilakukan secara rinci, mulai dari pemilihan bahan baku, pewarnaan, hingga penyusunan pola hias.
Jika semua persiapan sudah dilakukan, maka dilanjutkan dengan proses pembuatan benang emas hingga menjadi kain songket yang mewah. Sayangnya pada tahan tersebut kesabaran pembuatan kain songket benar-benar diuji.
Selain itu, setiap kain songket membutuhkan jumlah benang emas yang berbeda-beda tergantung dari pola hiasnya. Bahkan kain yang dipilih harus terbuat dari benang sutra, emas, serta perak.
ADVERTISEMENT
Biasanya pola hias yang sering digunakan berbentuk garis-garis tipis atau lingkaran kecil berwarna cerah. Kebanyakan masyarakat Minangkabau akan menggunakan warna merah, kuning, biru, hijau, dan cokelat.
Setiap daerah di Minangkabau tentu memiliki pola hias yang disesuaikan dengan ciri khasnya masing-masing. Ada yang memilih pola Sulaman Jepang, Batu Sangkar, Gunungan, dan berbagai pola lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa asal mula songket Minangkabau di Sumatera Barat berupa kain tenun yang digunakan raja dan keluarga kerajaan.(DSI)