Konten dari Pengguna

Cara Dakwah Sunan Giri dalam Menyebarkan Islam di Tanah Jawa

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 Agustus 2024 22:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Hanya Ilustrasi: Cara Dakwah Sunan Giri dalam Menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Sumber: Tayeb MEZAHDIA/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hanya Ilustrasi: Cara Dakwah Sunan Giri dalam Menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Sumber: Tayeb MEZAHDIA/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Sunan Giri merupakan tokoh yang berpengaruh besar dalam penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Beliau terkenal sebagai guru suci atau pandhita ratu dan seorang raja. Cara berdakwah Sunan Giri melalui bidang pendidikan dan pertunjukkan seni.
ADVERTISEMENT
Simak penjelasan cara berdakwah Sunan Giri dalam menyebarkan ajaran Islam, di sini!

Biografi Sunan Giri

Foto Hanya Ilustrasi: Cara Dakwah Sunan Giri dalam Menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Sumber: Pok Rie/Pexels.com
Dr. H. Rosidi, M.A. dalam buku berjudul Metode Dakwah Masyarakat Multikultur menjelaskan bahwa Sunan Giri bernama asli Ibnu Maulana Ishak bergelar Sultan Maulana Abdul Fakih. Beliau hidup antara tahun 1365-1428 M.
Ayahnya adalah Maulana Ishaq dan ibunya bernama Putri Sekardadu, putri Kerajaan Blambangan, Prabu Minaksembayu. Sunan Giri mempunyai nama kecil, yakni Jaka Samudra.
Menjelang dewasa, Sunan Giri berguru dengan Sunan Ampel. Sunan Ampel kemudian memberikan nama Raden Paku kepada Jaka Samudra.

Cara Dakwah Sunan Giri

Sunan Giri bersama Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang pergi menunaikan ibadah haji ke Makkah. Ketika berada di Makkah, beliau bertemu dengan ayahnya, Maulana Ishak yang bergelar Syekh Awwalul Islam.
ADVERTISEMENT
Sepulang dari menunaikan ibadah haji, ia mendirikan pesantren di Giri, Gresik, Jawa Timur sehingga ia dikenal dengan Sunan Giri. Cara berdakwah yang dilakukan oleh Sunan Giri adalah melalui kesenian sebagai media dakwah.
Beliau menciptakan permainan Jetungan, Jamuran, Cublak-Cublak Suweng, Gula Ganti, dan beberapa tembang lainnya yang berisikan nasihat, seperti Pucung dan Asmarandana. Sunan Giri juga memanfaatkan seni pertunjukkan, seperti mengadakan selamatan.
Sunan Giri wafat dalam usia 63 tahun dan dianggap sukses menyiarkan Islam. Warisan Sunan Giri yang masih populer hingga sekarang adalah tembang Ilir-Ilir.
Intisari dari tembang Ilir-Ilir ini memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat untuk segera belajar agama Islam yang disimbolkan dengan buah belimbing yang mempunyai lima sisi.
ADVERTISEMENT
Lima sisi tersebut menyimbolkan rukun Islam, yakni syahadat, shalat, zakat, puasa, dan menunaikan ibadah haji, sekaligus melaksanakan amal shaleh atau kebaikan. Meski susah, berat, dan sulit, harus dicari dan dikerjakan sebagai bekal untuk menghadap Allah SWT.
Kesempatan hidup di dunia harus dimanfaatkan untuk berbuat baik agar tidak rugi ketika meninggal dunia nanti. Mumpung masih ada waktu serta kesempatan maka segeralah berusaha.
Itulah penjelasan tentang cara dakwah Sunan Giri dalam penyebaran agama Islam di Tanah Jawa. Semoga membantu. (eK)