Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Makna Upacara Adat Sekaten, Tujuan, beserta Pantangannya
25 Mei 2024 21:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki banyak upacara adat, salah satunya adalah sekaten. Makna upacara adat sekaten adalah untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan Rabi'ul Awal.
ADVERTISEMENT
Subuh dalam Garap Gending Sekaten Keraton Yogyakarta menyebutkan bahwa pelaksanaan upacara sekaten diiringi dengan alat musik tradisional, seperti gamelan dan gending.
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai makna upacara adat sekaten, simak selengkapnya dalam bacaan berikut.
Makna Upacara Adat Sekaten
Upacara sekaten adalah tradisi yang telah ada sejak zaman dulu dan termasuk sebagai peninggalan masa Sunan Kalijaga. Adapun makna upacara adat sekaten adalah untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap bulan Rabi'ul Awal.
Nama sekaten diadaptasi dari bahasa Arab, yakni syahadatain yang artinya dua kalimat syahadat. Selain itu, kata ini juga mengalami perluasan, antara lain:
ADVERTISEMENT
Tujuan Upacara Adat Sekaten
Upacara sekaten memiliki beragam tujuan. Adapun sejumlah tujuan upacara adat sekaten adalah:
Pantangan Upacara Adat Sekaten
Bagi masyarakat keraton, upacara adat sekaten adalah tradisi yang sakral. Oleh sebab itu, sepanjang pelaksanaan ritual sekaten, terdapat beberapa pantangan yang perlu diperhatikan. Adapun pantangan upacara adat sekaten adalah:
ADVERTISEMENT
Demikian informasi lengkap mengenai makna upacara adat sekaten, tujuan, dan pantangannya. [ENF]