Konten dari Pengguna

Kondisi Sosial Asia yang Perlu Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
27 Oktober 2024 22:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kondisi Sosial Asia yang Perlu Diketahui, Unsplash/Road Ahead
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kondisi Sosial Asia yang Perlu Diketahui, Unsplash/Road Ahead
ADVERTISEMENT
Kondisi sosial Asia sangat beragam, mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah yang panjang dari benua ini. Dari negara-negara dengan populasi besar seperti Cina dan India hingga negara-negara kecil di Asia Tenggara, setiap wilayah memiliki tantangan dan peluang unik.
ADVERTISEMENT
Ketimpangan ekonomi, urbanisasi yang cepat, dan perubahan sosial menjadi isu yang mendominasi banyak diskusi. Sementara, di sisi lain, tradisi dan nilai-nilai keluarga tetap menjadi pilar penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Kondisi Sosial Asia

Ilustrasi Kondisi Sosial Asia , Unsplash/Road Ahead
Bagaimana kondisi sosial Asia? Kondisi sosial di Asia saat ini sangat beragam dan menghadapi banyak tantangan, mulai dari masalah kemiskinan hingga dampak perubahan iklim.
Di banyak negara Asia Tenggara, kemiskinan masih menjadi masalah yang sulit diatasi karena kompleksnya faktor yang memengaruhinya. Kebijakan pemerintah dan distribusi kekuasaan di setiap negara berperan penting dalam menentukan bagaimana sumber daya disalurkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, ketidakstabilan politik di beberapa negara sering memperburuk distribusi bantuan dan peluang bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu​.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Ekonomi Politik dalam Kebijakan dan Hubungan Ekonomi Luar Negeri Asia Tenggara, Saadia M. Pekkanen, dkk. (2021), ekonomi Asia Tenggara sangat bergantung pada stabilitas global.
Sehingga perubahan ekonomi di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, atau Eropa bisa berdampak langsung pada negara-negara ASEAN.
Krisis ekonomi global yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19, ditambah dengan konflik Rusia-Ukraina, menyebabkan harga energi dan pangan meningkat tajam.
Akibatnya, negara-negara yang mengandalkan impor, seperti Singapura dan Thailand, semakin tertekan karena harga bahan pokok dan kebutuhan energi naik.
Hal ini berdampak langsung pada kehidupan masyarakat yang harus menanggung biaya hidup yang lebih tinggi​.
Perubahan iklim juga memengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi Asia Tenggara. Suhu yang terus meningkat dan cuaca yang tidak menentu berdampak besar pada sektor pertanian, yang menjadi sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan suhu di Asia Tenggara dapat meningkat hingga 4,8°C pada akhir abad ini, yang akan mengubah ekosistem secara drastis.
Hutan-hutan bisa berubah menjadi padang rumput atau bahkan gurun, mengurangi hasil panen hingga 50%, yang pada akhirnya meningkatkan risiko krisis pangan di masa depan​.
Pandemi COVID-19 juga memiliki dampak yang luas pada kondisi sosial. Banyak orang kehilangan pekerjaan, dan angka kemiskinan meningkat drastis, terutama di negara berkembang.
Sebagian besar negara di Asia mengalami peningkatan jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, karena banyak sektor ekonomi yang terkena dampak langsung dari pandemi, seperti pariwisata dan perdagangan.
Pandemi juga mengubah cara hidup masyarakat, di mana banyak pekerjaan dan kegiatan belajar mengajar yang beralih ke daring. Namun akses terhadap internet dan teknologi masih terbatas di beberapa wilayah, yang memperburuk ketimpangan pendidikan dan ekonomi​.
ADVERTISEMENT
Untuk menghadapi semua tantangan ini, kolaborasi antarnegara di Asia menjadi sangat penting. Negara-negara ASEAN, misalnya, perlu terus bekerja sama dalam mengatasi perubahan iklim, memperkuat stabilitas ekonomi, dan mengurangi ketimpangan sosial.
Itulah penjelasan mengenai kondisi sosial Asia. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Asia memiliki potensi besar untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (Adi)