Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Asal-Usul Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat yang Punya Legenda Unik
25 Juli 2024 23:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sangkuriang merupakan nama tokoh laki-laki dalam cerita rakyat Jawa Barat. Perasaan cinta kepada seorang perempuan membuat Sangkuriang menyanggupi syarat yang berat, yakni membuat perahu besar untuk sebelum fajar muncul.
Asal-Usul Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat
Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu nama gunung yang terdapat di Indonesia, tepatnya di wilayah Jawa Barat . Jika membicarakan asal-usul gunung secara geografis, tentu ada banyak penjelasan yang logis karena mengacu pada kaidah ilmiah.
Pembentukan gunung Tangkuban Perahu tentu memiliki penjelasan dalam menurut ilmu geografis. Selain penjelasan menurut ilmu pengetahuan, gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat juga mempunyai penjelasan asal-usul menurut legenda.
Berikut adalah ringkasan mengenai asal-usul gunung Tangkuban perahu di Jawa Barat menurut legenda yang berkembang di kalangan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kisah Sangkuriang
Sangkuriang merupakan nama tokoh cerita rakyat Jawa Barat yang mempunyai kaitan erat dengan legenda Tangkuban Perahu. Sangkuriang adalah anak laki-laki dari dari Dayang Sumbi dan Tumang (anjing sakti).
Sejak kecil, Sangkuriang hanya mengenal bahwa ibunya adalah Dayang Sumbi. Tumang tetap ada di sisi Sangkuriang, tetapi hanya sebagai anjing yang menemaninya saat bermain.
Perintah Dayang Sumbi
Mengutip dari buku Legenda Rakyat Nusantara karya Widiasari (2010: 59), pada suatu hari, Dayang Sumbi menyuruh Sangkuriang pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa. Sangkuriang pun menuruti perintah Dayang Sumbi.
Sangkuriang mengalami kesulitan dalam berburu rusa sehingga merasa putus asa. Namun, di sisi lain, Sangkuriang tidak ingin mengecewakan ibunya.
Kondisi itu membuat Sangkuriang memanfaatkan Tumang untuk menjadi pengganti daging rusa. Ketika pulang ke rumah, Dayang Sumbi sempat senang karena Sangkuriang berhasil berburu.
ADVERTISEMENT
Namun, Dayang Sumbi menyadari bahwa Tumang tidak ada. Sangkuriang pun mengatakan kejadian yang sesungguhnya kepada Dayang Sumbi.
Dayang Sumbi marah dan memukul kening Sangkuriang. Sangkuriang pun ke luar dari rumah dan berpisah dengan Dayang Sumbi.
Sangkuriang Bertemu Perempuan Cantik
Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang kembali ke desa masa kecilnya. Sangkuriang bertemu dengan perempuan cantik di desa tersebut, kemudian berkenalan dengannya.
Sangkuriang dan perempuan cantik itu saling mengenal satu sama lain sehingga memutuskan untuk menikah. Namun, perempuan cantik tersebut merasa janggal saat mengusap kening Sangkuriang.
Perempuan tersebut melihat bekas luka Sangkuriang. Perempuan yang sebenarnya adalah Dayang Sumbi itu menyadari bahwa Sangkuriang adalah anaknya.
Dayang Sumbi mencari akal untuk membatalkan pernikahan. Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk membuat bendungan yang bisa menutupi bukit serta perahu besar untuk menyusuri bendungan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sangkuriang harus memenuhi syarat tersebut sebelum fajar tiba. Namun, kelihaian akal Dayang Sumbi membuat upaya Sangkuriang gagal.
Sangkuriang pun kesal dan menendang perahu yang sudah hampir jadi. Perahu itu kemudian membentuk gunung Tangkuban Perahu.
Jadi, jelas bahwa asal-usul gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat bermula dari legenda atau cerita rakyat Jawa Barat. Legenda tersebut mengisahkan seorang laki-laki bernama Sangkuriang. (AA)