Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Fosil Dapat Memberikan Informasi Mengenai Umur Batuan
9 Desember 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu informasi penting yang dapat diperoleh dari fosil adalah perkiraan umur batuan tempat fosil itu ditemukan. Terdapat beberapa cara fosil dapat memberikan informasi mengenai umur batuan.
ADVERTISEMENT
Fosil, sisa-sisa organisme purba yang terawetkan dalam batuan, bukan hanya sekadar benda kuno. Mereka adalah jendela waktu yang memungkinkan para ilmuwan mengintip jauh ke masa lalu Bumi.
Dikutip dari buku Batuan & Fosil karya Margaret Hynes (2007), Fosil membawa manusia ke bawah permukaan bumi, gunung yang tinggi, dan gua misterius untuk menemukan tempat terbentuknya batuan serta menyingkap rahasia fosil hewan dan tumbuhan.
Cara Fosil Dapat Memberikan Informasi Mengenai Umur Batuan
Bagaimana fosil dapat menentukan umur batuan? Berikut adalah beberapa caranya.
1. Prinsip Superposisi
Lapisan batuan yang lebih bawah umumnya lebih tua daripada lapisan di atasnya. Jika sebuah fosil ditemukan pada lapisan tertentu, kita dapat menyimpulkan bahwa fosil tersebut setidaknya seusia atau lebih tua dari lapisan batuan tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Fosil Indeks
Fosil tertentu, yang disebut fosil indeks, hidup dalam periode waktu yang relatif singkat namun tersebar luas di seluruh dunia.
Dengan mengidentifikasi fosil indeks pada suatu lapisan batuan, para ilmuwan dapat menentukan umur relatif lapisan tersebut. Misalnya, jika ditemukan fosil ammonit pada suatu lapisan, maka dapat disimpulkan bahwa lapisan tersebut berasal dari zaman Mesozoikum.
3. Korelasi Biostratigrafi
Dengan membandingkan jenis fosil yang ditemukan pada lapisan-lapisan batuan di berbagai lokasi, para ilmuwan dapat membuat korelasi antara lapisan-lapisan tersebut.
Jika lapisan-lapisan batuan di dua lokasi berbeda mengandung fosil yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa lapisan-lapisan tersebut terbentuk pada waktu yang sama.
Metode Penentuan Usia Fosil
Selain metode relatif di atas, ada juga metode penentuan usia absolut, yaitu:
ADVERTISEMENT
Penanggalan Radiometrik
Metode ini mengukur peluruhan isotop radioaktif dalam batuan atau fosil.
Dikutip dari laman fmipa.um.ac.id, dengan mengetahui laju peluruhan isotop tersebut, para ilmuwan dapat menghitung umur absolut batuan atau fosil.
Contoh isotop yang sering digunakan adalah karbon-14 untuk bahan organik dan uranium-238 untuk batuan beku.
Carbon Dating
Metode ini mendeteksi keberadaan unsur radioaktif karbon-14 (C14) untuk menentukan usia fosil. C14 bersifat tidak stabil dan akan meluruh seiring berjalannya waktu.
Pertanggalan Relatif
Metode ini menggunakan hubungan fosil yang diteliti dengan fosil atau batuan yang ada di lokasi penemuan fosil. Metode ini didasarkan pada hukum superposisi, yaitu lapisan batuan yang lebih bawah lebih tua daripada lapisan di atasnya.
Fosil adalah petunjuk penting untuk memahami sejarah Bumi. Dengan mempelajari fosil dan lapisan batuan tempat mereka ditemukan, para ilmuwan dapat menentukan umur relatif dan bahkan umur absolut batuan.
ADVERTISEMENT
Informasi ini sangat berharga untuk berbagai bidang ilmu dan membantu kita memahami dunia di sekitar manusia. (Pau)