Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kebijakan Raffles di Bidang Ilmu Pengetahuan Indonesia yang Jarang Dike
4 Oktober 2023 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam masa kepemimpinannya, Raffles diketahui melahirkan beberapa kebijakan. Kebijakan raffles di bidang ilmu pengetahuan , politik, ekonomi, sosial, hingga hukum.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Mandiri Belajar Tematik karya Nidaul Jannah, Thomas Stamford Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur di Jawa dan memulai tugasnya pada 19 Oktober 1811.
Thomas Stamford Raffles juga dikenal dengan sosok pemimpin yang sangat peduli terhadap ilmu pengetahuan. Berikut adalah beberapa kebijakan Raffles di bidang ilmu pengetahuan yang perlu diketahui.
Kebijakan Raffles di Bidang Ilmu Pengetahuan
Menurut Ensiklopedia Sejarah Indonesia yang disusun oleh Khazanah-Pedia, kebijakan Raffles dikatakan sangat menguntungkan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam kepemimpinannya, Raffles berhasil membebaskan rakyat pribumi dari sistem tanam paksa yang diterapkan oleh Belanda.
Selain terbebas dari hal yang menyengsarakan, masyarakat Indonesia juga bisa menikmati peninggalan dari Raffles yang sekaligus bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Raffles juga meninggalkan banyak sekali peninggalan yang berkaitan dengan bidang ilmu pengetahuan dan budaya. Termasuk dalam pembuatan kebijakan.
Berikut adalah sejumlah kebijakan Raffles di bidang ilmu pengetahuan Indonesia yang jarang diketahui.
1. Kerja sama Ahli
Raffles kerap mengundang beberapa ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan berbagai penelitian ilmiah di Indonesia.
2. Bunga Rafflesia Arnoldi
Tahun 1818, Raffles melakukan ekspedisi di Sumatera. Kala itu, Raffles menemukan bunga unik di salah satu hutan tropis bersama pemandunya yaitu Dr. Joseph Arnold.
Kemudian Raffles menamai bunga unik dan langka itu dengan nama Rafflesia Arnoldi atau dikenal juga sebagai bunga bangkai.
3. Mendirikan Kebun Raya Bogor
Raffles memiliki minat yang tinggi untuk menanam berbagai tanaman konservasi maupun tanaman perdagangan.
Oleh karena itu, Raffles mendirikan Kebun Raya Bogor bekerja sama dengan seorang ahli botani yang bernama W Kent.
ADVERTISEMENT
Raffles berhasil mewujudkan keinginannya dan bahkan Kebun Raya Bogor masih berdiri hingga saat ini.
4. Buku The History of Java
Peninggalan yang paling spesifik dari Thomas Stamford Raffles, yaitu bukunya yang bertajuk The History Of Java.
Buku yang ditulis menggunakan bahasa Inggris ini mengisahkan tentang kondisi penduduk, keadaan geografi, sistem pertanian, sistem perdagangan, adat istiadat, bahasa, serta agama yang ada di Pulau Jawa.
Demikian penjelasan mengenai beberapa kebijakan Raffles di bidang ilmu pengetahuan yang perlu diketahui. (SP)