Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Keunikan Motif Gerak Tari Gending Sriwijaya dan Makna di Dalamnya
16 Oktober 2024 21:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada seni Tari Gending Sriwijaya keunikan motif gerak terdapat pada beberapa aspek. Tarian ini biasanya dibawakan oleh sembilang penari perempuan, yang melambangkan sembilang sungai di Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Antrolologi Kesehatan dalam Konteks Keperawatan, Dr. Yesi Arisandi, (2023: 18) Tari Gending Sriwijaya adalah tarian tradisional dari Palembang, Sumatera Selatan yang digunakan untuk menyambut tamu penting.
Tarian ini berkembang dari budaya penyambutan tamu raja yang telah dilakukan sejak zaman dulu.
Keunikan Motif Seni Tari Gending Sriwijaya dan Maknanya
Pada Tari Gending Sriwijaya Keunikan motif gerak terdapat pada beberapa aspek seperti gerakan jentikan ibu jari, dan jari tengah, serta gerakan sembah berdiri. Berikut adalah beberapa keunikan dari motif Tari Gending Sriwijaya dan Maknanya.
1. Jentikan Ibu Jari dan Jari Tengah
ADVERTISEMENT
2. Gerakan Sembah Berdiri
Pada gerakan sembah, penari mengangkat kedua tangan di ke depan wajah. Gerakan sembah berdiri melambangkan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan sikap toleransi masyarakat Palembang.
Tahapan Gerakan Tari Gending Sriwijaya
Terdapat tiga tahap pembagian pada gerakan Tari Gending Sriwijaya. Ketiganya yaitu gerakan awal, gerakan inti, sampai dengan gerakan akhir. Berikut ini penjelasan lebih dalam mengenai tahapan-tahapan gerakan tersebut.
1. Gerakan Awal
Sembah merupakan gerakan permulaan dari Tari Gending Sriwijaya yang dilanjutkan dengan sembah berdiri. Kedua kaki penari berjinjit dan juga tangan penari menangkup.
Setelah itu, posisi kepala dan juga badan menunduk. Kemudian, penari melakukan jalan keset.
Kaki kanan penari harus bergeser ke arah kanan depan, sedangkan kaki kirinya berjinjit dengan tangan yang masih dalam posisi sembah.
ADVERTISEMENT
Setelah jalan keset, penari menyilangkan tangan dan diayunkan, sehingga akan membentuk lingkaran sambil berdiri di bagian kiri dan kanan.
2. Gerakan Inti
Dimulai dengan tutur sabda yang mengubah posisi tangan silang menjadi kembar. Gerakan inti ini dilanjutkan dengan pandangan mata yang mengikuti pergerakan tangan. Selanjutnya, penari membuat gerakan tangan seolah tengah menabur bunga.
3. Gerakan Akhir
Untuk gerakan akhir bermula dengan gerak tolak bala, yaitu penggambaran atas penolakan segala hal negatif yang hadir di dalam diri manusia. Penari setelahnya menggerakkan tangan ke atas telinga kanan dan tangan kiri di dada.
Lalu, bahan diposisikan condong ke depan, dan posisi kepala menunduk. Selanjutnya, penari akan melakukan sembah sebagai penutup tarian.
Jadi, pada Tari Gending Sriwijaya keunikan motif gerak terdapat pada beberapa aspek, yaitu gerakan membungkuk dan berlutut, serta gerakan sembah berdiri. Setiap gerakannya juga memiliki makna yang mendalam, mencerminkan budaya Palembang . (NOV)
ADVERTISEMENT
Baca juga: Tari Topeng: Sejarah dan Asal-usulnya