Konten dari Pengguna

Dampak Tonarigumi atau Rukun Tetangga ala Jepang

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
21 Mei 2024 20:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dampak tonarigumi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dampak tonarigumi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Tonarigumi adalah organisasi sosial bentukan Jepang yang dikenal juga dengan istilah rukun tetangga. Walau diterapkan hingga saat ini, tapi ada dampak tonarigumi, baik positif hingga negatif.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan membahas sedikit tentang sejarah juga dampak tonarigumi yang perlu diketahui oleh masyarakat pada masa kini.

Dampak Tonarigumi

Ilustrasi dampak tonarigumi. Foto: Pixabay
Tonarigumi dibentuk pada masa pendudukan Jepang. Pada masa itu, dibentuk berbagai kebijakan dan organisasi sosial kemasyarakatan dengan tujuan pengerahan masa.
Salah satunya adalah tonarigumi yang berarti rukun tetangga. Tujuannya saat itu adalah untuk meningkatkan pengerahan massa dan mengawasi penduduk Indonesia.
Dalam buku Heiho - Barisan Pejuang Indonesia yang Terlupakan karya Nino Oktorino, dituliskan kalau sistem ini pertama kali diumumkan bertepatan dengan hari Tencho Setsu pada 29 April 1943.
Tonarigumi merupakan kelompok yang terdiri atas 10 hingga 20 kepala keluarga yang dipimpin oleh seorang kumicho. Sedangkan, lima hingga enam tonarigumi akan digabung dan membentuk azajokai atau rukun warga.
ADVERTISEMENT
Adanya tonarigumi memberikan dampak, baik positif maupun negatif bagi Indonesia kala itu. Berikut dampak positif dari tonarigumi:
Sedangkan, dampak negatif dari tonarigumi yang dirangkum dari sebuah jurnal dari Digilib UNS, yaitu:
ADVERTISEMENT
Demikian adalah sejarah singkat dan dampak tonarigumi atau rukun tetangga, baik positif hingga negatif, yang perlu diketahui. (SP)