Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kegunaan Ekstrinsik Sejarah Menurut Kuntowijoyo
30 Oktober 2024 12:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu konsep yang dikemukakan Kuntowijoyo adalah kegunaan ekstrinsik sejarah yang berguna dalam berbagai bidang kehidupan.
ADVERTISEMENT
Kegunaan ekstrinsik ini merujuk pada peran sejarah di luar fakta-fakta peristiwa. Hal tersebut menjadikan sejarah sebagai sebuah ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan modern.
Bagi sebagian besar masyarakat, sejarah mungkin tampak seperti kumpulan peristiwa masa lalu yang hanya perlu diingat. Namun, menurut pandangan Kuntowijoyo, sejarah memiliki manfaat yang jauh lebih mendalam dan kompleks.
Kegunaan Ekstrinsik Sejarah Menurut Kuntowijoyo
Apa saja kegunaan ekstrinsik sejarah menurut Kuntowijoyo? Mengutip dari buku Pengantar Ilmu Sejarah, Kuntowijoyo (2018:19-28) menyebut ada tujuh kegunaan ekstrinsik sejarah.
Kegunaan ini terdiri dari pendidikan moral, penalaran, politik, kebijakan, perubahan, masa depan, dan keindahan. Berikut ini ulasan lengkapnya.
1. Pendidikan moral
Kegunaan pertama dari sejarah menurut Kuntowijoyo adalah pendidikan moral. Sejarah tidak hanya menceritakan peristiwa, tetapi juga menunjukkan nilai-nilai moral yang bisa diambil dari setiap kejadian.
ADVERTISEMENT
Masyarakat dapat belajar mengenai nilai-nilai seperti kejujuran, keberanian, dan integritas melalui pengorbanan dan kisah-kisah tokoh masa lalu.
Pendidikan moral dari sejarah membantu membentuk karakter yang baik dan memberikan pedoman untuk hidup di masa kini.
2. Pendidikan penalaran
Selain memberikan pelajaran moral, sejarah juga berperan dalam melatih kemampuan berpikir atau penalaran.
Menurut Kuntowijoyo, mempelajari sejarah membutuhkan analisis yang kritis terhadap fakta-fakta, pola peristiwa, dan konsekuensi yang terjadi.
Hal ini mengajarkan cara berpikir yang logis dan sistematis. Dalam hal ini masyarakat tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi memahami latar belakang dan konteks dari setiap peristiwa.
3. Pendidikan politik
Sejarah juga memiliki kegunaan sebagai pendidikan politik. Dengan mempelajari perkembangan politik dari masa ke masa, masyarakat dapat memahami bagaimana sistem politik terbentuk, berkembang, dan memengaruhi kehidupan sosial.
ADVERTISEMENT
Sejarah memberikan pelajaran mengenai pentingnya stabilitas politik dan bagaimana perubahan kebijakan dapat berdampak besar terhadap masyarakat.
Pendidikan politik ini juga mengajarkan masyarakat mengenai hak dan tanggung jawab dalam partisipasi politik.
4. Pendidikan kebijakan
Menurut Kuntowijoyo, sejarah berfungsi sebagai alat pendidikan kebijakan yang penting.
Kebijakan-kebijakan yang pernah dibuat di masa lalu beserta dampaknya, pembuat kebijakan di masa kini dapat belajar dari keberhasilan maupun kesalahan yang terjadi sebelumnya.
Hal ini membantu pemerintah dan pemimpin untuk membuat kebijakan yang lebih baik dan relevan dengan situasi saat ini.
Selain itu juga dapat mencegah pengulangan kesalahan kebijakan yang pernah dilakukan.
5. Pendidikan perubahan
Sejarah mencatat berbagai perubahan yang terjadi dalam masyarakat, baik dalam hal budaya, ekonomi, maupun teknologi.
Pendidikan perubahan ini memberikan wawasan bagi masyarakat untuk menerima perubahan sebagai hal yang wajar dan alami.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami perubahan-perubahan yang pernah terjadi, masyarakat dapat lebih adaptif terhadap perkembangan zaman dan lebih siap menghadapi tantangan-tantangan di masa depan.
6. Pendidikan masa depan
Kegunaan ekstrinsik lain yang diungkapkan Kuntowijoyo adalah bahwa sejarah menyediakan pendidikan mengenai masa depan.
Meski sejarah berkaitan erat dengan masa lalu, analisis sejarah memberikan kita gambaran mengenai tren dan pola yang mungkin terulang di masa depan.
Melalui pengetahuan sejarah, masyarakat dapat membuat prediksi dan antisipasi yang lebih baik terhadap peristiwa-peristiwa yang mungkin terjadi.
Dengan demikian akan membuat masyarakat menjadi lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan di kemudian hari.
7. Pendidikan keindahan
Terakhir, sejarah juga memiliki kegunaan dalam mengajarkan apresiasi terhadap keindahan.
Kuntowijoyo menyebutkan bahwa sejarah mengandung estetika yang dapat dinikmati melalui cerita-cerita yang disampaikan, seperti kisah heroik perjuangan, kemegahan peninggalan budaya, atau arsitektur bangunan kuno.
ADVERTISEMENT
Melalui pendidikan keindahan ini, masyarakat dapat lebih menghargai warisan budaya dan memahami bahwa sejarah memiliki dimensi seni yang bisa dinikmati.
Berdasarkan pemaparan di atas, sejarah memiliki banyak kegunaan yang berdampak besar dalam berbagai aspek kehidupan.
Tidak hanya bicara soal masa lalu, tetapi sejarah juga memberikan pelajaran yang dapat membantu membangun karakter individu maupun masyarakat secara keseluruhan. (rudin)