Konten dari Pengguna

Contoh Perwujudan Dasar Ketuhanan yang Diusulkan Moh. Hatta dalam Sidang BPUPKI

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
14 Oktober 2024 21:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perwujudan Dasar Ketuhanan. Pexels/Gustavo Fring
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perwujudan Dasar Ketuhanan. Pexels/Gustavo Fring
ADVERTISEMENT
Moh. Hatta dalam sidang BPUPKI mengusulkan agar dasar ketuhanan diwujudkan dengan cara bagaimana? Jawabannya yaitu dengan mengakomodasi berbagai keyakinan di Indonesia, demi menjaga persatuan bangsa.
ADVERTISEMENT
Dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Moh. Hatta mengusulkan agar dasar ketuhanan diwujudkan dengan cara yang mencerminkan semangat kebersamaan dan pluralisme.
Hal ini menjadi topik penting yang turut membentuk pondasi negara Indonesia yang baru merdeka.

Moh. Hatta dalam Sidang BPUPKI Mengusulkan Agar Dasar Ketuhanan Diwujudkan dengan Cara Bagaimana?

Ilustrasi Perwujudan Dasar Ketuhanan. Pexels/SHVETS production
Perwujudan dasar ketuhanan yang diusulkan Moh.Hatta dalam sidang BPUPKI diwujudkan dengan cara yang tidak bersifat eksklusif terhadap agama tertentu.
Usulannya menekankan pada pentingnya kesatuan bangsa yang didasarkan pada prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, yang tetap menghormati keberagaman agama dan keyakinan yang ada di Indonesia.
Pemikiran Hatta ini merupakan bentuk moderasi dan toleransi dalam menghadapi tantangan pluralisme di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Indonesia Merdeka, Hatta (1945:89), menjelaskan bahwa dasar ketuhanan yang terbuka dan inklusif adalah fondasi yang tepat bagi negara Indonesia, mengingat keragaman agama yang ada.
Moh. Hatta dalam sidang BPUPKI mengusulkan agar dasar ketuhanan diwujudkan dengan cara bagaimana yang mampu mengakomodasi seluruh golongan agama dan menciptakan persatuan.

Contoh Perwujudan Dasar Ketuhanan

Ilustrasi Perwujudan Dasar Ketuhanan. Pexels/Alex Green
Berikut ini merupakan contoh perwujudan dasar ketuhanan yang diusulkan Moh.Hatta dalam sidang BPUPKI.

1. Dasar Ketuhanan yang Inklusif

Dikutip dari buku Memoar Moh. Hatta (1979:112), perwujudan dasar ketuhanan yang diusulkan Moh.Hatta dalam sidang BPUPKI agar dasar ketuhanan diwujudkan dengan cara bagaimana yang mampu mengakomodasi semua agama.
Usulannya bertujuan untuk menjaga persatuan bangsa di tengah keragaman agama di Indonesia, tanpa memihak pada satu agama saja.
ADVERTISEMENT

2. Prinsip Pluralisme

Dasar negara harus menghormati hak setiap individu untuk menjalankan agamanya masing-masing.
Dia mengusulkan agar ketuhanan diwujudkan dengan cara yang menekankan persamaan hak bagi seluruh penganut agama di Indonesia, menciptakan ruang bagi kebebasan beragama.

3. Ketuhanan Yang Maha Esa

Perwujudan dasar ketuhanan yang diusulkan Moh.Hatta dalam sidang BPUPKI memperkenalkan gagasan bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi landasan bagi kehidupan beragama yang damai di Indonesia.
Prinsip ini dimaksudkan agar semua keyakinan dapat hidup berdampingan dengan harmonis tanpa adanya diskriminasi atau dominasi agama tertentu.

4. Menjaga Keharmonisan Sosial

Dalam pandangannya, dasar ketuhanan harus bisa menciptakan keharmonisan antarumat beragama.
Moh. Hatta mengusulkan agar dasar ketuhanan diwujudkan dengan cara bagaimana yang dapat mencegah konflik sektarian dan memperkuat integrasi nasional.

5. Ketuhanan sebagai Dasar Pancasila

Perwujudan dasar ketuhanan yang diusulkan Moh.Hatta dalam sidang BPUPKI menjadi salah satu pondasi bagi lahirnya Pancasila.
ADVERTISEMENT
Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa yang inklusif dan netral terhadap semua agama menjadi pilar utama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan pemikiran yang bijak ini, perwujudan dasar ketuhanan yang diusulkan Moh.Hatta dalam sidang BPUPKI diwujudkan dengan cara bagaimana yang menciptakan suasana harmonis di antara berbagai golongan agama.
Gagasan ini menjadi landasan penting bagi lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang kita kenal hingga saat ini. (Iqbal)