Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kapan Muhammadiyah Didirikan? Ini Sejarah Singkatnya
9 April 2024 20:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui sejarah singkatnya, simak di sini!
Sejarah Berdirinya Muhammadiyah secara Singkat
Muallimah dalam buku berjudul Sejarah Berdiri dan Perkembangan Muhammadiyah menjelaskan bahwa pendiri Muhammadiyah adalah K.H. Ahmad Dahlan, anak dari K.H Abubakar yang merupakan khatib masjid besar Kesultanan Yogyakarta dan jika ditelusuri silsilahnya, sampai kepada Maulana Malik Ibrahim.
Nama ibunya adalah Siti Aminah yang merupakan putri dari K.H. Ibrahim, seorang penghulu kesultanan Yogyakarta. K.H. Ahmad Dahlan mempunyai nama asli Muhammad Darwis. Beliau menikah dengan Siti Walidah atau dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan .
Pada bulan Rajab 1308 H atau 1890 M, beliau menunaikan ibadah haji. Setelah itu, beliau bersilaturahmi dengan para ulama besar Indonesia dan Arab di sana untuk memperdalam ilmu.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, beliau mendapatkan gelar sebagai K.H. Ahmad Dahlan. Beliau pulang setelah melaksanakan haji pada bulan Safar 1309 H atau 1891 M. Setelah pulang ke Indonesia, K.H. Ahmad Dahlan mengajar para santri di Yogyakarta.
Tahun 1903, K.H. Ahmad Dahlan kembali ke Makkah selama dua tahun. Beliau di Makkah berguru dengan Syekh Ahmad Khatib dari Minangkabau.
Setelah pulang kembali ke Indonesia, K.H. Ahmad Dahlan membawa ide-ide pembaharuan Islam. Pada 8 Agustus 1912, K.H. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah di Kampung Kauman, Yogyakarta.
Muhammadiyah merupakan organisasi sebagai cara aktualisasi gagasan dan hasil interaksi dari Kyai Dahlan dengan kawan-kawan Boedi Oetomo, yakni R. Sosrosugondo dan R. Budihardjo.
Teologi reformasi Ahmad Dahlan berpijak terhadap etika welas asih atau cinta kasih kepedulian pada nasib bangsa dan umat Islam penduduk pribumi yang tertindas dan sengsara.
ADVERTISEMENT
K.H. Ahmad Dahlan melakukan pengajuan legalisasi organisasi Muhammadiyah kepada pemerintah Hindia Belanda pada 20 Desember 1912.
Namun, permohonan tersebut baru dikabulkan tahun 1914 dengan Surat Ketetapan Pemerintah No. 81 tanggal 22 Agustus 1914. Izin organisasi hanya berlaku dan hanya boleh bergerak di daerah Yogyakarta.
Pembatasan organisasi tersebut dilakukan pemerintah Hindia Belanda sebab khawatir organisasi ini akan semakin berkembang dan bertambah luas pengaruhnya.
Meski perkembangan Muhammadiyah dibatasi, namun di kawasan lain telah banyak berdiri cabang Muhammadiyah dengan nama yang berbeda sesuai anjuran dari K.H. Ahmad Dahlan.
Perkumpulan ini mendapat bimbingan langsung dari Persyarikatan Muhammadiyah. Organisasi Muhammdiyah terus bertambah besar dan pengaruhnya menyebar semakin luas.
Itulah sejarah singkat berdirinya Muhammadiyah yang menarik untuk diketahui. Semoga membantu! (eK)
ADVERTISEMENT