Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kronologi Pertempuran Laut Banda serta Latar Belakangnya
18 Mei 2024 21:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada masa penjajahan, terjadi banyak pertempuran, salah satunya adalah pertempuran Laut Banda di Maluku. Kronologi pertempuran Laut Banda ini berkaitan dengan serangan Indonesia melawan penjajah Eropa.
ADVERTISEMENT
Lapian dalam Wilayah Maluku dalam Konteks Perdagangan Internasional menyebutkan bahwa Laut Banda pernah mengalami pertempuran pada masa penjajahan Belanda.
Untuk mengetahui informasi mengenai kronologi pertempuran Laut Banda, simak selengkapnya di artikel berikut.
Latar Belakang Pertempuran Laut Banda
Pada awal abad ke-16 Masehi, bangsa Portugis memasuki Kepulauan Banda. Masyarakat lokal berupaya melawan bangsa Portugis yang ingin menempati kawasan tersebut untuk mendirikan pos dagang maupun menyebarkan agama Katolik.
Pada akhir abad ke-16, bangsa Belanda juga datang ke Kepulauan Banda di bawah kepemimpinan Laksamana Jacob Corneliszoon van Neck. Pada awalnya, masyarakat Banda menyambut baik kedatangan bangsa Belanda karena beranggapan jika mereka hendak membantu mengusir Portugis.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pihak Belanda telah berhasil mendirikan pos dagang di Pulau Lontor. Pada 1602, berdiri VOC yang kemudian melakukan monopoli perdagangan, membangun benteng, hingga pos dagang di kawasan Banda dan Maluku.
Kronologi Pertempuran Laut Banda
Kronologi pertempuran Laut Banda ini bermula tahun 1609, ketika VOC memaksakan diri untuk membangun benteng dan memonopoli rempah-rempah. Hal itu membuat VOC mendesak masyarakat Banda agar menjual rempah-rempahnya ke mereka.
Masyarakat Banda juga tidak menginginkan hak kebebasan ekonominya dirampas. Setelah itu, terjadi perundingan antara pihak Banda serta Belanda. Sayangnya, Verhoeff dari Belanda menolak penawaran orang kaya di Banda dan justru berhasil membangun benteng.
Pada penghujung Mei 1609, pimpinan orang Banda mengajak Verhoeff serta komandan lainnya menuju hutan dan terjadi peristiwa pembunuhan. Masyarakat Banda juga mulai membantai para penjaga Belanda.
ADVERTISEMENT
Untuk membalas perbuatan tersebut, pasukan Belanda mulai menjarah sejumlah desa dan menghancurkan kapal. Memasuki bulan Agustus 1609, mereka melakukan perjanjian perdamaian yang justru menguntungkan Belanda. Hal ini membuat orang Banda mengabaikan perjanjian tersebut dan terus melakukan pemberontakan demi menyelamatkan wilayahnya.
Demikian informasi mengenai kronologi pertempuran Laut Banda dan latar belakangnya. [ENF]