Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Macam-Macam Bentuk Kontravensi yang Ada di Masyarakat
30 November 2024 18:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Macam-macam bentuk kontravensi di masyarakat merujuk pada perilaku atau tindakan yang bertentangan dengan norma atau aturan yang berlaku dalam suatu kelompok atau komunitas.
ADVERTISEMENT
Kontravensi ini sering kali menjadi tantangan dalam menjaga keharmonisan sosial.
Setiap individu atau kelompok dapat terlibat dalam berbagai bentuk kontravensi yang dapat memengaruhi interaksi sosial, baik dalam lingkup kecil seperti keluarga maupun dalam masyarakat yang lebih luas.
Macam-macam Bentuk Kontravensi di Masyarakat
Berikut ini merupakan macam-macam kontravensi yang ada di masyarakat.
1. Pelanggaran Norma Sosial
Salah satu macam-macam bentuk kontravensi yang paling umum adalah pelanggaran terhadap norma sosial yang diterima oleh masyarakat.
Norma sosial ini mencakup nilai-nilai yang sudah disepakati bersama mengenai apa yang dianggap baik dan buruk dalam suatu komunitas.
Dikutip dari buku Sosiologi Masyarakat, E. Wibowo, 2020:75, menjelaskan bahwa perilaku menyimpang seperti pencurian atau penipuan merupakan contoh nyata dari pelanggaran norma sosial.
ADVERTISEMENT
Individu yang terlibat dalam pelanggaran ini dianggap bertindak di luar batas yang dapat diterima oleh masyarakat.
2. Kontravensi dalam Dunia Kerja
Macam-macam bentuk kontravensi juga bisa terjadi dalam dunia kerja, yang dapat memengaruhi produktivitas dan hubungan antar rekan kerja. Salah satu bentuknya adalah ketidakpatuhan terhadap peraturan perusahaan atau standar etika profesi.
Sebagai contoh, seorang karyawan yang melanggar aturan kerja, seperti datang terlambat atau melakukan tindakan curang, termasuk dalam bentuk kontravensi.
Dikutip dari buku Etika Bisnis dan Profesionalisme, R. Setiawan, 2019:62, dijelaskan bahwa ketidakpatuhan terhadap kode etik kerja dapat merusak integritas organisasi dan hubungan antarpersonal dalam dunia kerja.
3. Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan bentuk kontravensi yang lebih luas, dimana perbedaan pendapat, nilai, atau kepentingan antar individu atau kelompok dapat menyebabkan ketegangan dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Macam-macam bentuk kontravensi dalam bentuk ini terjadi ketika kelompok atau individu merasa terancam oleh kelompok lain, baik itu dalam hal politik, ekonomi, atau budaya.
Konflik sosial dapat menyebabkan perpecahan yang lebih besar jika tidak dikelola dengan baik.
Berdasarkan buku Sosiologi: Teori dan Praktik, M. Nasution, 2018:145, konflik sosial merupakan salah satu tantangan terbesar dalam menciptakan stabilitas dalam masyarakat yang majemuk.
4. Penyimpangan Seksual
Salah satu bentuk kontravensi yang cukup sensitif adalah penyimpangan seksual, yang mengacu pada perilaku seksual yang tidak sesuai dengan norma atau standar yang diterima dalam masyarakat tertentu.
Dalam masyarakat konservatif, penyimpangan ini sering kali dianggap sebagai tindakan yang melanggar hukum atau norma moral.
Dikutip dari buku Masyarakat dan Seksualitas, M. Haryanto, (2017:120), penyimpangan seksual merupakan salah satu bentuk kontravensi yang sering kali menimbulkan kontroversi, terutama dalam masyarakat yang memegang teguh nilai tradisional.
ADVERTISEMENT
Macam-macam bentuk kontravensi menunjukkan berbagai perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Pelanggaran terhadap norma sosial , ketidakpatuhan dalam dunia kerja, konflik sosial, hingga penyimpangan seksual adalah beberapa contoh yang sering ditemukan.
Setiap bentuk kontravensi ini dapat berdampak pada keharmonisan sosial, dan oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki mekanisme pengendalian yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan yang lebih besar.
Pengenalan terhadap penyebab dan solusi dari kontravensi ini akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis. (Mona)