Konten dari Pengguna

Lapisan Tempat Meganthropus Paleojavanicus Ditemukan dan Fakta Uniknya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
15 Oktober 2024 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lapisan tempat meganthropus paleojavanicus ditemukan, Pexels/Renato Danyi
zoom-in-whitePerbesar
Lapisan tempat meganthropus paleojavanicus ditemukan, Pexels/Renato Danyi
ADVERTISEMENT
Meganthropus Paleojavanicus adalah salah satu spesies manusia purba yang ada di Indonesia. Manusia purba ini dipelajari dalam mata pelajaran sejarah.
ADVERTISEMENT
Mempelajari manusia purba dapat membantu seseorang untuk memahami bagaimana cara hidup di masa prasejarah. Hal ini dapat diketahui melalui analisis ciri-ciri fisik, lokasi hingga analisis DNA.

Lapisan Tempat Meganthropus Paleojavanicus Ditemukan

Lapisan tempat meganthropus paleojavanicus ditemukan, Pexels/Rachel Claire
Menurut Von Koenigswald, Meganthropus Paleojavanicus ditemukan pada lapisan apa? Inilah penjelasan selengkapnya menurut situs web unesco.

1. Lapisan Penemuan

Menurut von koenigswald, Meganthropus Paleojavanicus ditemukan pada lapisan batuan berusia Pleistosen awal. Lapisan batuan ini berusia sekitar 1,5 juta hingga 700 ribu tahun lalu.
Lapisan Pleistosen awal berada dalam formasi geologis yang disebut Kendeng Basin. Formasi ini terdiri dari lapisan sedimen vulkanik dan tanah liat yang kaya mineral. Lapisan ini memungkinkan fosil terawetkan dengan baik.

2. Fakta Mengenai Situs dan Lokasi Penemuan

Fakta menarik dari situs Sangiran adalah bahwa selain Meganthropus, terdapat berbagai spesies hominid lainnya seperti Homo erectus yang juga ditemukan di sana. Bahkan, sekitar setengah dari fosil hominid dunia berasal dari wilayah ini.
ADVERTISEMENT
Penemuan fosil-fosil ini menjadikannya situs Sangiran, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu area arkeologis paling. Situs ini digunakan untuk studi evolusi manusia awal di Asia Tenggara.
Lokasi Sangiran tidak hanya menyimpan bukti keberadaan manusia purba, tetapi juga memberikan informasi tentang perubahan geomorfologi dan lingkungan. Perubahan ini terjadi selama masa Pleistosen.

3. Fakta Unik Meganthropus Palaeojavanicus

Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan pertama kali pada tahun 1941 oleh arkeolog Jerman. Arkeolog tersebut bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald.
Koenigswald melakukan penggalian di lapisan tanah berusia Pleistosen Awal hingga menemukan beberapa temuan. Temuan ini sangat penting karena mengindikasikan keberadaan salah satu spesies hominid awal di Asia Tenggara.
Pada penemuan tersebut ditemukan rahang dan fragmen tengkorak. Penelitian lanjutan mengonfirmasi bahwa Meganthropus memiliki morfologi tubuh yang kuat dan besar, berbeda dari Homo erectus yang lebih ramping.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Homo erectus, tidak ditemukan bukti penggunaan alat pada fosil Meganthropus. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin belum mencapai tingkat teknologi yang sama.
Meganthropus diperkirakan hidup berdampingan dengan Homo erectus di masa yang sama. Perkiraan ini menunjukkan adanya keragaman spesies manusia purba di wilayah ini​.
Meganthropus Paleojavanicus ditemukan pada lapisan Pleistosen awal. Lapisan ini berada dalam formasi geologis yang disebut Kendeng Basin yang memungkinkan fosil terawetkan dengan baik. (Fia)