Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ciri Khas Suku Asmat beserta Tradisi dan Kehidupan Masyarakatnya
9 April 2023 15:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada berbagai tradisi, kehidupan , sampai ciri khas suku Asmat yang sangat menarik untuk dibahas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ensiklopedia Indonesia, suku Asmat merupakan sebuah suku paling besar dan paling terkenal dari sekian banyak suku di Papua. Salah satu hal yang membuat suku ini dikenal adalah karena hasil ukiran kayu yang sangat khas.
Mereka mampu menciptakan berbagai motif maupun ornamen khas yang membuat siapapun menyukainya. Tak sampai di situ, ada berbagai ciri khas suku Asmat lainnya yang menarik untuk dibahas dalam ulasan berikut.
Ciri Khas Suku Asmat beserta Tradisi dan Kehidupan Masyarakatnya
1. Ciri Khas
Suku Asmat mempunyai ciri fisik yang khas. Mereka memiliki postur tubuh yang besar, tinggi, serta sangat tegap. Warna kulit maupun rambut mereka cenderung gelap dan mempunyai bentuk hidung mancung.
Suku Asmat tersebar di Papua secara merata, yaitu mulai pedalaman hutan hingga pesisirnya. Mereka yang tinggal di pedalaman hutan berada di pegunungan Jayawijaya dengan Medan yang cukup berat. Sedangkan, mereka yang di pesisir ada di pantai Laut Arafuru dan dekat dengan sumber mata air maupun makanan.
ADVERTISEMENT
2. Tradisi
Ada berbagai tradisi yang berlaku di masyarakat Asmat. Beberapa di antaranya yaitu:
Mumi
Suku Asmat mempunyai tradisi untuk mengawetkan jasad kepala adat atau kepala suku yang meninggal dunia. Jasad tersebut akan dijadikan mumi kemudian dipajang di bagian depan rumah adat.
Upacara Mbismbu
Mbis merupakan ukiran patung kerabat atau nenek moyang yang telah meninggal. Upacara ini bermaksud agar mereka tidak pernah melupakan kerabat yang meninggal. Jika kematian disebabkan oleh pembunuhan, mereka akan membalas dengan membunuhnya juga.
Upacara Yentpokmbu
Rumah Bujang adalah bangunan untuk berbagai kegiatan, baik religius maupun non religius. Rumah ini diberi nama dengan marga pemiliknya. Rumah ini juga berguna untuk berkumpulnya keluarga. Namun ada beberapa kondisi seperti penyerangan yang melarang anak-anak dan perempuan untuk memasukinya.
ADVERTISEMENT
3. Kehidupan
Suku Asmat umumnya memiliki mata pencaharian berladang. Mulai dari ubi, jagung, wortel, hingga sagu. Disamping itu, mereka juga kerap bertenak babi dan ayam. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, mereka berburu ikan, burung, babi, dan udang.
Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan suku Asmat diposisikan sangat berharga. Hal ini terlihat dari seni ukiran dan pahatan yang berbentuk flora dan fauna.
Namun, kehidupan perempuan suku ini juga sangat berat karena harus memikul banyak tanggung jawab rumah tangga. Sedangkan, laki-laki lebih hedonis. Dalam kesehariannya, mereka memakan makanan yang sudah disiapkan sang istri, mabuk, menghisap tembakau, hingga berjudi.
Meski demikian, tak jarang pihak laki-laki membuat perahu atau rumah. Namun tetap saja dalam prosesnya mereka meminta bantuan pihak perempuan.
ADVERTISEMENT
Nah, itu dia berbagai ciri khas, kehidupan, dan tradisi dari suku Asmat yang menempati tanah Papua.(LAU)