Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Karakteristik yang Dimiliki Naskah Historiografi Tradisional
28 Oktober 2024 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa saja karakteristik yang dimiliki naskah historiografi tradisional ? Tentu saja karakteristik naskah historiografi memiliki sisi keunikan berbeda. Termasuk dipengaruhi oleh ciri-ciri budaya masyarakat pendukungnya, unsur-unsur fakta, dan adanya kepercayaan.
ADVERTISEMENT
Historiografi dikenal sebagai puncak dari rangkaian penelitian sejarah . Dari hal ini dilakukan adanya tiga fase, yaitu heuristik, kritik sumber, dan interpretasi.
Karakteristik yang Dimiliki Naskah Historiografi Tradisional
Dikutip dari jurnal Historiografi Tradisional dan Karakteristiknya, Muhammad Syakir Niamillah Fiza, (2018) bahwa karakteristik yang dimiliki naskah historiografi tradisional tidak hanya mengurutkan rangkaian fakta, namun dinilai dari penyusunan ceritanya.
Suatu karya ilmiah naskah historiografi, tidak hanya mengurutkan rangkaian fakta untuk membuat naskah yang menarik, tetapi penyusunan cerita didasarkan pada keterhubungan peristiwa dan pemahaman penulis atas penemuannya.
Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang ditulis oleh masyarakat pribumi dengan memperhatikan aspek lokalitas, hal ini dapat dilihat dari latar belakang cerita, dan tokohnya.
Historiografi tradisional memiliki karakteristik yang dapat digunakan dalam menulis sebuah naskah.
ADVERTISEMENT
Karakteristiknya yaitu uraiannya dipengaruhi dengan ciri-ciri budaya masyarakat pendukungnya. Adanya latar belakang, dari segi waktu, tempat, dan subjek-subjek tertentu juga berpengaruh dalam tulisan.
Bahkan pada periode awal, naskah historiografi banyak ditemukan dengan menggunakan tulisan aksara lokal, seperti Sunda dan cacarakan, Jawa dan aksaranya sendiri, dan lain sebagainya.
Karakteristik selanjutnya yaitu cenderung mengabaikan unsur-unsur fakta karena terlalu dipengaruhi oleh sistem kepercayaan masyarakat. Dalam naskah historiografi tradisional, hal ini tentunya banyak ditemukan.
Misalnya digambarkan dengan hal-hal secara akal sehat yang tidak mungkin bisa terjadi, seperti kebal, dapat menghilang, moksa, dan lain sebagainya.
Berikutnya yaitu terdapat kepercayaan tentang kekuatan sakti, hal ini dapat menjadi pangkal dari berbagai peristiwa alam.
Pada karakteristik ini dapat terjadi di alam pikiran manusia Indonesia yang sudah terkonstruk. Karakteristik ini dapat dilihat dari kisah pembuatan seribu candi dalam satu malam atau kisah Roro Jongrang yang sama sekali tidak masuk ke dalam penalaran logika.
ADVERTISEMENT
Hal di atas merupakan karakteristik yang dimiliki naskah historiografi tradisional dan dapat diketahui secara umum. (Sis)